#12

808 141 12
                                    

©ahsahie

Asahi benar, dirinya tak berbohong.

Semula Jaehyuk benar-benar berpikir si manis berbohong, namun kenyataannya berbanding terbalik dengan kenyataan Asahi yang kini duduk dan terkulai lemas di sofa setelah menegak beberapa pil obat.

Jaehyuk sempat beberapa kali berusaha mendekati Asahi, namun si manis terus menolak dengan menggelengkan kepalanya kuat.

"Kau sakit?" Tanya Jaehyuk sambil berusaha meraih pergelangan tangan Asahi yang ia sembunyikkan dibalik punggungnya.

"Asahi.." Panggil Jaehyuk yang kesekian kali karena Asahi terus merengut.

Lantaran gemas, Jaehyuk langsung saja beralih duduk disebelah Asahi dan meraih tubuh mungil itu dalam dekapannya, memeluknya kuat-kuat seakan-akan Asahi tak diperbolehkan lepas darinya.

"Diam atau Haneul akan memiliki adik baru" Ancam Jaehyuk iseng, hal itu tentu membuat Asahi semakin merengut dan memukul pelan lengan Jaehyuk, "Aku bukan wanita yang bisa mengandung bodoh! Lepaskan!" Teriaknya kesal.

Jaehyuk tentu tak tinggal diam, tangannya bergerak mengelus pelan surai Asahi yang lembut. Wajahnya ia letakkan pada ceruk leher Asahi yang terasa hangat karena sakit.

Asahi akhirnya diam, bukannya tak mau melawan, namun baginya percuma saja karena Jaehyuk tentu lebih kuat darinya.

"Kau melewati batasmu Jaehyuk" Ujar Asahi tanpa menatap Jaehyuk sedikitpun. Jaehyuk tak ambil pusing karena ia merasa mengantuk lantaran wangi tubuh Asahi begitu memabukan.

Asahi mendengus kesal, "Kau bilang mau jadi temanku saja"

"Memang" Jawab Jaehyuk mantap, nadanya tak terdengar ragu sedikitpun.

"Jaehyuk, tak ada teman yang seperti ini"

"Ada, aku" Sanggah si pria Yoon cukup lantang.

Asahi semakin pusing dibuatnya. Ia merindukan Jaehyuk, benar ia tak berbohong. Tapi disisi lain, ia juga sangat menyayangi Yoshi. Perbuatannya yang seperti ini tentu akan membuat Yoshi dan Akio kecewa.

"Jaehyuk, kumohon jangan melewati batasmu" Ujar Asahi tajam, kali ini penuh penekanan. Asahi menarik tubuhnya dari dekapan si Yoon kasar, membuat Jaehyuk yang semula tengah dalam posisinya nyamannya cukup terkejut.

"Maaf Jaehyuk, aku sung–"

Belum sempat Asahi berucap kembali, Asahi dapat melihat sebuah cairan merah segar keluar dari hidung pria dihadapannya.

"Darah!" Seru Asahi panik, dirinya langsung menarik wajah Jaehyuk dan mendongakannya.

Jaehyuk yang bingung mengerutkan dahinya, "Apa?"

"Kau mimisan bodoh!" Maki Asahi tanpa sadar karena Jaehyuk tampak seperti remaja polos yang menatapnya seakan tak tahu apa-apa.

Darah segar terus mengalir dari kedua lobang hidung mancung milik laki-laki itu. Asahi yang panik langsung berlari meraih salah satu kain dan menyumpal hidung Jaehyuk.

"Dongakan kepalamu!" Perintah Asahi tegas saat Jaehyuk terus berusaha menundukkan kepalanya.

"Ah, pegal" Keluh Jaehyuk, bersamaan dengan Asahi yang mencubit lengannya dan ringisan itupun keluar dari mulutnya.

"Duduk tegak dan dongakan kepalamu! Aku akan mencari es batu" Ujar Asahi cukup keras sebelum akhirnya bergegas pergi ke dapur dan mencari barang yang ia maksud.

Diam-diam, Jaehyuk tersenyum senang. Tak perduli berapa banyak darah yang keluar dari hidungnya hingga menetes ke celananya, ia justru sangat berterimakasih sebab mimisannya ini membuat Asahi mengkhawatirkannya.

Shibuya | JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang