CH. 11

7.4K 482 31
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"Apa Daddy tak rindu dengan mommy?" Tanya Saeron tiba-tiba.

Taehyung berpikir sebentar lalu menangkup wajah mungil Saeron. Ia tersenyum sembari mengelus pipi putrinya.

"Hanya sedikit." Jawab Taehyung dengan kekehan renyahnya.

Saeron tersenyum tipis lalu kembali memeluk sang daddy. Mereka menghabiskan waktu bersama beberapa jam sebelum Taehyung berpamitan untuk bertemu dengan dokter guna mendengar perkembangan Saeron, lalu ia harus pulang.

Namun nyatanya Taehyung tak pulang, dia menuju rumah Jungkook sembari menenteng paper bag berisikan makan malam.

Tok tok tok

Cekleek

Jungkook yang baru selesai berolahraga pun terkejut melihat kedatangan Taehyung. Ia hanya memakai boxer ketat saja dengan tubuh penuh keringat, dia menyuruh Taehyung untuk masuk lalu dia berpamitan untuk mandi.

"Kau sudah makan malam?!" Tanya Taehyung sedikit berteriak.

"Belum!" Jawab Jungkook.

Tak lama ia keluar dari kamar mandi dan melihat Taehyung sudah menyiapkan makanan yang ia bawa di atas meja. Jungkook duduk di depan Taehyung lalu mereka makan bersama, namun dipertengahan Jungkook menghentikan kunyahannya sebentar.

"Eum terima kasih." Ujar Jungkook dengan gugup.

Ia tak terbiasa mengucapkan hal seperti itu kepada orang lain. Apalagi ia tujukan kepada Taehyung yang selama ini ia anggap sebagai pengganggu.

"Untuk?" Tanya Taehyung tak mengerti.

Jungkook menatap Taehyung sekilas lalu menarik sudut bibirnya kecil. Dan jantung Taehyung dibuat berdetak gila-gilaan hanya karena melihat senyuman kecil di bibir Jungkook.

"Semuanya. Kau tahu aku tak akan pernah bisa membayar semuanya. Jadi katakan kepadaku kapanpun kau membutuhkan bantuan ku. Walau kuyakin kau dapat melakukan semuanya." Jungkook tersenyum kecut.

Taehyung menggenggam sebelah tangan Jungkook dengan erat. Jungkook terlihat canggung, ia ingin menarik tangannya namun ia urungkan.

"Kau yang meminta bantuan dariku. Dan aku melakukannya. Maka dari itu aku tak ingin imbalan apapun. Aku hanya ingin kau merasa lebih baik dengan semuanya." Ujar Taehyung serius.

Taehyung mengelus lembut punggung tangan Jungkook lalu ia melepaskannya. Mereka menyelesaikan makan malam bersama dengan cepat lalu mereka merokok bersama sembari menonton iklan. Suasana menjadi canggung tanpa ada perbincangan sama sekali.

Jungkook bukan tipe orang yang dapat berbaur dengan mudah dan dapat mencari topik pembicaraan. Sedangkan Taehyung sedang malas berbicara, dia merasa seperti mimpi setelah mengetahui tentang kehidupan kelam Jungkook. Demi apapun Taehyung tak pernah mempunyai pikiran ke arah sana.

Taehyung menatap tangan Jungkook yang berada di dekat tangannya. Dengan hati-hati dia mengelus jari kelingking Jungkook dengan kelingkingnya.

Jantung Taehyung berdegup kencang, dia takut Jungkook memukulnya. Namun ia tak mendapatkan respond dari Jungkook, hingga ia memberanikan diri untuk meletakkan telapak tangannya di atas punggung tangan Jungkook.

Jungkook berusaha tidak bereaksi apapun walau sebenarnya dia merasa gugup dan ingin menyingkirkan tangan Taehyung. Namun dia pun memilih diam dan membiarkan Taehyung menggenggam erat tangannya.

"Maafkan perilaku burukku waktu itu." Gumam Taehyung sembari menatap Jungkook.

Jungkook menatap ke arah Taehyung sembari menggigit batang rokoknya. Ia menaikkan sebelah alisnya bertanya.

BABY (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang