VII | BINGUNG

273 28 0
                                    

"Aakhh! Sialan!" Umpat Arsen. Memukul stir mobil dengan kuat.

Tara dan Fina yang menyaksikan emosinya seorang Arsen sedikit ngeri.

"Dia merendahkan dan saya di permalukan. Dia tidak tau dengan siapa dia berhadapan."

"Tenang mas." Ucap Fina, mengusap lengan Arsen.

"Mau tenang seperti apa Fina?! Harga diri saya seperti hilang di hadapan semua orang!"

***

"Selamat Malam." Sapa Arsen dengan senyum lima jarinya.

"Aaah, tuan Arsen?" Tanya seorang pria paruh baya berjas hitam dan kemeja abu-abunya.

"Iyah, perkenalkan Saya Arsen CEO dari Group CMA. ini istri saya dan ini anak saya."

"Yah, saya Burhan. Hmmm omong-ngomong anda sangat tidak di siplin yah soal waktu." Sahut Burhan mengeritik.

"Di jalanan sedang padat, maklum kita sedang di kota." Jawab Arsen. "Eum bagaimana dengan penawaran kerjasama?" Tanya Arsen to the point.

"Haha, kita lebih baik duduk dulu tuan Arsen. Jangan seperti orang haus keuntungan. Saya tau, jika berhasil melakukan kerja sama dengan perusahaan saya akan mendapatkan keuntungan di luar biasa besarnya." Ujar Burhan terkekeh geli.

"Aaa, iya iya. Maafkan saya." Kemudian Arsen pun duduk, di ikuti Fina dan Tara.

Burhan melihat tingkah laku antara Arsen dan kedua gadis itu kembali protes. "Di perusahaan kami harus memiliki attitude yang sempurna. Baik bawahan, atasan, maupun rekan kerja sama. saya ingin bertanya tamu sebenarnya di sini siapa?"

Raut wajah Arsen seperti tidak suka. Ia kembali berdiri, sedikit memaksakan senyumnya Arsen berucap. "Silahkan duduk tuan Burhan."

"Yah, terimakasih." Burhan pun duduk kembali.

"Maaf jika anda dan keluarga anda tidak nyaman, karena prioritas utama kami adalah attitude yang baik. Sepertinya anda tidak menerapkan itu kepada karyawan dan keluarga anda."

Sontak semua karyawan Arsen menunduk.

"Lihatlah, mereka seketika tunduk mendengar sindiran saya. Apa yang saya bilang memang benar?"

"Tuan Burhan, bisakah kita berahli ke topik yang lain saja, seperti kebutuhan dan tujuan selama kerja sama."

"Tidak tuan Arsen. Demi menjaga nama baik perusahaan kami harus menjelaskan itu terlebih dahulu. Takut jika siapapun yang bekerja sama dengan kami bisa membuat perusahaan tercoreng nama baiknya."

Arsen menghela nafas, orang di hadapannya ini benar-benar memuakkan.

"Ooh Iyah, ini istri tuan?" Tanya Burhan.

"Iya, ini istri saya."

"Sepertinya ini berbeda dengan yang di tunjukkan oleh karyawan saya kemerin. Yang kemerin lebih terlihat jiwa mahalnya seorang istri CEO. Tapi, maaf sebelumnya, ini seperti maid di rumah saya." Oceh Burhan, sontak membuat beberapa orang di sana mulas menahan tawa.

Fina yang seperti di permalukan berdiri. "Maaf, saya ingin ke toilet sebentar."

Arsen yang sudah di selimuti rasa emosi juga berusaha untuk meredamnya.

"Jadi, apakah dengan berubah-ubah nya wajah istri anda, menandakan Anda sudah berkali-kali menikah?"tanya Burhan.

"Dua kali."

"Hoow, lihatlah, menjalin hubungan dengan istri saja tidak setia, bagaimana mau menjalin kerjasama dengan perusahaan saya?"

Brakk!

BABY CARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang