Bagian 06

6.5K 563 41
                                    

Yoga tersadar dari lamunannya, ia menggelengkan kepalanya lalu turun kembali guna mengambil beberapa makanan dan minuman. Setelah itu ia kembali naik dengan membawa nampan yang berisi makanan dan minuman untuk el, ia teringat bahwa el tadi tidak makan karena sibuk menyuapi putranya.

"Mommy el" yoga berusaha membangunkan el dengan satu tangannya, karena satu tangannya lagi memegang nampan.

"Eeuugghhh" lenguhan kecil keluar dari mulut el dan setelah itu ia membuka matanya.

"Bangun" ucap yoga saat melihat el sudah membuka matanya. Ia pergi ke meja belajar riri dan menaruh nampan yang berisi makanan itu.

El sungguh terkejut "eh maaf pak saya ketiduran" el buru buru melepaskan pelukan riri dan turun dari kasur.

"Mau kemana?" Tanya yoga saat el ingin membuka pintu.

"Emm saya mau pulang pak. Riri juga sudah tertidur" ucapnya.

"Sini" yoga berbicara dengan nada datar yang membuat el kicep dan nurut.

"Ada a-apa pak?" Gugup? Tentu saja, bagaimana tidak saat ini ia sedang berhadapan dengan orang asing dari anak yang sudah ia asuh tadi.

"Makan"

"T-tidak usah pak. S-saya bisa m-makan di jalan n-nanti"

"Kenapa? Gugup?"

"E-enggak pak"

Dan tanpa basa basi yoga langsung menarik lengan el sampai duduk dipangkuannya.

"Eh eh pak" el meninggikan nadanya karena terkejut.

Yoga langsung memeluk pinggang el "sssstt. Riri lagi tidur nanti bangun" bisiknya ditelinga el lalu dengan sengaja ngedusel di leher el.

"Bapak lagi ngapain main tarik tarik saya begitu, kan saya kaget pakk" ucap el sedikit kesal sambil memukul pelan tangan yoga.

Yoga hanya terkekeh sambil terus menghirup bau kopi dari badan el. Kopi adalah kesukaan yoga, ia sangat suka kopi begitu juga dengan harumnya.

"Pak lepasin. Saya mau pulang, mumpung Riri sudah tidur" ucap el sambil berusaha melepaskan pelukan yoga.

Yoga malah mempererat pelukannya "ssstt. Makan" suruh yoga.

"Lepasin dulu pak, saya susah kalo makan kaya gini. Bapak juga ngapain si ngedusel di leher saya" protes el.

"Stop panggil saya bapak" ucap yoga sambil terus menciumi leher belakang El sampai meninggalkan bekas kemerahan.

"Aakhh trus panggilnya apa dong ih. Jangan pegang pegang aset saya pak" pekik el saat yoga dengan sengaja meremas aset milik el yang membuat yoga melototkan matanya ulah teriakan el.

Yoga menurunkan el dan membalikan badannya agar menghadapnya, setelah itu ia menggendong El dipundaknya untuk keluar dari kamar anaknya dan pindah ke kamarnya.

"Eh eh pak. Jangan macem macem pak, turunin" el memberontak sambil terus memukul mukul bahu yoga.

Yoga ga peduliin ia keluar dari kamar putranya lalu menutup kembali pintunya dan pergi menuju kamar pribadi miliknya.

Yoga membuka pintu kamarnya dan menutupnya kembali tidak lupa ia kunci juga. Ia berjalan ke arah kasur king size nya dan menjatuhkan tubuh El, membuka Jaz nya dan membuangnya kesembarang arah, setelah itu ia mengukung El di bawahnya.

"Eh bap-" ucap el terpotong sambil mengerjapkan matanya kaget.

"Ssstt" meletakkan telunjuknya di depan mututnya "call me daddy" setelah itu yoga mencium bibir El sambil melumatnya.

Saya Bukan DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang