Carla duduk di bangkunya dengan kepala di letakkan atas tumpuan tangan.
Kelas yang hening karna semua muridnya sedang berada di kantin sejak bel istirahat berbunyi, hanya suara lembaran kertas di bolak-balik yang dapat Carla dengarkan.
Carla yang terusik menggerang. "Ssssh! WOI LO BISA DIAM GAK SIH?!"
Marva sang pelakupun mengerutkan keningnya. "Gue dari tadi diam." Elaknya.
"Bukan itu maksud gue curut!."
Marva menghela nafas. Ia berdiri dari duduknya melepas satu aerphone dan memasangkannya di telinga Carla tanpa seizin sang empu.
Carla berdebar saat Marva menyelipkan helaian rambutnya di telinga, jarak dekat antara keduanya mempu membuat Carla maupun Marva merasakan hembusan nafas satu sama lain.
Tatapan Carla sangat dalam, meneliti setiap inci wajah Marva. Sangat tampan.
Sementara Marva, anak itu melambaikan tangannya di depan wajah Carla. "Ekhem..."
Carla menahan kagetnya. Pipih gadis itu sudah bersemu merah.
"Pipinya sampai merah gitu." Sindir Marva.
"Iih apaansi lo!" Gertak Carla tak terima.
Marwa terawa melihat gadis di hadapannya salah tingkah, jujur Marva ingin menggigit saking gemasnya.
"HUANJEEMMM !!!" Nathan yang baru saja masuk kedalam kelas berteriak seolah orang yang sedang bersin.
"Hayo, lo berdua sedang apa nih?" Abraham menunjuk curiga pada Carla dan Marva.
"Gak! Habis gelud!" Ketus Carla.
"Gelud ini ya?" Tanya Vero, menunjuk bibirnya.
"Bangsat lo!"
Sementara Marva, lelaki itu hanya menyimak perdebatan antara Carla dan sahabatnya.
.
.
.Bel pulang sekolah telah berbunyi. Carla, Kaifan, Vero, Juna, dan Rangga telah siap untuk pulang.
"Ke basecamp ga Car?" Tanya Kaifan.
"Yo'i, tapi gak bakalan lama, takut bokap cari." Jelas Carla, di jawab anggukan oleh Kaifan.
"CARLA!" teriak sebuah suara. Sontak beberapa orang yang sedang berada di parkiran pun menoleh.
"Siapa tuh?, Bohay banget!" Heboh Juna.
Gadis bersurai sepinggang itu menghampiri Carla dengan senyum lebarnya.
"Car, lo kenal?" Tanya Abraham.
"Hmm." Dehem Carla bersiap menaiki motornya.
"Carla, bisa ikut pulang bereng ga? Soalnya mang Iwan gak sempat jemput."
Carla hanya mengangguk, iya.
"Asikk! Makasih Car."
"Eh, lo siapa sih?" Tanya Vero yang sudah tak tahan untuk menahan rasa penasarannya.
"Eum, hai, kenalin nama gue Tara Amelia; saudara Carla."
Keenam lelaki itu terkejut dengan apa yang di ucapkan oleh Tara.
"Tiri!" Tekan Carla.
"OoOuoooo." Semuanya berOh ria, kecuali Kaifan yang tampak masih setia menyelidiki gadis baru di hadapannya.
"Napa lo Ka? naksir yah lo?" Tanya Vero menduga-duga.
"Bapakmu Hamil!" Balas Kaifan.
"Dih, emak gue kali." Talak Vero balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY CARLA
Teen FictionPART LENGKAP! -TELAH REVISI 𝘋𝘙𝘌𝘈𝘋𝘕𝘖𝘒𝘚, sebuah geng motor yang beranggotakan 87 orang, di bawa kepemimpinan Carla Biranna gadis berusia 18 tahun. Cerita penuh rahasia.