Bosan, mengantuk, lelah, haus dan lapar. Itu yang Asahi rasakan sekarang. Mama Yoshi sudah tertidur karena obat yang ia minum, dan Asahi tidak enak meninggalkan mama Yoshi yang sedang tertidur. Takut nanti dia kaget dan mencari Asahi saat terbangun, setelah itu mama Yoshi bisa drop, Asahi tak mau hal itu terjadi. Yoshi dan Asahi berada disofa yang sama, tapi Yoshi tertidur. Ingin bermain ponsel, tapi ponselnya kehabisan daya battery. Memainkan ponsel Yoshi? Sama saja, tidak ada game didalamnya. Asahi ingin tidur, namun dia belum melakukan hal yang harus ia lakukan baru-baru ini. Ingin makan pun tidak ada makanan dirumah Yoshi, go-food? Sudah diberitahu tadi, ponselnya mati.
Asahi menghela nafasnya, dia benar benar lapar. Untuk membangunkan Yoshi dia tidak tega, terlihat Yoshi yang kelihatan kelelahan. Menjaga mamanya pasti butuh tenaga yang ekstra, belum lagi mengurus adik-adiknya. Kalau ditanya kemana ayahnya, Yoshi akan menjawab dia pergi bekerja. Ayahnya tetap membantu Yoshi menjaga mamanya, mereka membagi tugas. Yoshi akan menjaga mamanya saat pagi sampai siang, atau kalau Yoshi ada jadwal kuliah biasanya dia memanggil sepupunya untuk datang. Lalu sore sampai malam adik Yoshi, dan malam hingga pagi baru ayah Yoshi.
'Drrt , drrt'
'Drrt , drrt'
Asahi melirik ponsel Yoshi yang berada dimeja yang terletak didepannya. Tertera nama adiknya Yoshi disana. Hendak membangunkan Yoshi, namun pria itu lebih dulu bangun. Asahi hanya terheran saja, menebak-nebak kalau tadi Yoshi hanya menutup mata bukan tidur.
"Hallo, kenapa, dek?" jawab Yoshi, dari raut mukanya saat mengangkat telepon dari adiknya itu Asahi akan menebak kalau itu persoalan penting yang bersangkutan dengan sekolah, mungkin.
"Yaudah, nanti gue chat aja, hati-hati" setelah itu sambungan telepon mereka terputus, Yoshi menghela nafasnya, apa benar adik Yoshi memiliki masalah disekolah? Asahi menjadi penasaran.
Sebelum Asahi bertanya, ia melihat jari-jari Yoshi yang mengetik dengan cepat seperti membuat sebuah daftar. Entah daftar apa itu. Selesai membuat daftar lalu mengirimnya, Yoshi menaruh kembali ponselnya. Tak berniat untuk memainkannya.
"Kamu kalau bosen mainin aja, password masih sama, gamenya ada game favorit kamu disana" kata Yoshi, Asahi cukup terkejut dengan ucapannya itu.
Terakhir kali Asahi mengecek ponsel, ah, maksudnya meminjam ponsel Yoshi, disana tidak ada satupun game kalau ada berarti Asahi yang meng-instalnya.
"Boleh, nih, kak?" tanya Asahi
"Boleh." jawab singkat Yoshi
Asahi mengambil ponsel Yoshi, dia memainkan game favoritnya dengan cukup senang. Tapi ini bukankah ponselnya, jadi dia sedikit tidak nyaman saat bermain. Asik bermain, Asahi sampai lupa ingin menanyakan perihal adiknya yang menelepon Yoshi tadi.
Beberapa menit berlalu, Asahi sudah mulai lelah. Dia lapar sekarang, ini sudah lebih dari jam makan siang teraturnya. Cacing cacing diperut Asahi sudah berdemo meminta jatah makan siang mereka, namun ya mau bagaimana lagi. Toh dia gak bisa makan karna gak ada makanan dirumah Yoshi.
Sebuah ide muncul, mumpung Asahi sedang memakai ponsel Yoshi, tidak ada salahnya jika dia memesan go-food dari ponsel Yoshi. "Kak, Asa go-food makanan, ya?" izinya.
"Dia bentar lagi dateng bawa makanan"
•
Dia, adik Yoshi itu benar benar membawa makanan untuk dimakan Asahi. Woah, Asahi cukup terkejut. Makanan yang mereka bawa adalah Spicy chicken, ditambah minuman favorit Asahi yaitu Soda shake. Asahi berpikir mungkin saja Yoshi juga lapar, makanannya dia menitip pesanan pada adiknya.
Mereka berempat makan bersama diruang tengah sambil menonton televisi, sama seperti dulu. Setiap jam makan siang, kalau Asahi sedang bermain dirumah Yoshi pasti selalu seperti ini. Makan sambil menonton, setelah itu bermain bersama. Asahi suka momen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
➽ be mine ー yosahi
Romansa"Aku calon kekasihmu?" 📝 : If you're homophobic, go away! Yoshinori, dom! ― Asahi, sub!