Chapter 8

599 103 6
                                    

Happy  reading










"KETUA KELAS."

Langkah kaki Namra dan Suhyeok terhenti saat mendengar ada yang memanggil Namra, mereka langsung membalikkan tubuh kebelakang dan melihat Woojin yang sedang berlari kearah mereka.

"Ada apa?" Itu suara Suhyeok bukan Namra, gadis itu hanya melihat woojin dengan tatapan datarnya yang khas.

"Ketua kelas gwinam membuat ulah lagi, ia sampai memecahkan kaca jendela kelas kita." Tanpa memperdulikan Suhyeok, woojin langsung berucap kepada Namra.

"Dimana Gwinam sekarang?" Lagi lagi Suhyeok lah yang menyahut.

"Kenapa dari tadi lu Mulu sih yang nyaut" protes woojin

Suhyeok hanya mengedikkan bahu acuh dan menarik Namra dengan lembut untuk Kekelas dan Namra hanya pasrah saat Suhyeok dengan seenaknya menarik tangannya untuk pergi.

"YAK SUTEKA, GW BELUM SELESAI NGOMONG SAMA KETUA KELAS." Suhyeok yang mendengar teriakkan Woojin hanya terkekeh.






***





Kelas yang awalnya tadi ramai seketika langsung senyap saat Namra dan Suhyeok masuk.

Tanpa memperdulikan perubahan suasana dikelas, Namra bergegas melihat jendela pecah karna ulah Gwi nam, gadis itu menghembuskan nafas lelah.

Namra memijat pelipisnya, tiba-tiba ia merasa sakit kepala memikirkan masalah-masalah yang dibuat oleh Gwinam dan berujung ia yang harus menyelesaikan masalah itu karna jabatannya yang menjadi ketua kelas.

Memang tidak semua kenakalan Gwinam karna Namra hanya bertanggung jawab jika Gwinam merusak fasilitas sekolah yang ada dikelas mereka.

Tapi masalahnya bukan sekali atau dua kali anak nakal itu merusak fasilitas tapi berkali-kali.

"Dimana Gwinam?" Suhyeok bertanya kepada teman kelasnya. Ingin rasanya Suhyeok memukul wajah songong pria itu yang membuat kekasihnya seringkali dipanggil ke ruang BK.

Terkadang Suhyeok bingung kenapa dulu ia bisa berteman dengan seorang pembully seperti Gwinam.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Suhyeok, karna mereka juga tidak tau dimana pria itu.

Sedangkan Namra, gadis itu acuh karna dia sudah tau apa yang akan terjadi nanti, ia memilih duduk tenang dibangku dan membaca buku.




Bunyi bel yang menandakan istirahat sudah berbunyi sekitar lima menit lalu.

Suhyeok, lelaki itu lebih memilih berdiri didepan ruang BK menunggu kekasihnya yang ada didalam bersama Gwinam daripada ikut dengan teman-temannya kekantin untuk mengisi perut kosong mereka.

Tapi tenang saja, Suhyeok tadi sudah menyuruh Daesu untuk membelikan makanan untuk ia dan Namra, memang awalnya Daesu menolak untuk membelikannya makanan tapi setelah Suhyeok berjanji akan mentraktir ia makan jadilah Daesu mau untuk membelikan mereka makanan.



"Gwinam sudah berapa kali kamu membuat masalah hah?! Masih baik kamu tidak dikeluarkan dari sekolah ini." Bukan merasa takut atau bersalah, Gwinam hanya menanggapi dengan santai, bahkan tidak ada penyesalan dari wajah lelaki itu.

"Saya akan mengganti kerugian yang dialami sekolah karna ulah Gwinam." Tidak mau banyak bicara gadis itu langsung mengatakan hal tersebut.

"Biarkan kali ini Gwinam yang menggantinya Namra."

"Saya tidak mau masalah ini berlarut-larut jadi saya akan tetap membayarnya."

"Saya permisi." Namra membungkuk hormat sebelum ia pergi dari ruang BK.

Gwinam bukanlah anak dari keluarga golongan atas seperti Namra, Suhyeok, dan Nayeon. Gwinam hanyalah anak dari golongan menengah sama seperti murid-murid lainnya. maka dari itu jika pria itu merusak fasilitas selalu Namra lah yang menggantinya karna ia tau bahwa Gwinam tidak akan bisa membayar kerugian yang telah ia perbuat.




Melihat Namra keluar dari ruang BK Suhyeok langsung menghampiri Namra.







My girlfriend, my class presidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang