chapter nine

547 99 2
                                    

Happy reading



"Jadi gimana? Kamu bisa gak pulang sekolah nanti?" Namra mengerutkan keningnya berpikir apa maksud dari perkataan Suhyeok.

Akhirnya Namra ingat bahwa pulang sekolah nanti kekasihnya akan ikut pertandingan.

Ini semua ulah dari Gwinam, karnanya ia jadi lupa tentang pertandingan kekasihnya.

"Gwinam sialan" makinya dalam hati.

"Hm aku akan menonton." tentu Suhyeok sangat senang mendengar ucapan Namra, Suhyeok berjanji ia akan bermain dengan keren nantinya karna pertandingan kali ini Namra akan menontonnya.

Kring...
Kring...
Kring...



Satu persatu murid kelas mulai kembali karna lonceng yang menandakan jam istirahat telah habis sudah berbunyi.

Dikarenakan jam terakhir mereka kosong karna Miss. Park tidak hadir hari ini jadilah mereka memilih untuk bercerita dengan teman-teman atau sekedar bermain handphone.

"Ketua kelas" gadis itu hanya menaikkan alisnya seakan bertanya 'ada apa' kepada Gyeongsu.

"Gue bingung sama Lo, kok lo mau sih bayarin kerugian yang dilakuin sama si Gwinam?." Bukan tanpa alasan Gyeongsu bertanya seperti itu, terkadang mereka curiga apakah kedua orang itu memiliki hubungan tetapi sepertinya tidak mungkin.

"Apakah harus gue jawab? Dengar ini Han Gyeongsu, apapun hubungan gue sama Gwinam atau alasan buat gue ngelakuin hal yang gue mau, itu semua hak gue, dan lo gak punya hak untuk tau hal itu semua." Skakmat, Gyeongsu tidak bisa menjawab apapun lagi, pria itu seakan mati kutu mendengar ucapan Namra.

Walaupun gadis itu mengatakan dengan intonasi yang biasa tanpa ada emosi tetapi tatapan dari gadis itu mampu membuat orang yang menatapnya tidak berkutik.

Suhyeok tidak ingin ikut campur, jadi lelaki itu hanya duduk diatas meja dan hanya memperhatikan Namra dan Gyeongsu.

Sebenarnya tidak ada hubungan spesial diantara Gwinam dan Namra, Gwinam hanyalah anak dari bawahan Vincenzo, dan alasan Namra tidak ingin mengatakan hal itu karna ia tidak mau mereka semua tau.

Hanya Suhyeok lah yang tau karna beberapa kali pria itu melihat Gwinam ada dirumah Namra dan akhirnya mau tak mau Namra menjelaskan daripada terjadi kesalahpahaman diantara mereka.

"Hey Suteka, kok lo bisa betah sih sama ketua kelas yang galak gitu." Bisik Daesu.

Suhyeok hanya tersenyum, mereka tidak tau saja bahwa dibalik wajah dingin dan tatapan tajam gadis itu terdapat Namra yang sangat lucu dan manis. Ah memikirkannya saja mampu membuat Suhyeok gila.



***








Disinilah sekarang Namra berada, diantara murid-murid yang ingin melihat pertandingan juga. Gadis itu mengedarkan pandangannya kepenjuru arah dan beberapa kali ia melihat ada beberapa sekumpulan murid perempuan yang membawa spanduk dan berteriak menyebutkan nama Suhyeok.

Suhyeok yang melihat Namra dibarisan penonton langsung tersenyum manis, lelaki itu seakan mendapat kekuatan lebih untuk memenangkan pertandingan ini agar terlihat keren Dimata Namra,
Padahal jika lelaki itu kalah Namra pasti akan tetap memujinya.

Namra sesekali tersenyum melihat Suhyeok yang memasukkan bola kedalam ring.

"SUHYEOK KENAPA KAU SANGAT KEREN"

"ASTAGA PACARKU KENAPA KAU TAMPAN SEKALI"

"SUHYEOK MAU KAH KAU MENJADI KEKASIHKU"

"SEMANGAT PACAR"

Namra agaknya merasa tidak nyaman dengan teriakan gadis-gadis didekatnya, bukan karna cemburu tetapi karna menurutnya itu sangat berlebihan.

Pertandingan telah selesai, Namra bergegas menghampiri Suhyeok, tetapi gadis itu menghentikan langkahnya melihat Onjo yang mendekati kekasihnya.

"Nih" Suhyeok mendongak untuk melihat siapa yang telah menyodorkan air mineral untuknya.

Melihat Onjo lah yang memberikan ia air, Suhyeok merasa tidak enak dengan Cheongsan karna Suhyeok tahu bahwa temannya itu telah menyukai Onjo sejak lama.

"Gue udah ada air, jadi mending airnya Lo kasih ke Cheongsan aj." Terlihat jelas kekecewaan diwajah Onjo karna penolakan dari Suhyeok.

Dengan tersenyum paksa akhirnya gadis itu memberikan air yang ia bawa kepada Cheongsan dan bergegas pergi dari sana.

Melihat Onjo yang pergi, Namra langsung menghampiri Suhyeok dan berdiri dihadapan kekasihnya.

Tanpa melihat Suhyeok sudah tau bahwa yang ada didepannya ini adalah Namra dengan hanya mencium aroma vanila dari gadis itu. Suhyeok tersenyum lebar untuk kekasihnya dan Namra yang melihat pun ikut tersenyum.

"Nih minum dulu." Dengan senang hati Suhyeok menerima air dari Namra.

Dengan telaten gadis itu mengelap keringat yang ada diwajah Suhyeok, gadis itu tidak segan untuk memperlihatkan perhatiannya untuk Suhyeok karna hanya ada mereka bertiga disini.

"Ternyata Lo bisa bersikap manis juga ya ketua kelas." Namra hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh Cheongsan kepadanya.







Medan, 22 February 2022


My girlfriend, my class presidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang