"Gue cuma minta lo kasih pelajaran ke dia, bukan dorong dia!"
"Gue nggak dorong dia, Dev!"
bugh
bugh
bugh
"EMANG GUE NGGAK TAU!? GUE TAU BANGSAT! LO DORONG DIA!" amarah Devan sudah di ubun-ubun
bugh
Tiba-tiba bogeman keras mengenai pipi Devan, "kenapa lo marah ke gue!? ini semua salah lo! kenapa lo nyuruh gue buat habisin Tegar? setelah gue habisin dia, bukannya bilang 'terimakasih' lo malah pukul gue seenaknya!"
"Lo cuma anak cupu disini! LO, BERANI SAMA GUE HAH!?" bentak Devan. Yang di bentak tidak memiliki rasa takut. Karna ia sudah terbiasa. "KENAPA KALO GUE CUPU?! LO PIKIR ORANG CUPU LEMAH? HARI INI GUE BISA BUKTIIN KE LO, KALO GUE NGGAK CUPU. GUE TOKOH ANTAGONIS SESUNGGUHNYA!"
bugh
bugh
bugh
Bogeman mentah itu terus di layangkan ke Devan. membuat Devan kelimpungan tidak bisa membalas
"DEVAN!!!!!" teriakan melengking seseorang membuat Rasya menghentikan pukulan nya
Di sana ada beberapa murid, dan di depan sendiri sudah ada Raca, yang menangis sesunggukan
"Rasya! ikut saya ke ruang kepala sekolah."
Mau tak mau Rasya langsung mengikuti langkah guru itu, emosi nya hari ini tidak bisa terkendali
Mengikuti langkah guru itu, tidak ada rasa takut di dalam diri Rasya. Ia tenang, dan tau konsekuensi nya yang akan di dapat setelah ini
Di keluarkan dari sekolah
Itu sudah pasti. Dirinya hanya orang biasa, tidak seperti Devan anak pemilik sekolah. Yang pasti nya banyak yang mendukung
"Saya kecewa sama kamu, Rasya. Saya pikir kamu murid teladan, dan tidak akan melakukan hal ini. Dan..juga, dari cctv membuktikan kamu yang telah mendorong Tegar dari lantai 5"
deg
Jantung Rasya berdetak cepat, ia pikir kejadian tentang Tegar tidak ada yang mengetahui. Dan tidak akan jadi seperti ini. Tapi..
"Kamu harus menerima hukuman, Rasya. Polisi akan datang kesini untuk meriksa kamu"
"TUNGGU! RASYA NGGAK SALAH!"
Teriakan dari luar ruang kepala sekolah membuat guru yang ada di dalam terkejut, begitu juga Rasya
Beberapa guru memilih keluar melihat siapa yang berani berteriak. Tidak sopan sekali
"Naomi?" gumam Rasya, saat ia mengintip di sela-sela jendela yang terbuka
"Pak! biarin saya masuk. saya punya bukti-bukti kalo Rasya nggak salah, pak!"
Rasya mendengar permohonan Naomi, ia sedikit memikirkan. Apakah Naomi tau kebenaran nya?
Selama ini Naomi tidak pernah mau ikut campur urusan nya dengan Devan. Naomi juga tau jika dirinya bahan bully an Devan
"Suruh dia masuk!" suara kepala sekolah membuat Rasya menatap Naomi, yang masuk dengan muka sebal
"Semua bukti ada di flashdisk itu pak, bisa bapak liat. Saya permisi" setelah mengatakan itu, Naomi menatap Rasya dan memberikan senyuman yang manis. Membuat Rasya sedikit terpesona beberapa saat
***
"Naomi! tunggu"
Naomi menghentikan langkah nya, saat ada yang memanggil nama nya. Ia berbalik dan melihat ada Rasya disana yang berlari kearah nya. "Kenapa?"
"I-itu, cuma mau bilang. Makasih! udah nolongin gue"
"Iya, sama-sama. Seharusnya sih lo bilang makasih sama Aksara. Dia yang nemuin bukti nya, gue mah perantara aja. Hehe"
"Aksara?" tanya Rasya memastikan
Naomi mengangguk, "Iya, dia nggak sengaja liat Devan pergi ke rooftop waktu itu, terus denger pembicaraan lo sama Devan, tentang rencana habisin Tegar, tapi Aksara nggak tau, kalau makna habisin Tegar itu, bunuh Tegar" jelas Naomi
"Maaf, Nao" lirih Rasya. seperti nya ada rasa sesal di dalam diri Rasya. "Gue, capek di atur Devan terus. Gue capek, hidup di bawah kendali Devan" Naomi tau, hidup Rasya di dalam novel memang tidak seindah yang lainnya
Selalu menjadi bahan bully an Devan, di jadikan kambing hitam
Naomi menepuk pundak Rasya, "lo harus bangkit, Rasya! gue tau, lo nggak selemah ini. Gue yakin Devan bakalan dapet hukuman setelah ini"
"Kita berdua adalah tokoh antagonis yang sebenarnya"
"Di balik tokoh protagonis, terdapat jiwa-jiwa antagonis" batin Naomi
![](https://img.wattpad.com/cover/298793184-288-k229350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Naomi [Slow update]
Teen FictionNaomi tidak pernah menyangka, tubuh nya akan tersesat di tubuh protagonis, di novel yang ia baca. Setelah membaca novel sampai tamat, Naomi pikir cerita itu tidak berlanjut. Nyata nya ia yang melanjutkan kisah novel itu. Menjadi protagonis di novel...