Bagian 12

5K 433 0
                                    

Sekarang yoga yang lagi tiduran sambil nonton tv dan tangannya juga mengelus rambut El yang berada di pelukannya. El sudah kembali ke kamar yoga setelah menidurkan Riri.

"Katanya mau ngomong" ucap yoga sambil terus mengelus rambut El.

El langsung duduk, yoga yang melihat itu juga ikutan duduk menghadap El.

"Kenapa?" Tanya yoga lagi. Sekarang suasananya agak menegangkan karena dari tadi El yang melihatnya dengan tatapan menyelidik.

"Daddy izinin ala sama Aya minum umur berapa?" Tanya spontan el. Yoga sudah menduga dengan pembicaraan ini.

"Eeuummm Daddy ga tau" jawabnya.

"Tuh kan" El menaruh tangannya di pinggang "Daddy tuh sebagai orangtua seharusnya kasih tau anak, mana yang benar dan mana yang salah. Iiihhh ala sama Aya tuh masih dibawah umur Lo dad. Terus juga mereka udah ngerokok. Daddy tau kan rokok itu ga baik buat paru paru, bir juga ga baik buat tubuh" ucap el panjang lebar sambil nunjuk-nunjuk seakan ia sedang memarahi anak kucing. Yoga yang dimarahi hanya diam sambil menggigit kulit dalam mulutnya, ia gemas, sangat gemas dengan El.

Yoga langsung mendekat ke arah El lalu memeluk pinggang ramping El "udah ngomelnya?" Tanya nya.

"Iiihh Daddy tuh dengerin ga si? Aku udah ngo--"

Cup

Belum selesai El ngomong yoga sudah membungkam mulut El dengan bibirnya "iya maafin Daddy ya. Kalo gitu kamu jadi istri aku aja biar bisa jagain anak anak, Gimana?" Goda yoga.

El membulatkan matanya "ih apasih. Ga ya, El ga mau sama Daddy. Emang ngapain Daddy ngajak el nikah? Kaya Daddy suka aja sama El" ucap el sambil memalingkan wajahnya.

"Kenapa ga mau sama Daddy?" Tanya yoga sambil terus mencium seluruh wajah El. El yang dapat perlakuan seperti itu hanya bisa diam, toh dia juga sudah terbiasa. Tapi untuk adegan nge W memang mereka hanya melakukan satu kali pada saat itu dan sampai sekarang tidak pernah lagi. Alasannya yoga tidak ingin kebablasan ia ingin setelah nikah saja.

"Karena Daddy sudah tua. Memang siapa juga yang mau sama Daddy?"

"Kamu. Kamu yang mau sama Daddy dan akan Daddy pastikan kamu yang akan menjadi istri Daddy"

"Iiihh Daddy kenapa sii?? Daddy sakit? Kenapa tiba tiba ngomongin nikah?" Pekik el.

"Karena Daddy ingin menikahimu sayang" ucap yoga lalu mengangkat tubuh El kepangkuan nya setelah itu ia langsung menyambar bibir El yang sudah menjadi candunya.

"Eeeuuggghh..... Le....pashhhh.... Aahhh" lenguhan el terdengar saat yoga menggigit bibir bawahnya.

"Aahhh dadd.... Sshhh..."

Cup

Yoga mengakhiri ciuman panas itu dengan kecupan. Terlihat benang Saliva mengalir di dagu dua Adam itu.

Yoga mengelap dagu el yang penuh dengan Saliva mereka berdua. Tangannya naik mengelus rambut El. El yang diperlukan seperti itu hanya diam memandang mata berwarna coklat itu dan taklama yoga juga ikut menatap bola mata El yang berwarna hitam itu.

"Tomorrow I will meet your parents as well as older sister, baby"ucap yoga sambil terus mengelus rambut El.

El sontak melototkan matanya. Bagaimana tidak? Yoga mengetahui bahwa dirinya memiliki saudara perempuan. "B-bagaimana d-daddy--

"Daddy tau?" Potong yoga.

"Jelas Daddy tau, karena Daddy ingin mengetahui latar belakang orang yang sangat Daddy cintai" ucap yoga dan itu sukses membuat muka El merah dan menunduk malu.

Saya Bukan DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang