Cowo dengan setelan jaket kulit dan motor Moge mewah, dengan celana sekolahnya itu terlihat tengah memakirkan motornya di halaman sekolah.
Banyak sekali mata memandang cowo itu yang tak lain ialah Qeeza Abimanyu, anak kelas 12 di Sekolah Model Internasional. Yang mana tidak semua anak dapat masuk ke sekolah ini, di karenakan sekolah dengan biaya tinggi dan tentu rata-rata murid di sana ialah anak konglomerat, dan juga seleksi yang sangat sulit.
Banyak sekali murid yang berjuang untuk masuk ke sekolah itu tapi, kapasitas jumlah beasiswa tidak sebanyak yang di harapkan. Bahkan, hanya 17% anak kalangan bawah yang dapat masuk di sekolah elite itu.
Sekolah khusus untuk para model dan teruntuk anak-anak yang memiliki visual indah nan rupawan. Bagi kalangan bawah ini sangat sulit untuk memenuhi kriteria sekolah itu.
Cewe cantik menuruni mobil alphard dengan sepatu hells berwarna hitam, dan kacamata yang juga hitam sengaja ia sangkuti di rambut legamnya, membuat ia semakin terlihat seperti ratu di bumi ini. Dara Qila Sutea mantan pacar Qeeza. Baru saja putus kemarin.
Atensi Qeeza terhenti memandang kecantikan Dara, kini pandangan antara keduanya bertukar. Ambigu semata, walau keduanya sudah tidak ada hubungan lagi tapi tetap, rasa sayang masih ada di antara keduanya.
Qeeza melanglah lebih dekat kearah Dara.
“Dar?” sapa Qeeza, mengharapkan respon dari mantan pacarnya."Iya?" saut Dara, intonasinya terdengar malas untuk menanggapi.
“bisa aku ngomong sebentar?” beo Qeeza.
“ngomong aja.”
“ngga disini tapi, ikut aku pleasee?” pinta Qeeza, wajahnya berubah menjadi gemas.
Ini lah mengapa Dara menyukai Qeeza, karena Qeeza dapat meluluhkan Dara dengan sesaat. Bila melihat wajah Qeeza rasanya hati terasa lebih adem dan ia juga merasa lebih nyaman berada di dekat Qeeza. Tapi sudah lah, yang sudah berlalu biarkan saja.
“kemana?”
Lantas Qeeza menarik lembut lengan mulus milik Dara, menuju kolam renang yang agaknya lebih sepi.Melihat keadaan sudah pas, lantas Qeeza melanjutkan tajuknya. “sayang? Aku minta maaf banget tentang kemarin, soal kak Aleeta.” menggenggam erat jemari Dara.
“iya ngga papa,” beo Dara agak sedikit tersenyum.
“kita ngga jadi putuskan?”
“kita temenan aja, tapi tenang. Aku masih sayang sama kamu, kita juga masih bisa saling menghubungi.” Dara melepaskan genggaman itu, pandangannya tertuju pada luka di wajah Qeeza. “kenapa? Sama papah lagi?” tanya Dara perhatian, mengusap kecil luka itu.
“maaf ya, ini pasti salah aku. Sakit yaa?” tanya Dara, wajahnya sontak berubah menjadi lesu cemas.
Qeeza kembali mendongakan pandangan Dara. Menatapnya tajam penuh kasih, “ngga sayang, ini udah biasa. Kamu tenang aja” melerai Dara yang merasa sangat bersalah, tergambar sekali pada wajahnya saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detiran Hujan [On Going]
Ficção CientíficaSeorang lelaki pejantan dilihat bagaimana ia dapat memberikan anak pada istrinya, namun nihil. Tentang Zagara Bima Albirru, seorang pria muda dengan segala kesedihan yang hadir pada dirinya, segala kehancuran juga kepedihan yang menyelimuti hidupnya...