Boat kembali melihat jam di tangannya, kurang lima menit dari waktu pertemuannya dengan Mild, sebenarnya Banyak informasi yang sangat ingin ditanyakannya pada Mild tapi Boat harus menahan dirinya. Bisa-bisa Mild mencurigai niatnya.
"Maaf membuatmu menunggu, ada sesuatu yang harus ku urus terlebih dahulu" Mild tersenyum kepada Boat.
"Tidak apa-apa, kau sudah makan? Ini sudah jam makan siang" Boat tersenyum kepada Mild. Mild sempat terdiam mendengar ucapan Boat, sudah lama rasanya ada seseorang memperhatikannya seperti itu.
"Aku belum makan, setelah menyelesaikan urusanku, aku langsung kesini" Mild menjawab jujur.
"Kalau begitu sebaiknya kita pesan makanan terlebih dahulu" Boat berkata terlebih sambil memberikan buku menu kepada Mild.
"Jadi apa yang kau ingin bicarakan denganku?" Mild berkata setelah membersihkan mulutnya dengan tissue.
"Sepertinya memang benar kalau Mew mencuci otak Type sehingga percaya kalau dirinya adalah Gulf" Boat berkata pelan sambil melihat reaksi wajah Mild. Tetapi tidak ada perubahan dari wajah Mild dia tetap tenang.
"Tharn sudah menemui Gulf?" Mild bertanya pelan, tapi dari ucapan nya itu Boat tau. Mild juga tau kalau Gulf lah yang selamat oleh karena itu dia memanggil nya Gulf bukan Type.
"Ya, dan Type mengakui dirinya Gulf, phi Tharn masih bersikeras dia adalah Type" Boat berkata sambil menghela nafas.
"Apa yang akan di lakukan oleh Tharn selanjutnya?" Mild bertanya penasaran, tapi Boat bisa menangkap kekhawatiran nya.
"Apalagi selain menghubungi orang tua Type?" Boat menyandarkan dirinya ke kursi. Boat sangat tau kalau wajah Mild sekarang memucat.
"Sebenarnya aku ingin menanyakan satu hal padamu, apa sebenarnya hubunganmu dengan Mew dan Gulf? Kenapa kau memberitahu kami keberadaan Type?" Boat bertanya santai ketika Mild terdiam.
"Mew adalah tunangan ku, kau tentu tau apa yang ku inginkan?" Mild mencoba menenangkan pikirannya. Mild sangat takut seandainya Tharn melibatkan orang tua angkat Type, walaupun Type memberitahunya kalau Tharn sudah tau orang tua Type sangatlah kejam.
Sedangkan Boat terdiam, sedikit tersenyum miris, sejahat ini kah seorang sahabat? Milda pasti tau kalau Gulf lah yang selamat, tapi demi ingin memiliki Mew, Mild dengan tega mengorbankan sahabatnya.
"Bisakah kita tidak melibatkan orang tua angkat Type? Kalian tentu tau kan betapa kejamnya orang tua Type?" Mild berkata pelan lagi. Boat menatap Mild nanar, setidaknya laki-laki ini masih memiliki hati, begitulah pikiran Boat.
"Sebaiknya kita berhenti memikirkan ini, ini membuat ku stress, apa kau mempunyai urusan lain setelah ini?" Boat bertanya pelan dan Mild menggelengkan kepalanya.
"Mau kah kau menemaniku mencari perlengkapan untuk phi Tharn? Dia akan kembali menetap di Thailand" Boat bertanya ragu, pasti aneh kan rasanya mengajak jalan seseorang yang baru di kenalnya itu. Tapi mild tersenyum.
"Baiklah, kebetulan aku ingin membeli perlengkapan juga untuk temanku" Mild tersenyum, Mild berhasil memindahkan Type hari ini ke apartemen nya, dia juga harus membeli perlengkapan untuk Type.
.
.
.
."Bagaimana Tay? Apa kau berhasil menemukan berkas otopsi Gulf dua tahun yang lalu?" Mew bertanya pada sekretaris barunya.
"Sudah phi, ini berkas nya" Tay meletakan berkas di atas meja Mew.
"Apa kau mendapatkan informasi lain?" Mew kembali bertanya.
"Tuan Mild sempat meminta dokter untuk mengambil sampel darah tuan Gulf sebelum meninggal tuan, dan meminta rumah sakit menyimpan nya dan itu sudah atas izin kepolisian" Tay melanjutkan. Ucapan Tay benar-benar membuat Mew terpaku. Mild memang berada di Thailand saat kecelakaan itu terjadi, dan Mild lah yang mengurus jenazah Gulf sampai Mew akhirnya tiba dari London.
"Kau boleh pergi Tay" Mew mengambil berkas yang di serahkan Tay dan membaca nya. Tay pun beranjak dari sana tapi kemudian terhenti ketika melihat foto keluarga Mewgulf sebelum kecelakaan itu terjadi.
"Apa kau butuh sesuatu?" Mew bertanya ketika Tay berhenti di depan foto itu.
"Tidak phi, aku permisi dulu" Tay membungkuk dan segera keluar dari ruangan, sekarang sudah jam pulang dan Mew sudah memperbolehkannya pulang.
Tay terdiam ketika beberapa orang dengan jas hitam mengerubungi mobilnya di parkir lantai bawah perusahaan Mew ini.
Ketika Tay sampai di mobilnya salah seorang dari laki-laki itu membukakannya pintu mobil. Tay dengan segera masuk kesana, dia tidak ingin ada orang yang melihatnya yang di kerumuni pengawal seperti ini.
"Sudah ku bilang jangan pernah mendekatiku saat sedang berada dalam penyamaran ku" Tay mengeluarkan emosinya, tiga orang di dalam mobil itu terdiam.
"Yang mulia raja sedang sakit pangeran, dia sangat ingin bertemu dengan Anda" Tay terdiam mendengarnya.
"Tidak ayah, aku masih butuh beberapa waktu lagi" Tay meremas rambutnya.
.
.
.
."Aku sangat merindukanmu" Memeluk istrinya dengan erat ketika sang istri membukakannya pintu. Sementara Gulf hanya tersenyum. Hari ini memang Gulf tidak bisa datang ke perusahaan karena harus menjalani rehabilitasinya.
"Dimana anak-anak?" Mew bertanya bingung karena biasanya Alex akan langsung melompat kearahnya ketika dia pulang bekerja.
"Fluke datang lebih awal hari ini, mereka sedang semangat belajar bahasa isyarat, aku sudah menyiapkan air hangat, sebaiknya phi segera mandi, dan kita bisa makan malam setelah itu" Gulf berkata sambil membuka dasi sang suami. Mew mengangguk kemudian mencium kening istrinya.
"Bagaimana hari kalian di sekolah hari ini sayang?" Mew bertanya pada kedua buah hatinya saat mereka selesai makan malam, mereka sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menonton film kartun favorit kedua anaknya.
'menyenangkan dad, Nata belajar berhitung hari ini' Nata menjawab menggunakan bahasa isyarat. Gulf yang berada di pelukan suaminya menerjemahkan bahasa isyarat Nata karena memang Mew belum terlalu lancar dalam bahasa isyarat. Mew telalu sering bolos dalam kelas bahasa isyarat mereka.
"Alex benci menghitung" Alex mempoutkan bibirnya.
"Sayang tidak boleh begitu, nanti bagaimana Alex bisa tahu kembalian uang jajan kalau Alex tidak belajar menghitung? Terus bagaimana Alex mengumpulkan tabungan untuk membeli mainan?" Gulf mengelus putra sulungnya itu. Alex terdiam sesaat tapi kemudian tersenyum.
"Natasha bisa melakukan untuk Alex" Alex tersenyum bangga kepada adiknya sementara Mew tertawa mendengarnya. Sudah lama rasanya tidak melihat keluarga mereka bahagia seperti ini.
"Bagaimana rehabilitasi mu hari ini sayang? Maaf aku tidak bisa menemani mu" Mew menatap Gulf penuh penyesalan.
"Dokter sudah mulai mengurangi dosis obat ku menjadi sekali seminggu, kalau aku bisa menahannya sebulan ini, makan dokter akan mencoba untuk menghentikanku mengkonsumsi obatnya" Gulf menegenggam tangan suami yang berada di perutnya. Sudah empat bulan lamanya Gulf tinggal bersama Mew dan hanya beberapa ingatan yang kembali di ingatnya. Gulf hanya berharap ingatannya kembali sepenuhnya.
"Keberadaan Mean tidak mengganggu mu kan?" Mew bertanya pelan, Mean adalah kepala keamanan yang di tunjuk Mew untuk melindungi istri dan anak-anaknya. Ada lebih dari dua puluh orang yang di tugaskan Mew untuk menjaga istri dan anak-anaknya. Mew tidak akan main-main lagi menghadapi orang tua angkat Type.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya meminta mereka agar tidak terlihat oleh anak-anak, aku tidak ingin mereka cemas gara-gara di ikuti bodyguard" Gulf melanjutkan lagi.
'papa, Nata ingin ice cream' nata menatap gulf penuh harap. Gulf terlihat berpikir sejenak.
"Bagaimana kalau papa buatkan sosis dan nuget? Jadwal ice cream' nata baru besok kan?" Gulf tau Nata makan malam sangat sedikit hari ini, dan Nata juga tidak nafsu makan belakangan ini dan telalu sering makan yang manis-manis.
"Asik sosis" Alex justru menjawab dengan semangat. Nata yang melihat kakak nya senang akhirnya mengangguk senang juga.
Mew menatap Gulf yang menuju dapur. Kembalinya Gulf memberikan kebahagiaan terbesar bagi keluarga mereka. Mew tidak ingin kehilangan istrinya lagi, apapun caranya Mew akan melindungi Gulf sekuat tenaganya.
TBC..
Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten love END
Fanfiction"papa" anak kecil itu memanggil Type dengan sebutan papa. Type hanya menatap heran anak itu. 'sejak kapan aku memiliki anak?' pikir Type. "dia bukan papa, sayang" Mew mengendong sang anak. . . "bekas apa yang ada di perut mu Type?" "bekas operasi...