Mild menatap satu persatu kamar di rumah sakit yang di lewatinya mencoba mencari nomor ruang rawat Tharn sepupu Boat, Boat memintanya bertemu di sana.
Siang ini setelah mengantar Type ke perawatan tulang Mild akhirnya menemui Tharn dan Boat. Operasi Type benar-benar membutuhkan biaya yang besar. Bukan hanya untuk operasi nya tapi juga biaya untuk menyembunyikan Type selama berada di rumah sakit ini.
"Iya aku tahu, aku tidak akan mematikan telponnya" Mild berkata pada orang yang berada di seberang telepon.
"Aku merindukan Tharn, aku sangat ingin mendengar suaranya" Type berkata lemah.
"Iya aku mengerti, sepertinya itu kamarnya, aku harap kau tetap diam ya" Mild kemudian memasukan ponselnya ke dalam saku celananya. Memastikan parsel buah yang di bawanya dalam kondisi baik baru kemudian mengetuk pintu ruang rawat VVIP tersebut. Setelah ada kata masuk dari dalam baru lah Mild masuk.
Mild terkejut begitu masuk kedalam ruangan ini, sudah ada Mew, Gulf dan Tay sekretaris Mew yang baru.
"Kalian berkumpul disini?" Mild tidak bisa menyembunyikan kegugupan nya.
"Mild" Gulf mendekat kearah Mild dan menggenggam tangannya. Gulf berusaha menguatkan sahabatnya itu..
"Ada apa ini Gulf?" Mild sangat takut sekarang dengan tatapan orang-orang di sini padanya. Gulf kemudian membawa Mild duduk di sofa single di ruangan itu.
"Bisa kau jelaskan tentang cincin ini?" Tharn berjalan mendekati sofa tempat Mild duduk dan melemparkan cincin itu ke meja di depan Mild. Mild benar-benar terkejut melihat cincin itu. Cincin yang terlempar bahkan sampai ke bawa kaki Mew yang sedang berdiri menggandeng istrinya.
"Aku tidak tahu" Mild tidak bisa menjawab apa-apa dia sudah mati langkah, dia sangat yakin Tharn tau dia yang menjual cincin itu.
"Kau masih ingin melanjutkan kebohongan mu?" Mild sedikit terkejut mendengar ucapan Boat, tidak ada lagi Boat yang menatap nya lembut dan penuh dengan senyuman, inilah sisi asli laki-laki itu. Mild tersenyum miris. Mereka sudah menangkap basahnya seperti seorang penjahat.
"Dari mana kau mendapat cincin ini Mild?" Gulf berkata pelan. Tapi Mild tidak menjawab. Dia tidak akan memberi tahu keadaan Type jika bukan Type yang memintanya.
"Katakan padaku, brengsek!!" Tharn mencengkram kera kameja Mild. Tapi Mild hanya diam, matanya menatap Boat yang bahkan tidak peduli pada keadaan nya.
"Hentikan" Gulf melepaskan cengkraman itu.
"Jangan melindungi nya brengsek" Tharn yang sudah habis kesabaran langsung mendorong Gulf. Mew yang melihat itu langsung mendorong Tharn.
"Aku tau kemarahan mu, tapi jangan pernah sakiti istriku" Mew mendorong Tharn agar menjauh dari Gulf yang sedang memeluk Mild. Mild sudah meneteskan air matanya.
"Tenangkan pikiran mu, memaksa Mild seperti ini tidak akan membuat nya bicara" Mew kembali melanjutkan. Tharn kemudian meremas rambutnya. Tharn sangat yakin Mild mengetahui keberadaan Type.
Mereka kemudian di kejutkan dengan suara pintu terbuka dan lebih terkejut lagi dengan orang yang membuka pintu itu.
"Type?" Tharn sangat terkejut melihat kekasihnya itu. Apa lagi Type dalam keadaan terengah-engah memasuki ruangan. Tharn dengan segera memeluk kekasihnya itu. Dan setelah berada di pelukan Tharn, Type langsung kehilangan kesadaran nya. Mild langsung menghampiri Type.
"Kenapa kau mamaksakan diri berlari Type, kau tau kau bisa lumpuh" Mild menangis.
"Kenapa kalian diam saja, segera panggilkan dokter" Mild berteriak di sana yang menyebabkan semua orang langsung tersadar dari keterkejutan mereka.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten love END
Fanfiction"papa" anak kecil itu memanggil Type dengan sebutan papa. Type hanya menatap heran anak itu. 'sejak kapan aku memiliki anak?' pikir Type. "dia bukan papa, sayang" Mew mengendong sang anak. . . "bekas apa yang ada di perut mu Type?" "bekas operasi...