Author POV
Sudah 5 bulan saat kejadian di istana ruby berakhir kedua bayi yang terbaring di box bayi yang sama hanya bisa saling melihat
'wahh claudia sangat cantik sama seperti yang novel nya, tenang saja claudia aku akan mengeluarkan mu dari neraka ini'
Ucap Athanasia di dalam pikiran nya
'kenapa athanasia melihat ku ya? Apa wujud claudia jelek? Padahal kurasa cantik cantik saja tuh apa karena aku poop? Ehh aku egk poop anj'
Claudia kesal dengan pikirannya dan mengerutkan dahinya, dia menghentak hentakan bantal yang ada d sampingnya
Dan terlihat athanasia tiba - tiba menangis dan sontak claudia tekejut dia mengira bahwa dia memukul kakaknya tidak sengaja
'ehhh kenapa athanasia nangis, apa aku ga sengaja kepukul? Hadugg gimana ini'
Athanasia di angkat oleh seseorang yang claudia kenal, yaa itu adalah lilian, lilian york yang berkerja di istana sebagai pengasuh Athanasia dan Claudia
"Tuan putri apa anda baik - baik saja? Ohh anda poop yaa yasudah sekarang ayo kita ganti popok nya dulu yaa"
Senyum lilian dan segera mengganti popok yang athanasia pakai tadi
'oalaa athanasia poop tohh kukira apaan'
' malu banget poop di samping adik '
Mereka berdua hanyut dalam pikiran mereka masing masing
Claudia POV
'sudah tidak terasa 5 bulan sejak kejadian itu ya..'
Saat sudah selesai tragedi istana ruby aku harus mengendalikan mana ku dengan baik, dan untungnya aku bisa mengendalikan mana ku
'aku bersyukur mana saat di kehidupan lalu ku masih mengikuti ku dan di tambah aku memiliki mana kerajaan sangat banyak menolongku'
Aku sekarang berada di kamar bersama kakak ku yaa Athanasia De Alger Obelia tak kusangka akan bertemu dirinya saat masih bayi
'SUNGGUH IMUT'
dan tiba tiba aku berpikir akan sesuatu
'hmm apa aku coba saja sihir telepati kepada kakak ya? Tapi apa dia akan terkejut?'
Aku mengerutkan dahi ku tampak sekali bahwa aku sedang kesal
'yasudah lah aku bisa membuat cerita lain kepada kakak jadi aku akan lakukan'
Author POV
Athanasia sejak tadi memperhatikan adiknya yang sedang kesal tersebut
'dia kenapa, apa dia poop juga sepertiku? Atau dia sedang kesal terhadap sesuatu?'
Athanasia yang penuh tanda tanya mendapatkan jawaban dari Claudia
'halo kakak ^ ^'
Tatap Claudia ke Athanasia dengan senyuman yang lembut
Sontak Athanasia kaget hampir saja dia nangis saat mendengar isi kepalanya
'ehh kamu? Kamu bisa bicara?'
Tanya si Athanasia dengan wajah kagetnya
'kamu itu kakak aku kan? Kenali aku Claudia xixi'
Claudia memberikan senyuman terbaiknya untuk sang kakak tercinta
'ehh- iya aku kakak mu Athanasia, apa kita baru saja telepati?'
Athanasia memberikan ekspresi bingung
'telepati? Apa itu?'
Tanya sang adik yang sedang tersenyum itu
Dan tiba - tiba telepati mereka terputus karena Claudia tidak ingin membuat kakak nya curiga
'fyuhh lebih baik jangan make telepati lagi deh, ntar kalo di tanya bilang aja gatau'
Athanasia yang baru saja ingin menjawab tetapi tidak mendapat respon dari sang adik penuh keheranan
'apa itu tadi hanya ilusi mungkin saat bayi lebih sering halusinasi'
TIME SKIP
Sekarang mereka berdua sudah beranjak 1 tahun, dan terkadang Claudia saat gabut - gabut nya berbicara kepada kakak nya lewat telepati
Mereka sangat akur, yaa nama nya juga kembaran, adek kakak gitu loh :v
Athanasia yang sering bermain dengan benda kilau nya sangat senang seakan akan benda itu akan menjadi penyelamatnya
Claudia yang aneh melihat itu hanya acuh tak acuh dan sering mengganggu kakak nya yang memainkan beda kilau tersebut
'kakak kenapa kau lebih menyukai benda tersebut di bandingkan aku'
Claudia menggembungkan pipinya di hadapan Athanasia
'hehe ini adalah penyelamat kita di masa depan jadi Clau jangan pisah - pisah sama athy yaa'
Ucap Athanasia dengan mata yang berbinar binar
Clau sebutan Athanasia untuk si Claudia
Dan Athy sebutan Claudia untuk si AthanasiaYaa para maid biasa nya sering memanggil mereka begitu jadi mereka merasa terbiasa akan kata - kata tersebut
Di saat Athanasia sedang seru - seru nya mengambil benda kilau tersebut Claudia bertanya kepadanya
'kakak apa kita tidak memiliki orang tua?'
Pertanyaan polos keluar dari mulut Claudia, Claudia sengaja melontarkan pertanyaan ini agar Athanasia tidak curiga akan hal telepati ini, dia sangat bersikap sebagai adik yang polos dan baik hati
Tetapi pertanyaan tersebut menusuk hati Athanasia, bukan nya dia takut untuk memberi tahu kan apa yang sebenarnya terjadi, hanya takut Claudia sedih mendengar fakta bahwa mereka berdua di terlantarkan
'athy gatau, tapi athy yakin orang tua kita pasti akan menjemput kita dan memberika kasih sayang yang sangat banyak sebanyak athy menyayangi Clau'
Athanasia mengangkat tangan nya saat berbicara begitu
Claudia senang dengan ucapan kakak nya dan memutuskan telepati tersebut.
--------------------—————————————
HALO SEMUA
Ini author sibapt (suddenly i became a princess twins)Mwehehe ini baru hari pertama up fanfic ini, jika ada kesalahan dalam penulisan saya sungguh minta maaf
Dan kalau kalian suka dengan cerita ini jangan lupa vote saya jadi saya bisa makin semangat untuk membuat banyak chapter sibapt ini xixi
Saya sudah nyiapin banyak chapter, ehh bukan maksudnya banyak ide dalam pembuatan fanfic ini jadi kalau suka tolong dukung saya untuk makin semangat membuat yaa
See yaa di chapter selanjutnya ^ ^
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly i became a princess twins
FantasyBagaimana jika seorang penyihir dapat mengubah seluruh alur cerita? Bagaimana seorang putri berani membuat perjanjian dengan iblis? Kenapa seorang ayah tega membunuh anak kandungnya sendiri? Fanfic ini akan memberitahu segalanya, tentang apa yang se...