03 - Friendzone is Friendshit!

50.1K 5.6K 378
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Nih, ponsel lo." Ilana terlihat canggung saat menyadari Atlan tiba di samping tempat tidur. Diulurkannya benda pipih itu ke tangan Atlan. "Ada chat masuk dari Mila."

Atlan menautkan alis, lantas meraih ponsel berlogo apel tergigit itu ragu-ragu. Ditatapnya Ilana dengan ekor mata, kemudian membaca pesan yang dikirim oleh perempuan bernama Urmila—fans fanatiknya sejak SMA.

Sejenak Ilana memperhatikan raut Atlan waktu membaca isi pesan. Bibir lelaki itu sedikit terangkat ke samping, menandakan guratan bahagia dari rona wajahnya. Seiringan dengan itu, Ilana menipiskan bibir. Ia menghela napas berat, lantas mengalihkan pandangannya pada Ben yang sibuk bermain di atas kasur.

"Udah," ucap Atlan, lantas menaruh kembali ponselnya ke dalam saku. Ia mendudukkan diri di atas ranjang, tepat di samping Ilana. "Jadi lo mau maafin gue, 'kan?"

"Enggak!"

"Lho, padahal tadi lo ketawa lihat gue ketumpahan susu. Kok sekarang gitu?"

"Males temenan lagi sama orang gila kayak lo," jutek Ilana.

"Entar ngomong gitu, gue tinggal sehari lo demam tinggi. Yakin mau putus persahabatan sama gue yang ganteng enggak ketulungan ini?" Atlan membangga-banggakan diri, membuat Ilana berlagak muntah.

"Iya, Atlan. Lo ganteeeeng banget, kalau disandingin sama siamang dan beruk-beruk Taman Safari. Lo paling cakep," ledek Ilana mencebikkan bibir.

Ucapan tidak berakhlak itu justru membuat Atlan terpingkal, lantas menepuk-nepuk guling sambil tertawa keras. "Makasih pujiannya My Ana," ujar Atlan setelah tawanya mereda. Ditatapnya wajah Ilana dengan sorot teduh. 'Setidaknya dengan lo ngomong kayak gitu, artinya lo udah maafin gue.'

"Nggak usah pake my-my segala, karena gue bukan Ana lo lagi. Kita ini hanya Atlan dan Ilana, dua orang yang pernah bersahabat, ke mana-mana bersama, lalu—hmmmp!" ucapan Ilana terpotong saat Atlan menyumpal mulutnya dengan botol susu Ben yang berisi ASI Meira. Ilana persis seperti bayi besar yang sedang menyusu dengan dot.

"BABI! INI ASI KAK MEI?" tanya Ilana setelah meletakkan dot tersebut di atas nakas. Lidahnya terjulur, hidungnya menyeringit. Cairan putih itu terasa lembut cenderung manis, namun tetap saja membuat perutnya mual ingin muntah.

"Hueek! Hueek!" Ilana mual-mual, hal itu justru dijadikan Atlan sebagai momen yang tepat untuk membuat instastory. Ia mengambil ponsel, lantas mengarahkan jemarinya menekan simbol instagram.

"Untuk kalian yang percaya story @mariskacha, gue mau bilang, dia itu bukan siapa-siapa gue. Dan gue udah jelasin perihal tugas kerja kelompok gue sama @baimskuy @carla004 dan @Ilanana. Semua yang dituduhkannya ke sahabat gue ini nggak benar. Gue minta maaf karena udah jahat sama @Ilanana padahal belum tahu kejadiannya saat itu. Jadi stop DM Ilana dengan kata-kata kurang sopan karena dia sahabat gue. Ana maafin gue, ya. Please, senyum lagi buat Kean, Na ...."

BENUA ATLANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang