VIII | MARVA YANG SEBENARNYA

280 30 0
                                    

Kalian cantik! Vote yah😘

"Anda sudah sadar ternyata nona."

Suara perempuan yang tak lagi mudah membuat Carla yang sedari tadi memperhatikan setiap sudut ruangan menjadi terkejut.

Carlapun berbalik menghadap pada wanita berumur sekitaran 40 thn.

"Maaf nona jika membuatmu terkejut. aum apa Kapalamu masih terasa pening nona?" Tanyanya.

Namun Carla tak langsung menjawab pertanyaan dari wanita itu, ia masih memerhatikan untuk berjaga-jaga.

"Kenalkan saya Diandra, kepala maid di mansion ini. Nona tak perlu khawatir dengan saya." Jelas Diandra selaku kepala maid.

Carla mengangguk. Wanita di hadapannya ini memiliki raut wajah yang minim ekspresi.

"Sebaiknya nona kembali ke kamar, sebelum tuan datang."

Carla mengerutkan keningnya.

"Tuan Mar-"

"Carla..."
Laki-laki yang sangat Carla kenal menghampirinya.

"Ma-marva..."

Carla bingung mengapa Marva bisa ada di sini, tempat yang dirinya sendiri tak tau.

"Baik-baik aja kan?" Tanya Marva lembut.

Carlapun membalasnya dengan anggukan.

"Untunglah."

"Tapi lo bisa jelasin apa yang sebenarnya terjadi?"

"Okay, gue bakalan jelasin. Tapi gak di sini, ikut sama gue." Marva menarik tangan Carla kesebuah ruang cukup luas.

Sungguh rasa penasaran Carla terhadap Marva kini kian menjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh rasa penasaran Carla terhadap Marva kini kian menjadi.

"Sekarang lo duduk."

Carla pun akhirnya menuruti perintah Marva, walau sebelumnya tak ada yang berani memerintah dirinya selain Arsen. Demi rasa penasarannya ia pun menurut.

"Maaf gue bawa lo ke sini tanpa seizin lo."

"Kenapa sampai gue ada di sini?" Tanya Carla.

"Gue yang bawa lo kemari. Gue ngikutin lo secara diam-diam, dari lo keluar sekolah, terus mampir ke basecamp, sampai lo pulang kerumah. Gue yang gak yakin buat langsung ninggalin lo akhirnya mutusin buat mastiin keadaan lo."

"Jadi lo buntutin gue lagi?"

"Yah, sorry."

"Hmm, trus?"

"Yah. setelah beberapa menit gue liat seorang maid yang keluar dari rumah sembari menangis, dia berhenti dan ngeliatin gue, beberapa detik kemudian dia samperin gue dan minta bantuan gue buat bebasin lo dari kamar mandi. Setelah itu gue langsung hubungin orang-orang gue buat ngalihin Arsen agar si tua Bangka itu dan keluarganya gak ada di rumah, gue dan beberapa bodyguard langsung memasuki rumah lalu setelah itu gue bawa lo kemari."

BABY CARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang