Sehun meninjukan kepalan tangannya pada dinding kokoh di sebelah private lift dari perusahaan utama keluarga bangsawan Xi.
Siang ini ia datang dengan senyuman bersama niat baiknya untuk mengajukan diri agar bisa ikut serta dalam jamuan kehormatan keluarga bangsawan Kim yang melibatkan Luhan. Alih-alih mendapat sambutan serta anggukan persetujuan, kakek mertua yang kerap membanggakannya tersebut memberi penolakan tegas dengan dalih bahwa jamuan kehormatan tersebut hanya ditujukan pada keluarga agung bangsawan Xi.
Shit! Dia butuh cara untuk mempercepat pernikahan.
Dan tentu mengetahui bahwa itu bukanlah sesuatu yang mudah.
“Tunda beberapa perjanjian penting hingga beberapa jam ke depan..!”. Titahnya kepada sang ajudan yang langsung dibalas kepatuhan.
Menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama dengan kendaraan pribadi miliknya lalu langkahnya menyusur untuk mencari dimana tunangannya berada.
Memasuki dome kedua yang berada dalam kampus, sorotnya tanggap membidik dimana sang tunangan berada karena keberadaan wanita tersebut terlalu mencolok dengan keberadaan mahasiswa lainnya.
Penjagaan di sisi kanan kiri dan arah belakang membuat Luhan terlalu berbeda dengan yang lainnya. Ditambah lagi beberapa pasang mata para lelaki yang mencuri pandang pada sang tunangan, tidak tertinggal sekumpulan mahasiswi juga menyibukkan pandang alih-alih memfokuskan diri pada pertujukan yang sedang berlangsung.
“Hari ini kau tidak memiliki jadwal perkuliahan. Kenapa membuang waktu berhargamu disini..?”. Sehun memulai pembicaraan lebih dulu dengan kepala yang dicondongkan ke arah telinga sang tunangan karena di dome ini cukup ramai.
“Bosan..”. Jawab sang wanita yang serupa jelmaan dewi tanpa mengalihkan pandang.
“Kau memiliki keistimewaan berbeda dengan yang lain, bisa menghubungiku kapan saja untuk membunuh rasa bosanmu..”.
“Kau bisa memainkan salah satu peran drama musical itu..?”.
Sehun mengernyit. “Hm..?”.
Luhan menggerakkan dagunya yang indah pada pertujukan di atas panggung. “Jika kau tidak bisa melakukan semua peran atau minimal salah satunya, jangan terlalu mengguritakan rasa percaya dirimu dengan mengatakan mampu membunuh rasa bosanku..”.
Sehun mengangguk setelah sebelumnya memberikan sorot permohonan maaf. Kemudian kedua belah bibirnya ia sapukan pada bahu sang tunangan yang terbuka. Mengundang pekikan tertahan dari segala arah bangku penonton yang dari awal mencuri perhatian mereka.
Luhan tidak peduli. Netranya tetap menyorot pada pertunjukan seolah pementasan di depannya lebih menarik dari makhluk paling tampan yang berada di sebelahnya.
“Aku menemukan tempat baru yang memiliki menu sempurna untuk selera makanmu, Nona..”.
“Dimana..?”.
“Akan ku tunjukkan segera jika kau sudi hengkang dari tempat ini..”.
“Pertunjukkan masih belum selesai..”.
“Ku pikir yang berada di atas panggung sana terlalu biasa untuk menarik perhatianmu..”.
“Kau tidak tahu apapun tentang apa yang ku suka..”.
Sehun bungkam sesaat. Ia mengakui. Kala itu ia hanya sibuk menguasai cara bagaimana merebut sang wanita hingga lupa memperhatikan apa yang tunangannya suka.
Kemudian tanpa menunggu pertunjukan selesai tungkaki kaki Luhan bergerak untuk meninggalkan ruangan yang cukup dipadati para penghuni kampus tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/297788889-288-k781983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SIN'S SLAVE (HunHan GS)
FanfictionDalam sejarah yang ada mungkin hanya Sehun yang memilih menjadi budak kaya raya yang menghamba pada sang tunangan yang maha memerintah Main Cast : Oh Sehun Xi Luhan (GS)