Pagi terakhir di Singapura, rombongan kumpul di puncak Marina Bay Sands untuk melakukan kegiatan terakhir yaitu santai menikmati pemandangan. BruvGanG berkumpul untuk yang pertama di puncak, biasa anak muda —apalagi di puncak dapat cuci mata dengan pengunjung yang lain yang sedang berenang.
"Gii sama Daazan, tolong di kondisikan matanya yaa.." Akarii memperingati kedua cowok di BruvGanG karena sekelilingnya banyak yang so hot, so hot seperti panas matahari saat ini.
"Favoritnya para pejantan :v" Cibir Michan.
"Manfaatkan sebaik mungkin hal yang ada di depan mata lahh.." Gizan tertawa.
"Minta di slepet daiki yaa Gii sama Daazan.." Ancam Araa.
"PVP sama gue aja gimana Raa?" Daazan menawari Araa yang tadi mengancamnya.
"Ehh orang, cewek goblok!" Gizan ngegas karena Daazan menawari Araa PVP.
"Araa nggak takut.." Araa berdiri dan menatap kesal Daazan.
"Kalian kok malah berantem sihh, jan berantem.." Arin melerai Araa dan Daazan takutnya benar-benar akan PVP di sini.
"Daazan mirip kaya' dadjal emang.."
"Woww, Araa.." Semua tidak menyangka jika Araa dapat berkata sarkas dengan sendirinya seperti itu.
"Kesel sama siapa yang kena siapa.." Sindir Daazan.
"Araa nggak peduli.." Araa membuang muka.
Michan sedikit ter-triggered mendengar ucapan Daazan. Araa sedang kesal? Lalu yang kena Daazan? Apa Araa sedang kesal dengan Gizan? "Tapi mereka nggak ada hubungan apa-apa kan?"
"Wahh pagi yang sangat cerah yaa anak-anak.." Suara Pak GM yang menyapa mengalihkan perhatian BruvGanG terutama Michan.
"Apa agenda kalian hari ini anak-anak?" Pak Saddan ikut menyempil.
"Nyantuyy aja pak di sini, menikmati pemandangan indah.."
"Daazann.." Miss Pie menatap Daazan menajam.
"Kan bener miss, liat pemandangan Singapore dari atas sini kan baguss.." Daazan pintar sekali mengelak.
"Mengelak dengan alasan yang sangat masuk akal.." Pak Saddan memberi Daazan jempol. "Baguss.."
"Gizan sama Araa semalem pergi berdua yaa?" Pak GM tiba-tiba bertanya seperti itu sehingga membuat semuanya terdiam.
"Iyaa, kalian pergi berdua yaa?" Bu GM mengode-ngode. "Ehemm.."
"Naik ke biang lala, VIP room lagi.." Pak GM semakin mengompori, "Berdua.."
Mendengarnya dada Michan seakan berhenti berdetak sesaat, semalam ia ingat betul Araa berpamitan untuk bertemu teman-temannya. Bahkan ia pun melihat Araa pergi sejam sebelum mereka naik ke atas, jadi bagaimana bisa Gizan dan Araa naik bianglala? Terlebih bianglalanya ditutup tidak lebih dari jam sepuluh malam. Namun teringat dengan kata VIP room.. tentunya itu bisa dipesan. Dan Gizan.. bisa saja menyusul Araa.
"P-pak GM sama bu GM jangan tipu-tipu lahh.."
"Kita mana tipu-tipu Gizan, orang kita cuma kesempil satu room aja.." Pak GM menggoda keduanya, "Mana aku sama bu GM liat kamu sama Araa peluk-peluk lagi.."
"Hayyoo, ini masih beneran nggak ada apa-apa?"
"Kita ada buktinya lho.." Bu GM membuka handphonenya, lalu menunjukkan sebuah foto yang memang sedikit pecah saat di-zoom karena mengambilnya dari jarak yang cukup jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship Cycle [Short Fanfic]
FanfictionSPIN OFF 'Friendship Circle', HARAP MEMBACA YANG ITU DULU SEBELUM MEMBACA INI AGAR NYAMBUNG !! Michan Angel, bertemu kembali dengan Gizan sahabat kecilnya adalah anugerah terindah menurutnya. Bahkan tak terasa dirinya jauh cinta pada cowok...