"ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengan mu sayang" Mew berkata serius begitu Gulf berbaring di sebelah nya. Mew kemudian membawa Gulf berbaring di dada bidangnya.
"Ada apa?" Gulf menatap Mew cemas.
"Apa kau sudah yakin siapa kau sebenarnya sayang?" Mew bertanya pelan. Mew ingin menceritakan informasi tentang Type tapi Mew harus yakin dulu Gulf menyakini dirinya Gulf.
"Aku Gulf, walaupun aku belum mendapatkan ingatan semua ingatan ku, tapi beberapa ingatan sudah berhasil ku ingat, apa kau tidak percaya pada ku boo?" Gulf menatap sedih kearah suaminya.
"Saat pertama kali melihat mu lagi di kantorku, aku sangat yakin kau adalah Gulf ku, aku tidak pernah meragukan itu" Mew mencium bibir istrinya.
"Apa kau mengingat pertemuanku dengan Type pertama kali?" Mew bertanya lagi dan Gulf menggeleng, dia tidak mengingat apapun yang berhubungan dengan pertemuannya dengan Type.
"Ada kemungkinan Type masih hidup sayang" Mew berkata pelan dan Gulf langsung membolakan matanya.
"Sepupu Tharn berkata saat kalian kecelakaan Type sedang dalam keadaan hamil, sedangkan hasil otopsi jenazah yang kita anggap Type sama sekali tidak dalam keadaan hamil" Mew melanjutkan.
"Phi Type hamil?" Gulf langsung memegang kepala nya. Ingatan demi ingatan di bandara membuat kepalanya terasa tertekan.
Flasback 2 tahun yang lalu.
"Phi Type!!" Gulf dengan segera berlari begitu melihat Type yang mengangkat barner namanya.
Kedua saudara kembar itu menangis memeluk satu sama lain, sudah hampir 18 tahun lamanya mereka terpisah.
"Phi merindukanmu nong" Type menghapus air mata adiknya.
"Bagaimana kabarmu? Phi senang kau terlihat sukses" Type berkata lagi.
"Aku baik phi, kalau phi apa kesibukan phi sekarang?" Gulf berkata sambil tersenyum.
"Phi sedang sibuk kuliah, bagaimana dengan kuliah mu?" Type membantu Gulf dengan troli yang berisi koper-kopernya.
"Aku tidak kuliah phi" Gulf tersenyum canggung. Type sedikit terkejut dan menatap Gulf penuh tanya. Gulf akhirnya mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan wallpaper ponsel nya.
"Aku sudah menikah phi, dan ini suami dan anak-anak ku" Gulf senang memperkenalkan keluarga kecilnya walaupun dia sedikit takut apakah kakaknya akan marah karna Gulf hamil saat masih menginjak bangku sekolah menengah.
"Mereka kembar? Kenapa kau tidak membawa mereka Thailand?" Type tidak menyalahkan Gulf sama sekali, dia malah terlihat kecewa karna tidak melihat keponakan- keponakannya.
"Visa mereka belum keluar phi, mereka lahir di London sehingga memiliki kewarganegaraan London, tiga hari lagi mereka menyusul" Gulf tersenyum senang.
"Bagaimana dengan phi, phi sudah memiliki kekasih?" Gulf berkata sambil menggoda sang kakak.
"Disini juga sudah ada keponakan mu, aku dan kekasihku akan menikah dua bulan lagi" Type tidak kalah senangnya menyampaikan kabar gembiranya. Tapi jauh di dalam hati kedua kakak beradik ini, mereka sangat senang kehidupan saudara kembarnya sangat bahagia.
"Tunggu sebentar ya Gulf, sopir jemputan kita masih dijalan" Type berkata saat mereka menunggu di lobi jalan keluar bandara.
"Tidak apa-apa phi, terimakasih phi sudah mau mengantarku kerumah sahabatku, aku akan mengenalkan phi padanya, dia orang yang sangat baik"
"Phi sebenarnya ingin kau tinggal bersama phi" Type menatap Gulf kecewa.
"Maafkan aku phi, aku berjanji pada Mild jika aku berkunjung ke Thailand aku dan keluargaku akan tinggal bersamanya, maaf kan aku phi" Gulf menatap Type penuh sesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten love END
Fanfiction"papa" anak kecil itu memanggil Type dengan sebutan papa. Type hanya menatap heran anak itu. 'sejak kapan aku memiliki anak?' pikir Type. "dia bukan papa, sayang" Mew mengendong sang anak. . . "bekas apa yang ada di perut mu Type?" "bekas operasi...