Author POV
Sekarang mereka sedang berada di istana garnet, lebih tepatnya di ruang tamunya?
Claudia yang duduk bersama dengan Claude dan Athanasia sendirian di depan mereka
'Sebenarnya ini situasi macam apa' batin athanasia
Claude memandang tajam athanasia, dan Athanasia membuang mata, Claudia yang menghiraukan mereka sibuk makan macaron yang di hadapannya
"Aku tidak pernah dengar kalau kau bisu"
Claude berkata dan Athanasia hanya bisa menelan air ludahnya
"Pendiam sekali, tidak seru"
Felix yang di belakang claude hanya bisa melihat pertemuan anak dan ayah yang canggung ini
"Kak athy bisa bicara papa"
Claudia membuka pembicaraan agar tidak menjadi canggung
'adik kau penyelamat ku! (っ˘̩╭╮˘̩)っ'
Athanasia sangat legah ketika claudia sudah berbicara
"Apa sia memang tidak bisa bicara?"
Claude terus melontarkan pertanyaan kepada Athanasia
"Athy bisa bicala"
Athanasia memiringkan kepalanya dan tersenyum di depan ayahnya
"Akhirnya aku dengar suaramu"
Claude menahan daguny dan sedikit memiringkan kepalanya
"Kenapa sampai sekarang kau tidak bisa bicara apa apa"
Mereka semua terdiam,dan claudia membuka pembicaraan
"Papa, kak athy itu orang yang pemalu jadinya tidak banyak bicara"
Claudia memberikan senyuman hangat kepada claude
"Begitu ya?"
Claude terus menerus menatap athanasia
'KURANG AJAR, ANAK KECIL BISA SAJA MALU, BAHKAN ORANG DEWASA SAJA KALAU DI DEPANMU..!'
Athanasia terus mengomel di dalam pikirannya
"Felix"
"Ya, yang mulia"
"Keluarlah"
". . ."
Felix akhirnya pergi dari ruangan itu
"Jadi athy adalah panggilanmu ya?
Athanasia memberikan ekspresi kaget
"Athanasia"
"Athanasia ya?"
Claude memikirkan nama anak perempuan pertamanya ini
"Apa kau tau arti nama itu"
'celaka'
Mereka berdua membatin bersama
Athanasia hanya memiringkan kepalanya seakan akan dia tidak tahu, sedang kan claudia menoleh ke arah lain sambil memakan kue yang lain
"Untuk seorang anak, terlebih lagi pada anak perempuan, beraninya dia menggunakan nama itu"
"Kalau dia masih hidup, tubuhnya langsung di tarik hingga putus pun tidak akan cukup"
Claude hanya menatap athanasia terus menerus
"Papa? Bagaimana dengan nama ku? Kalau tidak salah arti namaku itu... Kecacatan ya.."
Claudia menatap ayahnya dan ingin menunggu balasan darinya, athanasia yang kagum dengan adiknya yang berani mempertanyakan sesuatu kepada ayah mereka
". . .ya kau benar, itu karena saat kau lahir tidak menangis dan hanya tertawa di hadapanku"
'ALASAN MACAM APA ITU'
lagi lagi mereka berdua membatin bersama
"Kenapa diam saja? Makan, claudia sejak tadi sudah mencomot makanan dari tadi kenapa kau tidak memakan?"
Athanasia bergetar sangat hebat saat ingin mengambil garpu di hadapannya
"Aku sudah sengaja memesan makanan yang di sukai anak - anak, kalau kau tidak makan aku tidak ada pilihan lain selain menghukum orang - orang yang membawakan ini."
Athanasia hanya bisa tersenyum dan mengambil kue di hadapan nya dan memakan kue tersebut dan sedangkan claude hanya memberikan death eye kepada Athanasia
"Selamat makan"
"Enyak"
Claude hanya memperhatikan athanasia makan
"Jadi di antara kalian berdua siapa yang lebih tua?"
Lagi - lagi pertanyaan tak terduga itu datang
"Kak athy lebih tua papa, lebih tua 10 menit kata lili"
Claude hanya diam
"Siapa yang mengajarkan kalian tata krama?"
"Lili yang mengajalkan"
Kali ini Athanasia yang menjawab karena tidak ingin adiknya mati muda
"Begitu ya. Maksudmu Lilian York."
"Pelayan yang 5 tahun lalu menghalangi jalanku dan memohon ingin merawat kalian berdua di depan mataku"
"Ternyata dia masih di sampingmu toh"
'Hah! Lili ada masa lalu seperti itu?'
'dia sampai menghadang jalan papa demia kita berdua kak?'
'iyaa benar, aku terharu dengan lili'
Mereka berdua tiba - tiba saja bertelepati
"Dia juga yang mengatur kembali istana ruby"
Athanasia hanya terharu dan claudia sangat kaget dengan penjelasan ayah mereka
"Beraninya."
"Cuma cewek itu dan ibumu satu satunya yang tidak mati setelah menghalangi di hadapanku."
Athanasia hanya memakan dengan canggung dan Claudia tiba - tiba mendekat dengan claude dan membaringkan diri, yaa dia tertidur
Sekarang hanya tersisa percakapan athanasia dan claude saja
"Apa kau ada di sini dengan tahu siapa aku?"
Athanasia kaget dan tak sengaja menjatuh kan garpu yang di pegangnya dan menatap claude dengan bergetar
"Ah- ayahanda?"
Claude menaruh jari ny di bagian dagu nya seakan memikirkan nama panggilan yang di beri putri pertamanya
"Papa?"
. . .
"Papa!"
Sekarang athanasia memberikan senyuman terbaiknya.
___________________________________________
Yahoo readers !
Maap ini chapter ku dikitin soalnya lagi stress sama tugas sekolahSemoga suka dengan chapter ini!!
Mon maap jika ada typo berlebihanDan ayo vote sy biar sy makin semangat buat chapter lain ( ≧Д≦)
Anw sekarang sudah nyampe 50 pembaca yaa meski dari 5 chapter sih tapi gapapa sy senang ueueue
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly i became a princess twins
FantasyBagaimana jika seorang penyihir dapat mengubah seluruh alur cerita? Bagaimana seorang putri berani membuat perjanjian dengan iblis? Kenapa seorang ayah tega membunuh anak kandungnya sendiri? Fanfic ini akan memberitahu segalanya, tentang apa yang se...