CH. 4

6.2K 515 11
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

"J-Jungkook membawaku ke bar lalu dia meninggalkanku di sana Daddy. Hiks——dia membiarkanku digoda oleh banyak pria." Ujar Saeron sembari menangis histeris.

Jungkook tertawa kecil mendengar ungkapan Saeron yang sangat tidak masuk akal. Tanpa pikir panjang dia menghampiri Saeron lalu menarik kuat rambut panjangnya. Ia mencengkeram kuat kerah Saeron.

Bugh! Bugh! Bugh!

Bocah itu meninju wajah Saeron dengan kuat tanpa aba-aba membuat Taehyung sangat terkejut. Taehyung menyelamatkan tubuh Saeron dari Jungkook dengan cepat.

"APA YANG KAU LAKUKAN BRENGSEK!!" Taehyung menyembunyikan tubuh Saeron di belakang tubuhnya.

Lalu Taehyung berteriak memanggil anak buahnya untuk membawa Saeron dan mengobati lukanya. Sementara dia mengurus Jungkook yang terlihat sangat emosi. Taehyung hendak memukul wajah Jungkook namun lebih dulu Jungkook menendang dada Taehyung hingga pria itu mundur beberapa langkah.

"Kau tidak tahu apa-apa tentang putrimu sialan. Ayah macam apa kau." Jungkook terkekeh pelan lalu masuk kedalam kamarnya.

Ia mengemasi semua pakaiannya dengan cepat, biarlah dia didenda atau mendapatkan teror atau apapun dari Taehyung dia tak peduli. Hidup di dalam rumah ini beberapa hari saja membuat hidup Jungkook tak berwarna, lebih baik dia kelaparan dari pada hidup di rumah ini tidak nyaman.

"Apa maksudmu?" Tanya Taehyung yang berdiri di ambang pintu.

Jungkook sudah selesai mengemas, dia berdiri tepat di depan Taehyung.

"Pertama. Dia perundung. Kedua. Dia pecandu. Ketiga. Dia pembohong ulung." Ujar Jungkook tanpa ingin menutupi apapun.

Taehyung mengerjap beberapa kali dengan pelan lalu tersenyum kecil. Jungkook mengernyitkan aneh menatap Taehyung. Tiba-tiba saja Taehyung menarik tubuh Jungkook kedalam pelukan eratnya.

"Lepaskan aku! Apa yang kau lakukan sialan!" Jungkook meronta.

Namun Taehyung semakin mengeratkan pelukannya. Taehyung berjalan masuk kedalam lalu menutup pintu kamar Jungkook dengan satu kakinya. Ia tertawa pelan terdengar sangat senang. Jungkook masih berusaha bebas dari pelukan erat Taehyung namun tak bisa.

"Jika dia sekuat ini kenapa tadi dengan mudah menerima tendanganku." batin Jungkook merasa heran.

"Sudah kuduga kau orang yang tepat." Taehyung melonggarkan pelukannya.

Dia menangkup wajah Jungkook lalu hendak mencium pipinya namun lebih dulu Jungkook membenturkan sesama dahi mereka.

Ctak!

"Akh shhh!!" Taehyung mengelus dahinya yang terasa sangat sakit.

Ia menatap Jungkook yang hanya diam saja berekspresi datar padahal ia yakin jika benturan tersebut sangat sakit.

"Duduklah lebih dulu manis. Aku akan menjelaskannya." Taehyung menunjuk ranjang.

Jungkook hanya berdiam diri di tempat tak menghiraukan ucapan Taehyung. Hal itu membuat Taehyung menghela napasnya panjang, jadilah dia yang duduk di pinggiran ranjang.

"Tentu aku sudah tahu kelakuan putriku sejak di Canada. Dan aku pun sudah menyuruh banyak orang untuk mengawasinya dari jauh namun tak ada satu pun dari mereka yang benar-benar memberikanku informasi yang benar. Lalu aku memutuskan untuk memindahkan dia ke sini beberapa bulan yang lalu," Taehyung menjeda perkataan nya karena meringis kesakitan.

Jungkook merotasi bola matanya malas merasa Taehyung sangat lemah hanya karena benturan yang tak seberapa terlihat begitu kesakitan. Mungkin nanti hanya benjol dan membiru saja tidak lebih. Tak perlu bersikap berlebihan seperti itu.

BABY (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang