#4

1K 190 44
                                    

©ahsahie

Siang hari yang cukup cerah, namun tidak dengan suasana hati laki-laki yang kini tengah berkutat dengan pekerjaannya uang menumpuk.

Ah, ini bukanlah tanpa sebab, hanya saja wanita gila yang bersemayam didalam rumahnya itulah penyebab kalimat umpatan dan cacian terus keluar dari bibir tipisnya.

Kwon Serim menjadi penyebab kemarahan Jaehyuk kali ini.

Biasanya ia tak terlalu mengindahkan perkataan wanita itu. Ia bahkan tak peduli dengan apa yang wanita itu lakukan sejak mereka menikah, termasuk sang putri awalnya.

Ya, katakanlah Jaehyuk ayah yang jahat, tapi semula Jaehyuk tak menerima kehadiran Haneul sebagai darah dagingnya.

Hal yang sama terjadi saat itu, dimana Serim menuangkan obat perangsang dalam takaran berlebihan pada minuman Jaehyuk selepas pernikahan mereka, membuat laki-laki itu tak bisa menahan seluruh hawa nafsunya.

Jika Jaehyuk mau, Jaehyuk tak akan pernah menyetubuhi wanita gila itu. Ia bahkan sudah bertekad untuk menjaga tubuhnya pada si manis jika suatu saat lagi mereka bertemu, tapi keinginannya terpatahkan saat itu juga.

Kecewa? Tentu saja. Jaehyuk tak pernah menginginkan bercinta dengan orang yang ia benci seumur hidupnya.

Namun apa boleh buat? Ia merasa berdosa di kemudian harinya. Melampiaskan amarahnya pada gadis kecil tak berdosa? Apa ia sanggup dikatakan sebagai seorang ayah yang baik?

Kini tugas Jaehyuk hanya menjadi ayah yang baik. Ia ingin merawat Haneul agar Haneul tumbuh cantik dan pintar.

Jaehyuk selalu menahan amarahnya di depan sang putri. Ia selalu berusaha menjauhkan sang putri dari hal-hal tak mengenakan yang terjadi dalam rumah tangganya.

Namun lagi-lagi, wanita gila itu menyebabkan amarahnya melunjak di depan putrinya.

Bagaimana tidak? Jaehyuk marah besar saat mendapati Haneul menyaksikan adegan ciuman panas sang ibu dengan selingkuhannya.

Persetan dengan perselingkuhan itu, Jaehyuk tak peduli berapa banyak laki-laki simpanan milik wanita itu.

Namun mengapa putrinya harus menyaksikan adegan tak senonoh di usianya yang bahkan masih sangat kecil?

"Serim sialan!"

Jaehyuk rasanya ingin membanting seluruh objek yang berada di hadapannya. Jaehyuk muak bukan main, ia sangat ingin membunuh wanita itu, namun teringat akan notabene-nya sebagai seorang ibu dari darah dagingnya.

Seperti semula, Jaehyuk hanya tak ingin sang putri menjadi seperti dirinya.

Jaehyuk hanya ingin menunggu sang putri lekas besar, agar sang putri memahami segala hal yang terjadi.

Tak sampai hati ia biarkan gadisnya menanggung luka di umur sekecil ini. Ia hanya akan menyakiti hatinya untuk yang kesekian kali jika ia harus melukai permata kecilnya.

Jaehyuk menarik ponselnya dan menyalakannya. Menampilkan layar dengan wajah manis sang putri yang sedang tersenyum manis menyapa.

"Kumohon bertahanlah sayang. Ayah akan membuatmu keluar dari neraka yang wanita gila itu berikan"

***

Kini Jaehyuk baru saja menjemput sang putri kembali dari kursus bahasa Jepangnya hari ini.

"Bagaimana kelas Haneul hari ini?"

Senyuman manis terpampang jelas di wajah gadis kecil itu, "Dad! Haneul mendapat teman baru!"

Shibuya | JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang