08 : Be Mine

504 50 11
                                    

Hari sudah malam, Asahi dan Yoshi sama-sama tidak memiliki pekerjaan apapun. Asahi santai, Yoshi juga santai. Dan sebenarnya Yoshi ingin mengajak Asahi keluar malam, tapi sepertinya Asahi sedang malas.

Karena mereka sedang tidak ngapa-ngapain, lebih baik kita flashback kemasa dimana mereka masih duduk dibangku SMA.

Flashback

"Asahi, dengarkan ibu, hari ini adalah hari pertamamu bersekolah. Sistem sekolah di Indonesia dan di Jepang berbeda, kamu harus bisa menyesuaikan diri. Sesuai yang sudah diajarkan ibu, lakukan itu semua dengan tulus, jangan bersikap seperti kami bersekolah disana. Berubahlah, jangan terlalu dingin, bermain bersama teman, dan cari teman yang baik. Jangan asal, jaga bicara dan tetap sopan. Ingat, jangan menjadi Asahi seperti biasanya, bangunlah sosok Asahi baru. Hari pertama maaf, ibu dan ayah tidak bisa mengantarmu, tetapi sepupumu Jaemin akan datang untuk membantumu. Teman-temannya juga akan membantumu disekolah nanti. Menurutlah dengannya" ucap ibunda Asahi panjang lebar, namun Ashab hanya menjawabnya dengan anggukan kecil.

"Jika ada bahasa yang tidak kau mengerti, tanyakan saja, jangan takut ataupun malu-malu" tambahnya.

"Bu, bisakah aku mendapat teman?" tanya Asahi, ibunya menatap Asahi tulus, mengelus surai hitam anaknya. "Lupakanlah kejadian lalu, mereka tidak sengaja, tidak semua orang seperti itu. Dan tidak semua perempuan seperti dia" jawab ibunda Asahi.

Asahi mengangguk, setidaknya ibunya bisa meyakinkan bahkan tidak semua perempuan seperti teman lamanya, tidak semua perempuan menyakitkan untuknya.

Tin! Tin!

Suara klakson mobil berbunyi, ibu Asahi melirik kedepan, ternyata itu adalah mobil Jaemin. "Ayo, ibu antarkan kedepan" Asahi mengangguk, lalu berjalan menuju mobil Jaemin dan masuk.

"Jaemin, saya titip anak saya denganmu. Jaga dia sebaik mungkin dan jangan lupa, berikan kertas formulir yang ada ditasnya dan berikan kepada kepala sekolah Hong" pesan ibu Asahi.

"Siap, saya akan jaga Asahi sebaik mungkin. Dan ini, bibi bisa mempercayainya juga, dia putera dari pengusaha Kanemato yang sedang jaya-jaya nya" kata Jaemin.

"Selamat pagi bi, saya Kanemato Yoshinori" remaja itu memberikan bow pada ibu Asahi walaupun berada didalam mobil.

"Yoshi? Kau tampan sekali. Kau bisa memanggilku bibi Hamada, atau bibi Hikaru juga bisa" balas ibu Asahi.

"Baik, bibi Hamada" ibu Asahi yang gemas langsung mengelus surai hitam Yoshi.

"Bibi, kami berangkat dulu, sampai jumpa lagi. Terimakasih sudah mempercayai kami" ucap Jaemin sebelum mobil hitamnya berjalan maju.

"Hati-hati kalian!"

"Sudah, ayo turun Asahi" ajak Jaemin, Asahi mengangguk, membuka seatbeltnya lalu turun dari mobil Jaemin.

Saat dia turun, banyak pasang mata yang menatapnya dari atas sampai bawah. Dia risih dengan itu. Jaemin yang paham memberi kode kepada beberapa orang untuk cepat pergi dari sana. Sekitar 3 orang selain Jaemin dan Yoshi ikut jalan dibelakang mereka bertiga.

Jaemin, Yoshi dan tiga temannya itu mengantarkan Asahi sampai kedepan kelas. Sebelum itu mereka sempat mampir ke ruang kepsek —kepala sekolah untuk memberikan formulir seperti yang dipesankan oleh ibunda Asahi.

"Carilah teman yang baik, jangan berteman dengan orang yang membuatmu tidak nyaman. Panggil aku atau teman-temanku saat kau butuh bantuan, dan— Yeji, apakah kekasihmu ada dikelas ini?" tanyanya pada teman perempuannya.

➽ be mine ー yosahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang