M10 : Apa Kabar Hati?

38 17 0
                                    

                     Seperti yang sudah diberitahukan, BruvGanG berangkat untuk study wisata pada bulan berikutnya bersamaan dengan study lapangan yang lainnya. Tentunya tujuan BruvGanG berbeda karena dari sebutannya pun sudah berbeda..

Keenam anggota BruvGanG dan sponsor event tahun baru kemarin dengan jumlah tiga orang juga dua guru menginap di salah satu hotel terkenal di Singapura, yaitu Marina Bay Sands. BruvGanG yang sangat beruntung..

"Whoahhh, gaess bagus bangett.." Gizan sedang melakukan live di Instagram-nya dan pastinya banyak yang menonton, terlalu fomuse cowok itu.

"Michan, say hay to viewers.." Gizan tiba-tiba mengarahkan handphonenya kepada Michan.

"Hay gaess.." Tentu saja Michan dengan ceria dan semangat menyapa para viewers Gizan. Di layar handphone Gizan dirinya terlihat sangat stylish dengan baju kotak-kotaknya, ahh ia menikmati liburannya bersama BruvGanG terutama Gizan.

"Araa, say hay Araa.." Gizan mengarahkan kembali handphonenya ke sisi kirinya yang terdapat Araa.

"Hayy.." Araa melambai, ia ceria seperti biasanya.

"Auto banyak yang nanya.." Gizan mencibir melihat live chatnya yang dredet menanyakan keduanya ada di mana.

"Lagi ada di Singapore gaess, dapet voucher liburan gratis.."

"Iyaa gaess, BruvGanG dapet voucher dari stand tahun baru kemarin.."

"Pengen disapa Daazan.." Gizan membaca salah satu komentar, "Daazan di sana gaess bareng Akarii sama Arin.."

                  Pertunjukan lampu yang sangat indah dipadu dengan pemandangan malam yang juga sama-sama indah, membuat siapapun pasti akan betah berlama-lama di tempat ini. Seperti Michan contohnya, terlebih dirinya masih bisa dekat dengan Gizan walaupun Gizan sudah menolak cintanya..

Dalam benaknya, Michan terus berpikir bahwa Gizan belum sepenuhnya mengerti tentang perasaan dan perhatian yang ditujukan untuknya. Sehingga Gizan masih bingung dan penolakan cowok itu hanyalah spontanitas saja, karena kembali lagi.. Gizan masih memberinya perhatian yang sama.

Selesai dengan pertunjukan lampu yang indah, rombongan kembali ke kamar masing-masing. Araa dan Michan satu kamar, Gizan dengan Daazan tentunya satu kamar, lalu Arin dan Akarii juga satu kamar.

Michan baru saja melihat sebuah postingan di Instagram-nya yang berisi makanan, ia tiba-tiba saja merasa lapar. "Laper nggak Ra?"

Araa mengalihkan pandangannya dari layar handphone ke Michan, "Enggak terlalu, kenapa Michan?"

Michan membalikkan badannya dengan posisi epic di mana bantal yang tadinya berada di dadanya kini sudah beralih menjadi di bawahnya. "Laper nih aku, tapi masa aku pesen makanan malem-malem.."

"Lho apa salahnya Michan? Nggak ada yang ngelarang juga kan.."

Tatapan Araa yang menatapnya cerah dan polos seakan ucapannya tidak ada salahnya —memang tidak salah, "Iyaa sihh, tapi kalo aku gendutan gimana Ra? Kamu tau kan makan malem-malem bikin gendut.."

"Astagaa Michan, kamu nggak lagi diet kan?😂" Araa tertawa sesaat, "Jan diet lah Michan, nanti jadi krupuk gepeng. Badan kamu udaa proporsional kaya' gitu juga, buat apa diet.."

"Proporsionall :v" Cibir Michan, ia merasa Araa terlalu berlebihan.

"Nyatanya?😌"

"Nyatanya apa?" Michan cemberut.

"Banyak yang ngelirik kamu, tuu si Kepin. Terus Alwi, terus siapa lagi yaa.." Araa tampak berpikir, "Ohh.. si Brine juga deket kan sama kamu😄"

Brine.. Nama itu, "Araa.."

Friendship Cycle [Short Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang