Hallo Guys! Ketemu lagi beserta cerita baru.
Raga dulu sempet publish, tapi aku rombak habis-habisan dan aku hiatus.
Sekarang datang lagi Raga versi baru!
Siap baca cerita Raga?
****
"Gak usah ngawur lo anjing."
Raga, cowok itu tak peduli dengan ucapan Vito yang memperingatinya.
"Ga."
Menghembuskan nafas pelan. Raga menatap Vito tajam. "Lo temen gue apa bukan?" sentaknya. Mencibir, "lihat muka gue gak? Karena siapa? Dia lah!" sahutnya memperlihatkan wajahnya yang babak belur dan membiru disudut bibir serta pipi.
"Ya elu yang buat masalah dulu setan," balas Vito tak mau kalah. Jelas-jelas Raga yang membuat masalah dengan Xander, Kakak kelas. Membuat mereka berantem dan berakhir babak belur satu sama lain.
Kejadianya yaitu Raga yang dengan secara tak sengaja menumpahkan kuah bakso panas saat melewati Xander. Tapi Vito malah yakin Raga sengaja melakukan itu. Mengingat cowok itu sangat dendam pada Xander yang selalu mencoba menantangnya.
"Gue aja kalau lo gak mau ikut," balas Raga ketus.
"Bodoamat. Baru kemaren lo dikasih surat peringatan. Kalau yang ini sampai ketahuan sama Guru. Mungkin lo bakal out."
Raga diam sejenak. Cowok itu mengambil rokok dari sakunya dan menyalakanya menggunakan pemantik api.
"Peduli apa?" sinis Raga.
Vito berdecak, cowok itu duduk di bangku panjang belakang sekolah. Matanya menatap Raga yang dengan santainya merokok. Padahal jelas-jelas peraturan ketat disekolah ini adalah, tidak boleh merokok dikawasan sekolah.
Kehengingan melanda sebelum Raga bangkit meninggalkan Vito begitu saja. Cowok itu menjadi perhatian disepanjang koridor. Merasa siswa-siswi yang berlalu lalang tambah ramai. Raga membuang rokoknya ditempat sampah sembari tersenyum miring.
Dengan pakaian urakan serta wajahnya yang terbilang tampan, Raga mampu menarik perhatian mereka seutuhnya untuk menatap padanya. Cowok itu menghentikan langkahnya sampai di kelas 12 IPA 2.
Bukan kelasnya.
"Woi woi woi, lo ngapain disini?"
Raga tersenyum remeh menatap Xander. Tanganya dimasukan ke saku. Berjalan dengan gerakan angkuh.
"Main," jawabnya asal.
"Lo mau cari ribut hah?!" Xander langsung berdiri menghampiri Raga wajah tak terima. Beberapa luka di wajahnya memang masih terasa saat bertengkar dengan Raga kemarin.
"Main," ulang Raga sekali lagi.
"Di diemin ngelunjak lo anjing!!" Xander memukul wajah Raga cepat, tepat dipipinya yang mengenai sasaran.
Tubuh Raga terdorong mundur, cowok itu memegangi pipinya dengan raut pura-pura kaget.
"Lah?" Bingung Raga. Berbeda dengan nadanya yang dibuat bingung, senyum miring yang tercipta diwajah Raga membuat Xander makin geram.
"MAU LO APA?!!"
Xander memberi satu pukulan pada Raga. Tapi berhasil ditepis cowok itu. Memelintir tangan Xander dengan cepat. Raga terkekeh melihat wajah kesakitan Xander.
"Gue bilang gue cuma mau main kan?" gumam Raga mendorong tubuh Xander hingga terjatuh menggeser kursi.
BRAAKK
Mereka menjadi sorotan lagi dan lagi. Hanya karena bertengkar. Tak ada yang melerai, mereka hanya menontonya daripada ikut terseret hingga disuruh ke ruang guru nanti.
"Sialan," gumam Xander pelan saat punggungnya terasa sangat sakit karena membentur kursi sangat keras.
"Main gini maksudnya," kata Raga. Kakinya tepat didepan perut Xander sebelum menendangnya. Tak terlalu keras tapi cukup menimbulkan rasa sakit.
BUGH
"YA ALLAH SI RAGA!!" teriakan Vito dari luar kelas membuat Raga berdecak.
Vito mencekal pundak Raga agar cowok itu mundur. Sedangkan Raga menatap Vito sinis.
"Siapa lo? Temen gue?"
"Ngambekan lo anjing!" Vito menampar pipi Raga saar cowok itu terkesan ngambek padanya.
"Ayo balik monyet, bikin masalah mulu kerjaanya."
Raga menghempaskan tangan Vito, membuat Vito mau tak mau menahan kembali bahu Raga dengan kuat dan mengajaknya berbalik untuk berjalan menuju pintu.
Tepat saat didepan pintu. Vito tampak kaget saat guru laki-laki menghampiri mereka dengan tatapan tajamnya serta tanganya yang memegang penggaris kayu panjang.
"Si botak ngapain si anjing," umpat Raga merasa kesal.
Dan dia tau dia akan dibawa kemana oleh guru itu sekarang.
****
Gimana? Ini baru permulaan!
Tetep pantengin cerita Raga terus Ya!
Dan cerita Raga ini lebih ke arah, Komedi, Romantis, dan persahabatan.
Jangan lupa Follow Ig
@Just_Raga
@Aila_ilaaa
Dan ig Ku
@Sherlyta yulia Putri
Next kapan nih? Spam yuk!
Vote dan komenyaa
Salam sayang
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA
Teen FictionAila tau, bahwa seharusnya dia waspada terhadap Raga setelah laki-laki itu membual bahwa dia ingin menciumnya didepan guru dihari pertama mereka berkenalan. Aila seharusnya tau, bahwa dia harus menjauhi Raga setelah menemukan laki-laki itu menjebakn...