Sehun membagi senyumnya tatkala keluar dari mobil untuk membalas sapaan ramai nan hangat yang ditujukkan padanya dari penghuni kampus.
Tubuhnya bergerak berputar ke arah samping mobil untuk membukakan pintu sebelah, yang mana terisi oleh tunangan tercinta.
Menurut Luhan ini berlebihan karena ada pengawal yang jumlahnya nyaris menyentuh angka tiga puluh berjaga di antara mobil yang dinaikinya dengan Sehun.
Lelaki ini benar-benar menunjukkan peran sempurna sebagai tunangannya. Pasangan ideal yang didambakan banyak wanita. Di depan publik lelaki itu memperlakukannya layaknya seorang ratu berharga.
Luhan akui jika tanpa sorot mata publik pun Sehun memperlakukannya tak jauh berbeda, namun ia benar-benar merasa ada segumpal rantai yang mengekang kebebasannya.
Luhan keluar dengan tangan Sehun yang tertumpu pada pinggir pintu mobil untuk melindungi kepalanya.
“Aku sangat memohon untuk menurunkan kamera ponsel atau kamera apapun yang kalian gunakan untuk memotret kami. Tunanganku sedikit tidak nyaman jika ia difoto sembarangan..”. Ucap Sehun dengan lembut namun bernada tegas pada sekumpulan mahasiswa atau mahasiswi yang tidak membuang waktu mengabadikan momen mereka ketika bersama.
Sudah menjadi hal biasa jika pasangan yang kerap diperbincangkan oleh seluruh penghuni kampus tersebut datang bersama, apalagi berjalan berdampingan.
Kemesraan dan tindak puja yang dilakukan Sehun menjadi konsumsi menyenangkan dan menggaraihkan bagi para pencari cinta yang haus romansa.
Tidak sekali dua kali juga foto Sehun dan Luhan ketika bersama selalu meramaikan beranda base twitter kampus tersebut.
Entah dari sender mana saja yang berani mengeskpos foto mereka berdua. Dan yang lebih aneh, Sehun dengan segala kuasanya tidak menindaklanjuti perbuatan tersebut. Padahal dengan jentikan jari saja, Sehun mampu menghanguskan akun base kampus tersebut. Tapi lagi-lagi, tuan muda tersebut seolah menikmati jika hubungan romantisnya menjadi konsumsi publik kampus.
Semua kamera yang tertuju pada Sehun dan Luhan turun serempak. Sehun dikenal ramah dan bijaksana oleh warga kampus, hingga tidak heran jika semua orang tunduk pada permintaan lelaki tersebut.
“Terima kasih atas pengertiannya. Tolong beri jalan untuk kami..! Tunanganku hendak menemui dosen pembimbingnya pagi ini..”.
Seperti sihir, kerumunan yang membanjiri lapangan di dekat gedung rektorat tersebut membelah menjadi dua sisi. Sepertinya artis besar Negara ini masih kalah popular dari pamor hubungan Sehun dan Luhan.
Dirasa telah jauh dari kerumunan, Luhan menurunkan kacamata hitamnya. Mengatur nafas yang sebelumnya pengap karena kerumunan.
Salah satu pengawal menekan tombol angka lantai yang dituju tuan dan nona mereka setelah keduanya berada di dalam kotak besi tersebut. Beberapa pengawal sudah berlari melewati tangga untuk menyusul lantai yang mereka tuju, sebagian lagi ikut serta di dalam lift.
“Apa yang ingin Nona diskusikan dengan Mr. Han..?”. Sehun memulai percakapan untuk membuka belah bibir sang tunangan.
“Aku ingin menduskusikan kembali tema yang ingin ku garap..”.
“Kenapa..? Apa terlalu sulit Nona kerjakan..? Apa professor pendamping yang ku kirim khusus untuk membantu Nona tidak berguna..?”.
“Bukan, jangan menyalahkan professor yang kau kirim. Wajahnya bahkan terlihat frustasi karena aku belum memintanya melakukan sesuatu..”.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIN'S SLAVE (HunHan GS)
FanfictionDalam sejarah yang ada mungkin hanya Sehun yang memilih menjadi budak kaya raya yang menghamba pada sang tunangan yang maha memerintah Main Cast : Oh Sehun Xi Luhan (GS)