Type memulai perannya pagi ini, setelah semalam Mew menghajarnya sampai sudah tidak terhitung banyaknya, Mew sangat merindukan Gulf begitulah pikir Type.
Type bertanya seperti apa Gulf sehari-hari agar bisa memulai perannya, tapi Mew tidak menjawab, Mew hanya berkata agar Type menjadi dirinya sendiri.
Pagi ini Type sudah membuatkan sarapan untuk Mew dan anak-anaknya. Type pun sudah memandikan anak-anak, sekarang hanya menunggu mereka berganti pakaian.
"Papa" Alex berteriak saat berlari ke ruang makan. Di belakangnya ada Nata yang mengikuti.
"Ayo sayang kita sarapan, tapi kita tunggu Daddy dulu ya" Type menduduk kan Nata di kursi di sebelahnya.
"Wah kalian sedang sarapan?" Mew tiba-tiba datang dengan senyumannya.
"Duduklah Mild, dan sarapan bersama kami" Type menawarkan dan Mild langsung mengambil posisi di sebelah kursi Mew. Ketika duduk mata Mild langsung terpaku melihat tanda merah di sekitar leher Gulf.
"Itu tempat papa" Alex berkata pada Mild yang sedang duduk di kursi papanya. Sedangkan Type masih sibuk meletakan gelas untuk meja makan. Mild yang mendengar itu langsung terdiam. Dahulu ini adalah tempatnya. Mild lebih kaget ketika Type membungkuk tanda itu lebih banyak terlihat. Mild pun beranjak dari tempatnya.
"Pagi sayang" Mew mencium bibir Type di depan Mild dan anak-anaknya. Mild kaget tentu saja.
"Pagi Boo, seperti biasa kau tidak bisa memasang dasi mu dengan benar" Mew dan Mild terkejut tentu saja. Boo adalah panggilan khusus dari Gulf untuk Mew, dan Mew akan memanggil Gulf dengan Bii.
"Sayang, kau mengingat nya?" Mew menatap Type, Type terlihat berpikir sejenak sampai akhirnya Type langsung pingsan saat itu juga.
Ketika terbangun Type sudah berada di kamar dan sedang di periksa oleh dokter.
"Apa yang terjadi padaku?" Type bertanya. Terakhir yang diingatnya adalah ketika membuat sarapan untuk Mew dan anak-anaknya.
Dan sekarang Type berada di kamar dengan dikelilingi keluarga Gulf, ada Mew dan anak-anaknya, serta jangan lupakan Bright, Win dan Mild.
"Kau tidak ingat apa yang terjadi sayang?" Mew bertanya pada Type.
"Apa aku melakukan sesuatu di luar kendaliku lagi?" Type bertanya pada Mew.
"Apa maksudmu?" Mew bertanya pada Type.
"Aku sering mengalami halusinasi, dan bertindak tanpa sadar" Type berkata pelan.
"Apakah ini obat yang kau konsumsi?" Dokter memperlihatkan obat yang dari tadi berada di sebelah meja nakas dan Type mengangguk sebagai jawaban.
"Ini adalah obat penenang, kau butuh resep dokter untuk mengonsumsi obat ini secara rutin, kau punya surat izin mengonsumsinya?" Dokter bertanya dan Type lagi-lagi menggeleng, obat itu ayahnya yang memberinya secara rutin.
"Aku mendapat obat itu dari ayahku, ayahku seorang psikiater" Type menjelaskan.
"Type obat ini harus dengan resep dokter, bukan psikiater" dokter memberi penjelasan lagi dan Type tertegun.
"Mulai hari ini kau tidak boleh mengonsumsi obat ini lagi, jika sampai polisi mengetahui ini, kau bisa masuk penjara, ini termasuk jenis narkotika" Type semakin pucat
Mendengarnya. Mew dengan segera memeluknya untuk menenangkan."Ayahku memberiku Narkotika Mew?" Type menangis
"Kalau kau mengalami halusinasi lagi maka aku sarankan kau bertemu dengan psikiater yang lain Type" dokter melanjutkan.
"Bisa kita berbicara di ruangan ku sebentar?" Mew berkata pada dokter itu dan di jawab anggukan.
"Aku pergi sebentar sayang" Mew pergi setelah mencium kening Type dan Type mengangguk.
Melihat Mew meninggalkan ruangan itu dengan sang dokter, Mild langsung menyusulnya begitu pun Bright, dan sekarang di ruangan hanya ada Win dan anak-anak.
"Phi Type boleh aku tau bekas apa yang ada di perutmu?" Win bertanya pelan sambil masih memangku anaknya. Bekas jahitan di perut Type terlihat ketika dokter tadi memeriksanya.
"Ini bekas operasi usus buntu" jawab Type sambil memegang memeluk perutnya.
"Bekas operasi usus buntuh tidak akan sepanjang itu phi Type" Win berkata pelan. Win sangat yakin kalau Type adalah Gulf kakaknya.
"Itu seperti bekas operasi melahirkan, kalau kau tak percaya, kau boleh mencarinya sendiri" Win menunjuk ponsel Type untuk membuktikannya.
.
.
.
."Bagaimana keadaan istriku?" Mew bertanya pada sang dokter.
"Kita harus memastikan sudah berapa lama istrimu mengkonsumsi obat-obatan ini, kalau sudah lebih dari tiga bulan maka akan di pastikan istrimu sudah kecanduan obat ini, dia harus di rehabilitasi" sang dokter berkata pelan.
"Apa tidak ada cara lain?" Mew bertanya lagi.
"Tidak, kau harus membawanya kerumah sakit dan memeriksanya secara langsung" Mew terdiam. Karena kejadian ini Mew sangat yakin Type adalah Gulfnya seratus persen. Entah apa yang dilakukan orang tua angkat Type sampai bisa membuat Gulf seperti sekarang ini.
Di tempat lain Mild sedang menangis dia benar-benar tau kalau Type adalah Gulf. Kesempatannya untuk memiliki Mew akan segera menghilang. Bright menatap Mild sang sahabat dengan tatapan iba.
"Mild tidak bisakah kau menghapus perasaanmu terhadap kakakku?" Bright mengusap pelan bahu Mild. Sedangkan Mild menggeleng. Sungguh Bright merasa sedih, kenapa kedua sahabatnya mencintai orang yang sama.
"Kalau aku bisa menghapusnya Bright aku sudah melakukannya dari lama" Mild menangis di pelukan Bright
.
.
.
.
."Sayang makan dulu ya? Besok kita akan memeriksa keadaan mu lebih lanjut" Mew membawa makanan dan ingin menyuapi Gulf untuk makan malam.
"Mew? Apa kau merasa aku adalah Gulf?" Type bertanya pelan dan kepada Mew. Dan Mew mengangguk sebagai jawaban sambil terus menyuapi Type.
"Tapi aku merasa aku adalah Type, aku inget semua ingatan ku Mew, aku bukan Gulf" Type berusaha meyakinkan Mew.
"Sayang, jangan pikirkan itu, besok dokter akan memeriksa apa yang terjadi padamu" Mew menenangkan Type.
"Aku yakin aku adalah Type, tapi kenapa aku memiliki bekas ini, apa Gulf memiliki ini Mew?" Type menunjukan bekas operasi di bagian bawah perutnya. Dan Mew mengangguk lagi.
"Sayang aku mohon jangan terlalu di pikirkan, aku dan anak-anak menyayangimu sayang" Mew mencium bibir Type dengan lembut dan penuh perasaan.
"Apakah jika aku bukan Gulf kau tetap akan menyayangimu seperti ini Mew?" Mew terdiam, jika Type bukanlah Gulf apa Mew akan tetap mencintainya?
"Kau adalah Gulf" Mew berkata tegas. Sedangkan Type menangis. Artinya jika dia bukanlah Gulf Mew tidak akan mencintainya seperti sekarang ini.
Apakah Type sanggup menjadi seorang pengganti adiknya?
.
.
.
.
.Pagi ini keluarga Mew sudah berada di rumah sakit untuk memeriksakan keadaan Type.
Type di scan di bagian kepalanya. Bahkan tes urine dan berbagai macam tes termasuk tes darah.
"Kondisi tuan Gulf sedikit memprihatinkan, sepertinya setelah sadar dari komanya tuan Gulf mengalami hilang ingatan tapi beberapa Minggu belakangan ingatan itu perlahan kembali tapi karna mengonsumsi obat-obatan terlarang itu tuan Gulf memiliki beberapa gangguan ingatan" dokter menjelaskan secara perlahan agar Mew mengerti.
"Tuan Gulf juga menekan agar dirinya tidak mengingat ingatan nya sebelumya, saya sarankan agar anda membawa tuan Gulf kepsikiater karna itu yang sangat dibutuhkannya saat ini" Mew tertegun, Gulf tidak ingin mengingat masa lalu nya? Apa yang sedang terjadi pikir Mew.
.
.
.
.
.TBC
Mulai chap depan aku akan memanggil Type dengan sebutan Gulf ya guys...
Jangan lupa komen dan vote....
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten love END
Fanfiction"papa" anak kecil itu memanggil Type dengan sebutan papa. Type hanya menatap heran anak itu. 'sejak kapan aku memiliki anak?' pikir Type. "dia bukan papa, sayang" Mew mengendong sang anak. . . "bekas apa yang ada di perut mu Type?" "bekas operasi...