III | DREADNOKS VS BRUISER

416 31 0
                                    

Gadis dengan jaket hitam itu memangku sebelah kakinya agar bisa menyetarakan gitar yang ia petik.

Sesekali bersenandung kecil.

"Car, lo gak balik? Nanti bokap lo khawatir gimana." Tanya Rangga khawatir jika gadis itu terkena masalah.

"Gak akan, lo tenang aja. Lagian gue gak suka lama-lama di rumah."

Rangga hanya mengangguk-angguk, pasrah dengan sang ketua yang keras kepala.

"Eh Car, tadi alasan si Marva apa?" Tanya Juna pada Carla.

Seketika gadis itu menghentikan petikannya pada gitar.

"Gak."

"Gak ada?"

"Yah, dia cuma bilang iseng-iseng." Ucap Carla.

"Dan lo langsung percaya gitu?!" Nathan menggebrak meja.

"Yah gimana lagi, kalau dia udah jujur. Iya gak, Ka?" Tanya Carla menyikut Kaifan yang tengah melamun.

"Oiiii!" Nathan melemparkan topinya ke arah Kaifan.

"Apaan sih lo!"

"Yah, lo dengar gak yang lagi kita bahas."

"Hmm. Gue setuju sama Nathan, gue belum bisa percaya kalau itu hanya iseng-iseng. Dari awal anak itu masuk gue udah naruh curiga ke dia." Terang Kaifan.

"Gimana kalau kita mata-matain dia, sampai kita tau identitas dia sebenarnya." Usul Abraham.

"Setuju!" Ucap semuanya bersamaan kecuali Carla.

"Tapi gue gak setuju. Bukannya kalau gini kalian malah memperumit keadaan? Ini hanya iseng gak usah di seriusin kali."

"Tapi..." Juna ingin melanjutkan, namun sudah di potong oleh sang ketua.

"Pokoknya masalah Marva lupain aja. Sekarang kita fokus ke anak geng motor yang bakal nyerang sekolah!" Ujar Carla.

"Huft, dasar geng Bruiser bikin puyeng aja." Keluar Nathan.

Bruiser adalah geng motor berandalan, anggotanya selalu keluar masuk tahanan karna aksi begal juga tauran.

Rival Dreadnoks ini bisa di bilang tak ingin kalah juga tak ingin berdamai.

Walau tiap kali mereka mengajak anggota Dreadnoks untuk belapan, sudah di pastikan tim mereka akan kalah.

mereka yang tak ingin menyerah sampai mereka benar-benar di nyatakan menang dari Dreadnoks.

"Besok saat di sekolah, anggota Dreadnoks harus tetap waspada, termasuk kalian yang berbeda sekolah! Karna kita gak bakal tau, kapan geng Bruiser nyerang sekolah kita!" Tegas sang ketua. "Okey!, Dan gue gak mau dengar kalau anggota gue ada yang tumbang!"

.
.
.

Keesokan harinya, Carla serta keluarganya yang lain tengah sarapan di meja makan.

"Car, gue berangkat bareng lo yah, yah..." Mohon Tara.

Carla menoleh kearah Tara, kemudian melirik Arsen dan Fina yang sudah menunggu jawaban darinya.

Sigap Carla menggeleng. "Gak bisa. Gue ada yang jemput."

"Eumm, yaudah deh gakpapa, tapi lain kali bisa kan Car?"

"Hmm."

"Asiik, ooiya mama udah tau belum kalau kak Carla punya banyak teman Co-"

Ukhuk... Ukhuuk...

Carla dengan sengaja batuk, agar Tara tak melanjutkan ucapannya yang akan membuat Arsen marah besar.

BABY CARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang