XIII | ARSEN.

289 24 0
                                    

Pagi hari saat matahari belum terlalu menampakkan wujudnya, saat Carla berjalan-jalan di taman mansion milik Marva, ia tak sengaja melihat orang yang kemarin ia lihat. Bisa di lihat orang itu sedang berkomunikasi lewat telfon.

"yes mom, dia baik-baik saja. Mommy tidak perlu khawatir."
Ucap Nic pada wanita di balik telepon.

"..."

"Tentu, Nic tidak akan membuat dia terluka sampai kapanpun. Mommy tenang saja."

"..."

"Yes mom. I love you too."
Setelah itu, Nic mematikan sambungan telepon nya.

Ekhemm...

Nic menahan kaget, lalu ia berbalik melihat siapa orang itu.

"Kau mendengar semuanya?" Tanya Nic.

"Aku hanya mendengar suaramu, tapi tidak dengan orang di telepon. Eum tapi sepertinya kau sedang bicara dengan ibumu?"

"Hmm. Masuk, cuaca Masi dingin." Suruh Nic pada Carla, membuat Carla terkekeh.

"Aku penyuka dingin, jadi tidak masalah jika cuaca dingin seperti ini menembus kulit ku."

"Ternyata kau cukup bawel."

"Yah bisa di bilang begitu."

"Permisi, nona Carla, sepatutnya anda segera bersiap-siap ke sekolah."
Ucap salah satu pelayan.

"Iyah, sebentar lagi saya akan bersiap."

"Ooh Iyah-" Baru saja Carla ingin bicara pada Nic, lelaki itu sudah menghilang dari hadapannya.

"Aneh, tapi nyata."
Sahut Carla.

.
.
.

Carla sedang duduk manis di kursi rooftop, bersama Abraham, Rangga, Juna, Vero, dan Nathan.

"Gimana kabar Lo, udah mendingan?" Tanya Abraham pada Carla.

"Yah, sedikit. Walau rumor murahan itu masih tersebar di seluruh sekolah."
Ucap Carla.

"Om Arsen lakuin apa aja sama lo selepas pulang sekolah?" Tanya Juna lagi, khawatir pada sahabatnya itu yang ia yakini tidak baik-baik saja setelah pulang sekolah.

"Ngga di apa-apain."

"Bohong." Ucap Juna tak percaya.

"Udah ah, gak usah bahas yang gak penting. Sekarang kita fikirin dimana Kaifan sekarang."

Sontak yang lain hanya menghela nafas melihat tingkah sok kuat Carla.

"Tu anak ada masalah apa sih? Dimana-mana wakil ketua itu setia sama atasannya lah ini, malah percaya rumor yang gak ada bukti kepastiannya." Kesal Vero.

"Gue rasa ada yang gak beres sama Kaifan." Tebak Abraham.

"Yah mungkin." Sambung Nathan.

"Sepulang sekolah kita kumpul di Markas." Ujar Carla. "Hubungin anggota yang lain."

"Okey." Jawab mereka serentak.

Saat di sekolah Carla hanya duduk diam di kelas, masih tak ingin mendengar Gosip yang tak benar tenteng dirinya.

"Yakin Lo mau pulang ke rumah Arsen?" Tanya Marva yang masih tak setuju dengan apa yang di katakan Carla pada dirinya barusan.

"Hmm, gimanapun gue harus dengar penjelasan yang detail tentang apa yang mereka semua bilang ke gue kemarin."

"Okey, tapi ingat Lo harus hubungin gue kapanpun itu."

"Haha, santai aja kali, gue Carla Biranna gak akan nyerah gitu aja, walau udah tumbang berapa kali."

BABY CARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang