XII | DUA PEMUDA MISTERIUS

267 31 1
                                    

Uwwww,
Di part ini ada cast baru!
Kuy baca sekarangggg!!!
Aits, sebelum itu wajib vote!

Okey semua, selamat membaca 💗🤗

_______________

Brakkk!!!

Pintu ruangan yang berlapiskan besi itu terbuka dengan kuat, ketika seorang lelaki berbadan tinggi tegap menendangnya menggunakan kaki jenjangnya. Kemudian di susul dua lelaki lainnnya.

Pria bermata sipit itu mencekik Arsen kemudia melemparkan pria tua itu ke dinding dengan kuat.

"Aaarrghhh!!!"

"Berani-beraninya kau melukai Baby ku, bajingan!" Ujar seseorang itu menatap tajam Arsen.

Sementara Fina dan Tara tak mengerti siapa tiga orang itu. Kecuali Tara yang sudah sering melihat Marva.

Diam-diam Arsen mengambil ponselnya untuk menghubungi bodyguard barunya, karena sudah di pastikan jika bodyguard di luar sana sudah tidak berguna. namun nihil, Pemuda itu menendang tangan Arsen dengan kuat membuat ponsel itu terhempas jauh.

Jari-jarinya ia taruh kembali pada leher Arsen mencoba mencekiknya.

"Mas Arsen! Hei lepaskan kurang ajar."
Teriak Fina, tak terima suaminya di buat seperti itu.

"Tuan ARSEN apa anda tidak mengenali saya?" Tanya Lelaki yang berdiri di balik tubuh laki-laki yang sedang mencekiknya.

"Hahaha siapa yang tak mengenal Nicrol Garziano. Penerus dan pengganti Caesario Garziano." Kekeh Arsen yang mulai di banjiri peluh.

"He', siapa yang mengatakan hal konyol itu?" Tanyanya lagi.

Arsen sedikit mengerutkan keningnya, bingung apa yang di katakan bocah di hadapannya itu.

Tiba-tiba lelaki yang sedari tadi mencengkeram leher Arsen akhirnya mendendang perut Arsen dengan kuat.

Bugh!!!

"GERZANINO GARZIANO!" Gertak Nic, pada sang kakak. Yang menendang kuat perut Arsen.

"Damn! Dia membuat baby ku sepeti itu. Tidak akan ku biarkan dia hidup!"
Ucap Nino, dengan suarah penuh tajam. Pria itu mulai memasang sabuk tangan yang biasa ia gunakan untuk membunuh orang yang ia incar.

"Apa kau ingin memberikannya kebahagiaan hm? Apa kau tak ingin menyiksanya terlebih dahulu?" Tanya Nic pada Nino. "Biarkan Daddy yang membagikan kita dagingnya untuk di cincang."

Nino tersenyum sinis. "Certo."

"Lepasss!!!"

"Lo siapa sih hah? Berani-beraninya yah Lo ikut campur." Seru Tara pada Marva yang memegang kedua tangannya.

"Lo cewe, jangan buat gue lepas kendali dan buat Lo lebih buruk di banding keadaan Carla sekarang." Bisik Marva.

"Ck! Gue gak takut!, Sekarang lepasin gue, Ma! mama!!!" Panggil Tara pada Fina yang telah di ikat oleh Marva di tempat duduk Carla sebelumnya.

BABY CARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang