05 : Be Mine

564 62 5
                                    

Asahi membanting tubuhnya dikasur milik Yoshi. Sementara empu kasur hanya duduk dikarpet berwarna putih dilantai kamarnya. Asahi berkali-kali menghela nafasnya, dan Yoshi hanya menatap langit-langit kamar dan merubah posisinya menjadi tiduran. Entahlah, mereka sama-sama memikirkan sesuatu yang sangat membuat mereka terkejut. Ini benar-benar seperti kejutan, ah, memang kejutan yang sangat mengejutkan. Bahkan Asahi dan Yoshi tak berpikir akan mendapat kejutan ini, sungguh, rasanya mereka akan stress sekarang. Kejadian itu terus berputar diotak mereka.

"Kak Yoshi, kalau perjodohan itu gak bisa dibatalin.. Apa kakak mau nerima aku apa adanya?" tanya Asahi.

"Kakak gak tau, Sa. Mungkin, iya" jawab Yoshi.

Kamar Yoshi kembali hening, mereka sama-sama tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Flashback

Asahi dan keluarganya datang untuk makan malam dikediaman keluarga Kanemato, Asahi pikir itu hanyalah makan malam biasa sebagai ucapan terimakasih seperti bisanya. Namun Asahi rasa ini sedikit berbeda dari sebelumnya, bahkan mereka tidak memakai bahasa Indonesia saat berbincang sebelum makan tadi.

Yoshi, Asahi, dan yang lainnya sudah menyelesaikan makanan dipiring masing-masing. Sekarang mereka sedang berbicang kecil membahas tentang kuliah, sekolah, dan kehidupan sehari-hari.

Sampai tiba-tiba ayah Yoshi berdehem, mereka diam, menatap ayah Yoshi fokus. "Selamat malam semua, saya sangat berterimakasih karena Keluarga Hamada menerima undangan makan malam kami" ucapnya ayah Yoshi sebagai pembukaan obrolan serius.

"Yoshi dan Asahi pasti bingung untuk apa saya dan isteri saya mengundang keluarga Hamada mendadak tanpa memberi tahu Yoshi dan Asahi sendiri, kami punya alasan untuk itu. Ah, seperti bukan mendadak, hanya kalian saja yang tidak tahu" lanjutnya.

"Kami mengundang keluarga Hamada untuk membahas perihal perjodohan Hamada Asahi dengan anak sulung kami Kanemato Yoshinori" tambah mama Yoshi.

Yoshi dan Asahi yang mendengar itu tersedak air liur sendiri, mereka benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja mereka dengar.

"Perjodohan? Ma-maksudnya?" tanya Asahi.

"Asahi, keluarga Kanemato, bunda dan papa sudah menjodohkan kalian sejak pertama kali kalian bertemu, mama Yoshi dan bunda sudah berteman juga sejak lama, dan kami juga sudah berjanji untuk menjodohkan anak kami nanti diwaktu yang tepat" jawab bunda Asahi.

"Kami sudah membicarakan ini sejak lama, semua sudah setuju bahkan sudah tidak sabar" papa Asahi menambahkan, membuat Asahi bingung begitu juga dengan Yoshi.

"Biar saya jelaskan"
"Kalian, Yoshi dan Asahi, kami jodohkan sejak lama. Kami mau kalian berdua hidup bersama sampai tua nanti, sampai mempunyai anak cucu. Kami menjodohkan kalian bukan hanya karena melihat kalian cocok, tapi karena kami tau, kalian pasti juga tau apa alasan pastinya. Jadi saya mohon, jangan membantah perjodohan ini, kalian adalah harapan kami, dan kami tidak mau harapan kami hancur. Kalian paham?" jelas ayah Yoshi.

"Tapi 'kan—

"Tidak perlu pakai tapi, kak, turuti saja apa mau mereka, kami, adik-adikmu ini akan senang jika mendapat kakak ipar seperti Asahi. Benar, bukan?" Keiju memotong kalimat yang akan Yoshi keluarkan.

"Benar, kak, kalau kau tidak cinta dengan Asahi, maka cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Aku tau, diam-diam kakak perduli yang berlebihan, dan itu tidak wajar menurutku. Kalau aku jadi kak Asahi, mungkin aku akan mengajak kakak berkencan karena aku jatuh cinta dengan perlakuan kakak yang terkadang berlaku seperti pacar, bukan sabagai guru les, kakak, dan seorang senior" tambah Ni-Ki, adik tertua Yoshi.

➽ be mine ー yosahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang