M9 : Perbandingan Mereka

36 16 1
                                    

                  Michan kembali berbaur dengan BruvGanG, mencoba melupakan suara Brine yang menyatakan perasaannya tadi. Ia tidak tahu, ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Seakan takdir memang tengah mempermainkan dirinya..

Ini kisah yang terlalu rumit untuk Michan urai, ia mencintai sahabat kecilnya bahkan setelah dirinya menyatakan perasaannya dan ditolak. Rasanya sangat menyakitkan untuknya..

Dan dalam sekejap rasa sakit itu hilang saat bersama Brine karena dirinya bisa melupakan Gizan, pembawaan Brine yang ceria dan menyenangkan sangat moodbooster sekali untuk Michan. Tapi ternyata Brine menyatakan perasaannya tepat setelah pergantian tahun, ia bingung karena tiba-tiba terlintas tentang dirinya yang baru saja ditolak Gizan. Rasanya sulit dijabarkan sehingga dirinya langsung menolak Brine di tempat tanpa mencari tahu terlebih dahulu sebenarnya apa yang sedang ia rasakan..

"Aku.. cintanya sama Gii.." Michan menatap Gizan yang tengah membereskan stand. "Maafin aku Brine.."

"Aku anggep kamu.. sahabat deket aku aja. Nggak lebih Brine.."

"Maaf.." Sejauh dirinya merasakan perasaan menggebu-gebu yang sering orang artikan dengan jatuh cinta, Michan baru merasakan itu saat bersama Gizan saja. Perasaannya tidak terkendali..

                 Perayaan event tahun baru telah usai pukul dua dini hari, semua sudah mengantre untuk keluar dari parkiran sekolah. BruvGanG tentunya yang terakhir keluar karena harus membereskan stand mereka..

Ini adalah pencapaian terbesar mereka karena berhasil membawa pulang paket voucher study wisata bareng sponsor. Mereka berhasil mencapai target voucher bahkan lebih, kemampuan marketing mereka memang menggila..

"Kalian nggak mampir dulu?" Michan menawari pada Gizan dan Araa yang memberinya tumpangan pulang.

"Nggak ahh Michan, udah larut. Nggak enak sama orang tua sama tetangga kamu, kamu juga butuh istirahat kan. Mesti kamu capek banget ngurusin stand yang membanjir.."

Michan mengerti, sebagai orang yang banyak melakukan hal yang tidak berguna untuk stand.. ia cukup mengerti lelahnya Araa dan Gizan yang mengurus dari sore. "Iyaa sihh, kalian juga mau istirahat juga pastinya.."

"Jan mandi pagi-pagi buta kek gini lho Michan, nanti kamu sakit.."

Michan terkejut sesaat karena Gizan yang masih memberinya perhatian setelah menolaknya, ada rasa bahagia dan sakit bersamaan tengah dirasakannya. "Iya-iyaa, kalian juga lho.."

"Tenang aja Michan, Araa nggak bakalan mandi kok. Dingin.."

"Aku juga nggak bakalan mandi, mau langsung tidur aja :v"

"Parahh kamu Gii.."

"Yaa udah, aku nganter Araa pulang yaa Michan.."

"H'mm, hati-hati lho kalian.." Michan tersenyum sembari melambaikan tangan pada Gizan dan Araa.

"Iyapss.."

                  Mobil Gizan sudah tidak terlihat lagi di mata Michan, ia langsung masuk ke rumahnya yang sudah sepi dan gelap. Pasti kedua orang tuanya sudah beristirahat..

Langsung saja Michan menuju ke kamarnya, kemudian bersih-bersih. Setelahnya merebahkan tubuhnya ke tempat tidur sembari membuka handphonenya untuk mengecek pesan yang masuk saat perjalanan pulang tadi.

Pesan dari Kitten, berupa foto yang dikirim menjadi document agar tidak pecah. Saat dirinya membuka salah satu document tersebut, ia langsung disuguhi sebuah foto yang mengingatkannya tentang kejadian di rooftop.

"Brine.." Document itu berupa fotonya dengan Brine yang meng-cosplay menjadi maid.

Dalam foto itu keduanya terlihat sangat bahagia dan tersenyum geli, "Apa kamu masih bisa ketawa sama senyum kaya' gini lagi Brine pas ketemu sama aku nanti?"

"Kaya' Gii yang masih ngasih aku perhatian padahal udaa nolak aku.." Michan membalas Kitten sebelum akhirnya menaruh handphonenya di meja samping tempat tidur. "I'm so sorry Brine.."

"I'm so sorry.." Dirinya tidak ingin melukai orang lain, tapi mau bagaimana lagi?

                   Sebelum Michan tertidur, ia masih sempat untuk membandingkan Brine dengan Gizan.. yang tentunya dimenangkan oleh Gizan.

Cinta itu membutakan, bahkan diri sendiri pun kadang tak mengerti apa yang tengah dirasa. Entah memang cinta atau hanya sekedar memuja berlebihan..

Sama seperti yang tengah Michan rasakan, dirinya tersesat dengan perasaan yang dirasakannya. Semoga saja ia tidak salah mengambil langkah dan membuatnya menyesal berkepanjangan, everything depends on the strength of the stance. Semua tergantung pada kuatnya pendirian..

=×=

××X— Jan lupa tinggalkan jejak kalian dengan klik kolom bintang (⭐) sampai warna oren dan comment (💬) yaa.. karena itu sangat berharga buat aku sama mas e (。♥‿♥。) —X××

Playlist lagu : 'Ojo Dibandingke - Denny Caknan feat. Abah Lala'

Yang suka dangdut, yang suka galau²an. Mari bernyanyi bersama kak Brine🤣😁

Friendship Cycle [Short Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang