M11 : Mulai Bimbang

37 16 0
                                    

                  Hari berikutnya tiba, seharian penuh mereka jalan-jalan di tempat Instagramable di Singapura. Sudah banyak foto-foto yang mereka dapatkan, pamer pada teman-teman mereka juga yang tidak mendapat voucher liburan.

Hari mereka ditutup dengan menaiki biang lala besar bersama-sama, menikmati  pemandangan malam di atas ketinggian.

"Satu putaran itu membutuhkan waktu setengah jam, gilak nggak tuhh.."

"Puas banget anjirr, liat dehh kotanya.."

"Adorable bangett.." Michan berbinar, ia menyukai pemandangan yang tersaji. Walaupun tak lama binar itu meredup melihat posisi Gizan yang lumayan dekat dengan Araa, seakan Gizan takut Araa akan terluka jika dirinya tidak berada di dekat cewek itu.

"Keren parah.."

"Liburan keliling Singapura-nya asik?"

"Asik Bu, apalagi kalo tiap bulan gini terus.."

"Uang kamu aja gimana Zan?"

"Orangg, udah enak dikasih liburan gratis minta lebih.." Cibir Arin.

"Daazan, Daazan.."

"Gizan sama Araa nyanyi donk, biar nggak sepi.." Bu GM tersenyum ramah saat meminta.

"Kalo bisa yang romantis Gii, biar suasananya dapet.." Tambah pak GM.

"Wadduhh, nyanyi apaan pak?"

"Apa gitu.." Pak GM mengusulkan sebuah lagu, "I Love You 3000 gimana?"

"Nggak pak, sangat SUS sekali saya dengernya pak.."

"Astagfirullah Gizann.."

"Astagaa Gii.." Araa tertawa mendengar percakapan Gizan dan pak GM.

"Mending nyanyi satu-satu aja pak, Michan itu juga bisa nyanyi.." Arin mengusulkan idenya.

Michan tersentak kecil mendengarnya, "Enggak, aku nggak bisa nyanyi Arin.."

"Michan bo'ong, Araa pernah nyanyi sama Michan lho.."

"Araa.." Michan tersenyum mengode pada Araa, ia memang bisa menyanyi.. tapi jika sendirian. Michan pastinya akan gugup sekali kalau sekarang di minta bernyanyi karena Gizan ikut mendengarkannya..

"Yaa udah, duet aja bertiga.." Miss Pie mengusulkan.

"Iyaa tuhh.." Pak Saddan menyetujui.

"Apalagi ditambah ara-araa dari Araa.." Tambahnya.

"Wahh iyaa tuhh.." Pak GM langsung bersorak.

"FBI open up, FBI.." Daazan mencibir.

"Nggak pak, jangan pak.."

"Nggak papa.."

"Jangan Raa, jangan.." Gizan menggeleng, hal itu tertangkap di mata Michan. Ada denyutan menyakitkan yang tiba-tiba terasa di dadanya, seakan perlakuan Gizan pada Araa jauh dari kata sebatas sahabat dan partner.

"Gizan posesif sekali yaa.." Pak GM lagi-lagi tersenyum penuh arti, "Something-something ini mesti.."

"Astagaa pak GM.." Sanggahan yang dilakukan Gizan pun di mata Michan hanya seperti angin lalu, hanya seperti basa basi saja dan tidak nyata.

"Aku, nggak papa.." Michan tersenyum tipis, "Sepertinya.."

                Setengah jam berlalu, mereka akhirnya kembali ke bawah. Lalu kemudian mereka ke restoran untuk makan malam, dan itu adalah akhir perjalanan hari ini di Singapura.

Friendship Cycle [Short Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang