#2

1.2K 184 18
                                    

©ahsahie

Jaehyuk memicingkan matanya heran saat melihat seorang gadis kecil datang padanya dengan raut wajah masam.

Jaehyuk menunduk kecil, menatap si gadis cantik itu sambil tersenyum manis.

"Apa yang terjadi pada harimu gadisku yang cantik?" ucap Jaehyuk pada Haneul, sang putri yang sekarang tampak hampir menangis.

"Dad berbohong padaku! Tak seorangpun ingin mengajakku berbicara!" racau gadis berusia 5 tahun itu. Tanpa sadar bulir air mata mulai turun dari pipi gembulnya.

"Mengapa begitu?" tanya Jaehyuk lembut sambil membawa putrinya masuk ke dalam mobil.

"Aku tak mengerti apa yang mereka katakan" jawab Haneul sambil menunduk.

Oh Tuhan, mengapa gadis ini benar-benar tak menuruni sifatnya? Entah sifat siapa yang menurun pada Yoon Haneul, gadis ini benar-benar manja dan suka merajuk.

Jaehyuk mengangguk paham. Tepat hari ini menjadi hari ketujuh Jaehyuk dan keluarganya datang ke Jepang karena cabang baru perusahaan. Tepatnya Shibuya, salah satu distrik besar di kota Tokyo yang menjadi kawasan ramai, pula menjadi tempat bersemayan Jaehyuk sekarang.

Tak heran gadis semata wayangnya ini kesulitan berkomunikasi dengan bahasa setempat. Jaehyuk tersenyum mengingat kebodohan singkat yang baru saja ia lakukan, ia benar-benar lupa akan putrinya.

Jaehyuk mengusap pelan surai putrinya, "Maafkan dad. Dad akan segera mencarikan Haneul teman dan guru agar Haneul bisa bicara dengan baik"

Haneul rupanya masih saja menunduk, wajahnya tampak cemberut seperti biasanya jika tak dibelikan es krim.

Gadis kecil ini memang paling suka dengan es krim. Ia dapat menghabiskan puluhan mangkuk es krim sekaligus dan berakhir sakit demam.

Sekelibat ide cemerlang muncul di benak pria Yoon itu, "Bagaimana jika es kri–"

"MAU MAU MAU!"

Belum sempat Jaehyuk menyelesaikan ucapannya, Haneul memekik keras. Es krim merupakan jawabannya.

"Baiklah, mari kita pergi!"

***

Tak butuh waktu lama sampai akhirnya Jaehyuk dan Haneul sampai ke salah satu kedai es krim yang cukup ramai di distrik Shibuya, salah satu distrik dengan penyebrangan paling ramai di dunia.

Berkat website pencarian, Jaehyuk menemukan salah satu kedai es krim ini.

Jaehyuk menggendong Haneul dan membawanya masuk ke dalam, kemudian memesankan 2 mangkuk besar untuk dirinya dan sang putri, kemudian satunya lagi untuk di bawa pulang.

Walau ia jelas tahu bahwa eskrim ini kelak akan mencair, Haneul tak akan peduli itu. Intinya jika semula itu berbentuk es krim, mencair sekalipun, Haneul tetap menyukainya.

Jaehyuk membawa Haneul duduk di salah satu tempat duduk dekat kasir, menorehkan pemandangannya ke sekitar.

"Park Jeongwoo"

Jaehyuk menoleh terkejut ke arah kasir saat mendengar sebuah nama dipanggil.

Rupanya pesanan milik seseorang bernama Park Jeongwoo itu.

Jaehyuk mengernyit saat mendengar nama itu, "Park Jeongwoo? Bukankah itu marga orang korea?" gumamnya penasaran.

Jaehyuk menatap laki-laki bertubuh tegap tinggi itu dengan saksama dari belakang. Laki-laki berkulit sedikit gelap dengan mata kecil serta hidung mancung itu tidak terlihat seperti orang Jepang sama sekali.

Shibuya | JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang