Setelah pulang liburan, mereka langsung mengatur jadwal untuk makan-makan bersama teman-teman, anggap saja sebagai pajak jadian pasangan baru. Teman-teman mereka sudah tau karena Asahi tak sengaja keceplosan ke Ryujin saat telponan, dan juga Ryujin dengan mulut embernya yang nyebelin berita ini kemana-mana sampai satu fakultas Asahi tau. Jujur, Asahi bingung dengan sahabatnya sendiri, kenapa bisa satu fakultas tau, yang akhirnya fakultas Yoshi juga hampir setengahnya tau. Bahkan fans geng Yoshi sudah tau, beberapa mendukung, dan beberapa tak suka.
Dan sekarang mereka sudah berada direstoran mahal, mereka sengaja memilih restoran termahal dan yang paling enak untuk traktiran pajak jadian ini. Mumpung yang jadian anak holang kaya, jadi mereka memanfaatkannya dengan baik. Yoshi dan Asahi? Pasrah, hanya bisa pasrah. Yang kaya orangtua mereka, bukan mereka, mereka tetaplah orang yang kadang benar-benar tidak mempunyai uang.
"Asa lupa bawa dompet" bisik Asahi, Yoshi yang mendengar bisikan itu langsung mengukir senyum yang manis, semanis saos tomat. "Nanti ganti ya, uang kakak tinggal dikit, masih awal bulan ini" bisik balik Yoshi, dan Asahi pun mengangguk, namun Yoshi tak yakin Asahi akan mengganti setengahnya nanti. Asahi licik.
"Guys, pesen yang banyak, kalo bisa bungkusin buat yang dirumah, jangan malu-malu buat kalian yang biasanya malu-maluin" kata Jisung, memang tidak tau malu, tapi ya mau bagaimana lagi?
"Jisung gak tau diri, tapi gue juga, gimana dong?" balas Haechan sambik membolak-balikkan buku menu yang dipegangnya, Jaemin yang berada disamping Haechan tertawa gemas. Btw, dia belum kasih tau kalau bentar lagi dia dan Haechan mau tunangan, biar nanti aja pas makan, siapa tau ada yang keselek.
Tak lama seorang pelayan datang, mereka satu persatu mulai menyebutkan pesanan mereka. Yoshi mendengar pesanan mereka, menu yang mereka pesan sangat mahal, bahkan Asahi juga memesan menu yang mahal. Bayangkan, dia membayar 10 orang pesanan yang masing-masing orang bisa saja lebih dari 500rb. Habis sudah semua uang Yoshi.
Mungkin ada 10-15 menit mereka memesan makanan, itu baru yang akan mereka makan ditempat, belum yang akan mereka bawa kerumah untuk seseorang dirumah. Dan belum lagi adik-adiknya yang akan nitip nanti. Sudahlah, sebaiknya Yoshi kabur saja dari sini. Tapi itu tidak mungkin, akan hancur citra keluarga Yoshi nanti kalau Yoshi kabur. Dan berita akan menayangkan 'Anak pengusaha sukses Kanemato kabur saat sedang mentraktir teman-temannya makan karena tak sanggup membayar billnya' bisa-bisa ditertawakan dia.
"Kalian beneran pacaran kan? Kok gue ragu ya?" tanya Yejin yang masih penasaran, Yeji memang sering ragu keteman-temannya, apalagi kalau ada kabar temannya itu berpacan dengan seseorang. Bahkan Jisung dan Yoonbin sekali pun.
"Apa gue perlu cium Asahi disini buat ngebuktiin?" tanya balik Yoshi, "Elah, lo kan emang sering cium Asahi, gak mempan, coba cium Jisung aja Jisung, kalo gak Ben" jawab Yeji.
"Asu, kok gue? Ben aja, masih jomblo dia noh" tolak Jisung, dia masih mau menjaga first kiss nya. "Kok? Apaan sih anjing, gue dah ada pacar" balas Yoonbin.
"Cium gue aja cium, Yosh" kata Haechan mengajukan diri, "Kagaklah, laki lo disebelah Jisung, takut dia digibeng" tolak Yoshi.
"Jaehyuk ada noh, Mashiho, Jaemin aja kalo gak" tunjuk Jisung lagi, Jaehyuk langsung menggeleng ribut, Mashiho memplototi Jisung, dan Jaemin? Bodoamat sih. "Gue aja dong kak, pengen ngerasain yang Asahi rasain" Ryujin, itu Ryujin yang bilang.
"Udah deh anjrit, Yeji mending percaya aja" Yoonbin langsung menyudahi topik ini, sebelum Yeji dan adik manis Ryujin bertengkar karena ulahnya Yeji sendiri.
"Yang ragu, bayar sendiri makanannya."
‹ Be Mine ›
Asahi pulang kerumah, iya, kali ini beneran rumah dia, bukan rumah Jaemin maupun rumah Yoshi. Gak enak juga kalau keseringan nginep dirumah orang yang dulunya bukan siapa-siapa, tapi kan itu kemarin, kalau sekarang... Boleh kali ya menetap disana kalau akhem! Lanjut ke tahap berikutnya. Hehe.
Menurut Asahi, semenjak pacaran sama Yoshi, gak ada bedanya dari sebelumnya. Bedanya cuma Yoshi jadi sedikit beda, jadi manja, tiap malem nelpon mulu yang katanya kangen. Mau cium, peluk, pukpuk, kelonin, apa aja dipinta sama dia. Kadang nanya yang jauh banget, nanya mau miara anak berapa, kalo nikah tamunya yang diundang siapa aja, padahal tunangan aja belom, pacaran baru 1 minggu. Tapi sih, mending langsung gas aja gak sih? Deket udah dari lama, udah tau sampai akar-akar satu sama lain, cinta? Gak udah diraguin lagi. Dari kedua pihak udah dapet restu juga, mau nunggu apa lagi coba? Lulus kuliah? Iya sih, mereka pasti bakal milih buat fokus kuliah dulu.
'Ceklek!'
Asahi membuka pintu kamarnya, rapih, dan sedikit berbeda harum ruangannya. Mungkin saja bunda baru saja mengganti pengharum ruangannya. Asahi pun langsung merebahkan tubuhnya dikasur empuk kesayangannya. Tidak ada kasur terbaik kecuali kasurnya dan kasur Yoshi. Entahlah, tapi Asahi tidak nyaman tidur dikasur yang bukan miliknya atau pun milik Yoshi. Bahkan orangtua, adik-adik Yoshi, ataupun orangtua Yoshi sendiri. Tidurnya menjadi tidak nyenyak.
Tak butuh berlama-lama, Asahi ngganti bajunya dan kembali merebahkan dirinya dikasur. Detik berikutnya, Asahi sudah berada dialam mimpi.
━━━━━━━━━━━━━━━━━━
‹ Be Mine ›Hallo, hallo
Hehe, besok udah puasa, tapi cerita belum end
Mungkin pas puasa aku bakal tetep update karena cerita ini juga bentar lagi end, tinggal beberapa bagian lagi... Dan aku bakal update setelah kalian shalat tarawih, ok?
Sorry for typo(s) and thank you!
See you guys~
KAMU SEDANG MEMBACA
➽ be mine ー yosahi
Romansa"Aku calon kekasihmu?" 📝 : If you're homophobic, go away! Yoshinori, dom! ― Asahi, sub!