CH. 17

7.9K 412 14
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

Hubungan Taehyung dan Jungkook semakin dekat, walau bocah remaja itu masih terlihat kaku dan sulit untuk mengekspresikan dirinya namun dia jauh lebih baik dari sebelumnya. Jungkook masih sibuk dengan kegiatannya sebagai pegawai ritel, lalu Taehyung masih sibuk dengan semua bisnisnya.

Ini adalah hari pertama sidang gugatan Jungkook untuk kedua orang tuanya. Jungkook mengikuti prosedur yang ada, semua bukti telah terkumpulkan secara nyata. Bahkan jenazah kakak perempuan Jungkook pun telah ditemukan dan melalui tahap otopsi.

"Apa aku bisa memenangkan sidang ini?" Tanya Jungkook terlihat gugup.

Taehyung mengangguk pasti, dia mengecup dahi Jungkook singkat lalu memeluknya erat. Mereka sudah berada di dalam ruang sidang, dan ini akan menjadi hari paling berat bagi Jungkook. Setelah sekian lama ia tak bertemu dengan orang tuanya sekarang dia harus kembali bertemu dengan mereka.

"Aku ada di sampingmu. Mereka tidak akan dapat melakukan apapun." Bisik Taehyung sembari mengelus bahu Jungkook.

Jungkook mengangguk mengerti, ia melepaskan pelukannya lalu tersenyum kecil ke arah Taehyung. Ia merasa begitu beruntung mengenal Taehyung walau di awal perkenalan mereka dia merasa begitu jengkel dan selalu naik darah dibuatnya. Namun nyatanya pria tua di depannya ini secara perlahan dapat meruntuhkan egonya yang selama ini begitu kokoh terbangun.

Hakim pun mulai membuka sidang dan mempersilahkan terdakwa untuk masuk. Jungkook menunduk dalam tak berani melihat kedua orang tuanya. lalu hakim mempersilahkan jaksa penuntut untuk membacakan apa saja tuntutan yang ia tujukan, sekaligus bukti yang ia miliki.

Jungkook terlihat gelisah saat melihat semua bukti darah yang bercecer di rumah nya dulu. Polisi telah menggeledah dan melakukan pemeriksaan TKP setelah mengeluarkan surat penangkapan mereka berdua.

Jungkook memejamkan matanya erat saat ingatan itu kembali muncul. Saat di mana setiap hari dia menjadi bahan pelampiasan kedua orang tuanya, saat di mana dia selalu mendapatkan pukulan, siksaan secara verbal maupun fisik. Saat di mana mereka selalu menghukumnya walau ia tak melakukan kesalahan.

"Nghk——" Jungkook meremas surainya karena ingatan itu sangat menyakitkan.

Taehyung terlihat terkejut saat merasakan remasan kuat pada pahanya. Ia menoleh ke arah sang kekasih dan melihatnya terlihat menahan sakit.

"Sayang.." panggil Taehyung dengan berbisik.

Jungkook menunduk dalam sembari mulai terisak lirih. Semua ingatan itu berputar dengan jelas, rasa sakit yang ia rasakan kembali terasa dengan jelas, semua rasa sakit hati dan fisiknya terasa begitu nyata. Begitu mencekik hingga ia seakan kehilangan napasnya.

"Apakah Anda Jeon Haneul menerima tuduhan?" Tanya hakim dengan tegas.

"Tidak." Jawab Haneul dengan yakin.

Jungkook mengangkat kepalanya dengan cepat, dan di sana ia melihat dua menusia yang begitu hina di matanya. Sedang menatap sendu ke arah Jungkook, air mata Jungkook semakin deras.

"Sayang lihat aku." Taehyung berusaha mengalihkan pandangan Jungkook.

Ia melihat kekasih kekarnya ini terlihat begitu menahan amarah, kedua matanya terlihat penuh kebencian dengan air mata yang menetes tanpa henti.

Jungkook mendorong kasar tubuh Taehyung lalu berlari cepat ke depan. Ia melompati pembatas lalu menerjang mereka berdua.

BRAAAK!!

Jungkook berada di atas meja terdakwa, menendang tepat mengenai dada sang ayah hingga tersungkur. Jungkook duduk di atas tubuh sang ayah.

"KAU PEMBUNUH!!!" Jungkook berteriak murka dengan berderai air mata.

BABY (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang