Carla sedang berjalan menuju Indomaret terdekat dari rumahnya.
Dengan celana jeans hitam dan Hoodie putih polos.Gadis itu berjalan masuk ke Indomaret, berbelanja cemilan-cemilan yang telah habis karena Tara yang tak tau dirinya menghabiskan cemilan Carla.
"Benar-benar tu bocah prik! Mana duit gue gak di ganti lagi." Kesalnya.
Carla berdiri di hadapan rak berbagai macam cemilan. Gadis itu mengetuk dagu menimang, cemilan mana yang akan ia masukkan di keranjang.
Sesaat netranya berbinar kala melihat sebungkus cemilan Korea yang sudah perna ia beli sebelumnya, sangat enak, maka Carla akan membelinya kembali berapapun harganya.
Ketika sedikit lagi tangannya menggapai bungkusan itu, matanya membulat saat seketika cemilan itu menghilang.
"Cemilan gue!" Carla berbalik untuk melihat pelaku yang mengambil cemilannya.
Dugh...
"Eeeh Hidung gue copot."
Ketika gadis itu membuka matanya, dan siap melayangkan kepalan tangannya ke pipi sang pelaku, akhirnya terhenti.
"Marva!"
"Hmmm?"
"Kenapa sih lo nyebelin banget?!, Setiap gue ketemu sama lo tuh bawaannya kena sial Mulu!"
"Jadi maksud lo gue pembawa sial?"
"Ya-yaiah, sial buat gue!" Elak Carla, kemudian merampas cemilan yang ia inginkan.
"Lah, itu cemilan gue Car."
"Dih! Cemilan gue kalik, gue pertama yang liat." Tukas Carla.
"Tapi gue yang ambil, otomatis ini milik gue." Timpal Marva, merampas kembali cemilan.
"Eh, talian tenapa ih, Olang pacalan gak boleh belantem." Potong seorang gadis kecil berumur kurang lebih 5 thn.
"Siapa yang pacaran?, Kaka gak pacaran sama orang gila ini." Kesal Carla, pada gadis kecil itu.
"Sama!, Gue juga gak mau kali sama Kunti." Sindir Marva.
Sontak Carla membelalakkan matanya kala Marva mengatai dirinya Kunti.
"Enak aja, emang muka lo ganteng? Sampe ngatain gue Kunti hah?!"
"Yah, emang gue ganteng!"
Perdebatan keduanya mampu menyita perhatian pengunjung Indomaret, sehingga mereka menjadi tontonan seisi Indomaret.
"MAAF, KALIAN BERDUA SUDAH MENGGANGGU KENYAMANAN PENGUNJUNG. JIKA KALIAN INGIN BERDEBAT, BISA DI LUAR SAJA." Tegas salah satu supervisor Indomaret, mengingatkan.
"Udah kakak-kakak, lebih baik temilannya untuk Mia aja." Ucap gadis itu, mengambil cemilan Korean dari tangan Marva, kemudian pergi meninggalkan dua remaja yang tadinya berdebat.
Sementara Carla dan Marva melongo melihat gadis kecil itu membawa pergi cemilan yang tadinya mereka perebutkan.
"Kalian bisa keluar sekarang." Sahut supervisor Indomaret itu.
"Iyah! Ini juga mau keluar!" Ketus Carla pergi dari Indomaret di susul Marva.
.
.
."Lo kenapa ngikutin gue?" Tanya Carla pada Marva di belakangnya.
"Lo marah yah sama gue?"
"Pakek panget!"
Marva menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Tadinya sih gue udah ambil tiga bungkus, tapi masih kurang, jadi gue balik lagi ke tempat cemilannya buat ngambil cemilan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY CARLA
Ficção AdolescentePART LENGKAP! -TELAH REVISI 𝘋𝘙𝘌𝘈𝘋𝘕𝘖𝘒𝘚, sebuah geng motor yang beranggotakan 87 orang, di bawa kepemimpinan Carla Biranna gadis berusia 18 tahun. Cerita penuh rahasia.