Google formulir yang kemarin Michan isi ternyata telah tersampaikan ke ketua club Jejepangan dari kelas B, yaitu MoenD. Lalu Michan diminta untuk berkumpul di ruang club Jejepangan sepulang sekolah nanti untuk wawancara dan tes bakat untuk duduk di bagian apa dalam club tersebut..
Tentu saja Gizan dan Daazan mengolok-olok Michan dengan kata belum bisa move on dari Jepang, apalagi menggodanya memiliki pacar di Jepang. "Aku nggak ada pacar sama sekali heyy.."
"Orang.." Michan kesal dengan mereka.
"Hilihh.." Cibir Gizan.
"Masa kamu nggak punya pacar sih Michan, kamu kan cantik padal.." Araa menatap Michan tidak percaya.
"Beneran Araa, aku sama sekali nggak ada pacar di sana. Di umur-umur aku tahun kemaren sih sebenernya mulai banyak yang deketin, tapi aku nggak mau.."
"Kita deket aja jadi temen.."
"Mesti lo baperin, terus lo tinggal kan Michan?" Tanya Daazan tapi bermaksud mengoreksi Michan.
"Enak aja, enggak ihh.."
"Tapi bener kata Araa tadi, kamu cantik Michan. Masa sih cuma deket jadi temen aja.."
Pujian Gizan yang mengatakan dirinya cantik langsung dapat membuncahkan perasaan bahagianya, apalagi Gizan mengatakannya sembari tersenyum manis. Untung Michan masih dapat mengendalikan diri untuk tidak salah tingkah, "Beneran.."
"Type aku itu masih cowok Indo tauk.."
"Kaga oppa-oppa Korea?" Tanya Daazan memastikan karena tidak mungkin tidak ada betina yang menyukai oppa-oppa Korea.
"Engg.." Michan tampak berpikir, "Yaa iyaa juga.."
"Labil :v" Cibir Gizan, "Mimpimu ketinggian Michan.."
"Yaa suka-suka aku, ngiri bilang aja.."
"Dihh.."
Meloncat langsung menuju ke waktu di mana bell pulang telah berbunyi dan Michan menuju ruang club Jejepangan sendirian, walaupun awalnya Michan hendak ditemani oleh Araa namun ia menolak tidak ingin merepotkan.
Sampai di depan ruang club, Michan melihat pintu ruangan masih tertutup rapat. Keadaannya juga masih gelap dan tidak ada orang sama sekali. "Aku nggak salah ruang kan?" Batin Michan ragu.
"Hayyolloo kaget.." Michan tentu saja tersentak kaget saat mendengar suara cowok menginterupsi kegiatannya.
"Njirr, kaget beneran😂" Cowok itu tanpa dosa dan rasa bersalah menertawakannya.
"Sorry-sorry.." Dan cowok berambut biru navy dengan mata sapphire itu akhirnya minta maaf pada Michan setelah ia tatap dalam diam.
"Kamu mesti murid baru kelas A kan? Yang mau ikut club Jejepangan.." Michan hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Kenalin aku Brine, anak club dan anak kelas sebelah. Aku duduk di posisi narator dan aku juga yang disuruh bawa kunci ruangan.." Brine mengulurkan tangannya.
Awalnya Michan hanya menatap tangan yang diulurkan padanya itu dalam kebisuan, namun tak lama ia membalasnya. "Michan Angel.."
"Seneng kenalan sama kamu, Michan Angel.."
"Panggil Michan aja dan seneng kenalan sama kamu juga Brine.."
"Oke, Michan.." Brine memberikan jempolnya pada Michan, kemudian berlalu menuju pintu ruang club Jejepangan. "Kamu datengnya kecepetan Michan, anak-anak yang lain masih pada di kantin tuh.."
"Orang Indo, biasa. Ngarett.." Lanjut Brine.
Cowok yang mengajaknya mengobrol ini rasanya terlalu humble dengan orang baru, walaupun sedikit sengklek seperti Daazan. Tapi Michan rasa itu tidak buruk juga, "Kamu.. nggak ikut ngaret?"
Brine bersandar di gawang pintu, melihat Michan yang menatapnya ragu. "Aku harus buka pintu dulu, lagian juga firasat ngomong kalo kamu bakalan dateng cepet terus kebingungan gara-gara nggak ada orang.."
"Dan ternyata bener, makanya aku datengin kamu dulu.."
Ahh, Michan jadi merasa tidak enak karena Brine memilih mendatanginya duluan. "Terima kasih, maaf ngerepotin kamu Brine.."
Brine mengeryit tidak mengerti, "Maksudnya?"
"Kamu udaa mau repot-repot ke sini dulu, padal temen-temen kamu ke kantin duluan.."
Brine tersenyum lebar, Michan ternyata sangat peduli dengan orang lain. "Ah udaa biasa, nyantuy.."
"Tuh mereka udah ke sini.." Brine menunjuk teman-temannya dengan dagu.
Michan menoleh mengikuti arah pandang Brine, dan ia melihat segerombolan cowok dan beberapa cewek juga tengah berjalan ke arahnya. "Okeyy.."
Michan mengenali beberapa orang yang dari kelasnya seperti Cesadelyn, Desyntha, Nelson, NightD, Meong Cat, Shanon, Shinon, dan Kitten. Sisanya yang dari kelas sebelah ia belum kenal..
"Hallo, oh kamu pasti Michan.." Cowok dengan logat hampir sama dengan NightD tersebut terlihat menyapa Michan dan ia hanya mengangguk mengiyakan. Michan tebak pasti MoenD itu kalau tidak kakak pasti adiknya NightD, namanya hampir sama dan logatnya juga hampir sama.
"Bruh, mending kenalannya di dalem aja. Sia-sia donk gue buka pintu.." Brine menatap teman-temannya malas. "Nggak kasian juga sama Michan yang dari tadi berdiri apa.."
"Oh ayo masuk dulu kalo gitu.."
"Maklumin aja Michan, ketua club kita emang suka salah tingkah kalo ketemu cewek yang belom dikenalnya.." Cesa memberi pengertian pada Michan yang bingung hendak melakukan apa.
"Type cowok yang malu-malu di awal tapi sengklek di akhir.." Shanon menambahi.
=×=
××X- Jan lupa tinggalkan jejak kalian dengan klik kolom bintang (⭐) sampai warna oren dan comment (💬) yaa.. karena itu sangat berharga buat aku sama mas e (。♥‿♥。) -X××
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Cycle [Short Fanfic]
FanfictionSPIN OFF 'Friendship Circle', HARAP MEMBACA YANG ITU DULU SEBELUM MEMBACA INI AGAR NYAMBUNG !! Michan Angel, bertemu kembali dengan Gizan sahabat kecilnya adalah anugerah terindah menurutnya. Bahkan tak terasa dirinya jauh cinta pada cowok...