CH. 21

13.7K 554 56
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

Hubungan Taehyung dan Jungkook sudah berakhir. Mereka kembali menjalani hidup masing-masing dengan tenang walau rasa sakit itu masih ada terutama Taehyung. Jungkook lebih pandai mengontrol hatinya karena sejak awal dia memang tidak pernah berpikir hubungan mereka akan lebih dari sekedar hubungan kekasih. Jungkook selalu mengingat Saeron yang pasti akan menjadi batu sandung mereka.

"Kau sudah siap Baby?" Tanya Taehyung kepada Saeron.

Sudah sebulan yang lalu Saeron menyelesaikan rehabilitasinya. Dan 2 bulan yang lalu adalah hari di mana hubungan Taehyung dan Jungkook selesai.

"Eum. Aku tidak sabar bertemu dengan mommy." Saeron tersenyum lebar.

Mereka hendak menjemput mommy Saeron di bandara, wanita itu terbang langsung dari Canada ke Korea Selatan ingin bertemu dengan putri kecilnya. Mereka pun pergi dengan segera tak ingin membuat wanita tersebut menunggu.

Mereka sampai di sana dan mommy Saeron sudah menunggu di depan, Saeron segera berlari menghampiri sang mommy dan memeluknya erat. Taehyung menyusul anaknya dan tersenyum kecil melihat putri kecilnya yang terlihat begitu merindukan sang mommy.

"Hai. Selamat datang." Taehyung tersenyum hangat sembari mengelus kepala mommy Saeron.

Panggil saja Ahn Hyejin, dia wanita berusia 38 tahun dengan paras cantik. Mempunyai garis wajah yang tegas dan terlihat penuh intimidasi. Tubuhnya tinggi semampai dan berbentuk seperti gitar spanyol. Saeron melepaskan pelukannya dan membiarkan kedua orang tuanya saling memeluk.

"Kau menjaga putriku dengan baik?" Tanya Hyejin sembari mengeratkan pelukannya.

Taehyung mengangguk kecil, dia melepaskan pelukannya lalu mengecup singkat dahi Hyejin kemudian membawa mereka kembali ke mobil. Mereka tak segera pulang karena Saeron ingin makan bersama di restoran favoritnya. Hyejin duduk di depan namun kepalanya menoleh kebelakang menatap putri cantiknya.

"Kau terlihat lebih sehat Sayang. Mommy sangat bangga denganmu karena dapat melewati kelas rehabilitasi dengan baik." Hyejin mengelus pipi Saeron dengan gemas.

Taehyung melirik kecil ke arah mantan istrinya, wanita itu tak pernah berubah. Selalu bersikap tenang, keibuan dan tindak tanduknya sangat elegan. Hyejin adalah wanita yang bersikap dominan dan itu sama dengannya, oleh karena itu mereka dulunya sering beradu argumen untuk mempertahankan pemikiran mereka.

Mereka pun sampai di restoran Italia kesukaan Saeron, mereka masuk kedalam dan memesan beberapa makanan.

"Mommy apa kau tahu? Daddy berkencan dengan remaja seusiaku. Menggelikan." Saeron memicing tajam ke arah Taehyung.

Hyejin menaikkan sebelah alisnya menatap Taehyung, ia tahu jika mantan suaminya ini seorang gay namun ia tak menyangka jika berkencan dengan seorang remaja.

"Really Dude?" Hyejin tertawa pelan sembari menendang kaki Taehyung main-main.

Taehyung menghela napasnya panjang, ia mengusap wajahnya frustasi. Dia belum bisa melupakan Jungkook namun putrinya selalu mengungkit hal itu setiap saat karena merasa kesal dengannya.

"Lupakan. Aku sudah tidak berkencan dengannya." Gumam Taehyung malas lalu menyuapi Saeron dengan udang agar putrinya berhenti mengoceh.

Di sela-sela perbincangan mereka, Taehyung mengambil sebuah kotak beludru di sakunya lalu memberikan kepada Saeron dan Hyejin. Mereka membukanya bersamaan dan terlihat berbinar melihat kalung berlian yang sama.

"Ada apa ini?" Hyejin memicing menggoda ke arah Taehyung.

Taehyung berdiri lalu memasangkan di leher Saeron lalu mengecup pipi putrinya dengan lembut.

"Tidak ada. Hanya hadiah kecil." Ujar Taehyung lalu membantu Hyejin memasangkan kalungnya.

Dia menyingkap rambut panjang Hyejin dan membawanya ke depan lalu i memasangkannya. Ia mengelus pelan liontin kalung tersebut lalu kembali duduk. Taehyung tersenyum kecil melihat kalung tersebut yang terlibat pas di leher mereka.

Cting!

Pintu restoran terbuka dan masuknya Jungkook bersama seorang pria yang terlihat mapan. Taehyung terlihat terkejut melihatnya karena ini pertama kalinya ia melihat Jungkook setelah dua bulan yang lalu. Ia segera menundukkan kepalanya enggan melihat mantan kekasihnya. Hatinya berdenyut sakit melihat kekraban mereka.

"Kalian sudah selesai? Sebaiknya kita pulang." Ajak Taehyung dan diangguki oleh mereka.

Taehyung memanggil pelayan untuk melakukan pembayaran. Dan tak sengaja mata mereka berdua bertemu, Jungkook pun terlihat terkejut melihat keberadaan Taehyung. Jungkook lebih dulu memutuskan pandangannya dan memilih menutupi wajahnya dengan buku menu.

"Kalian ke mobil lebih dulu. Daddy ingin ke toilet." Ujar Taehyung kepada mereka berdua.

Mereka berdua pun keluar dan Taehyung menghampiri meja Jungkook dengan langkah lebarnya. Jantung Jungkook berdegup kencang saat melihat Taehyung berjalan ke arahnya dengan begitu gagah.

Tatapan Taehyung sangat tajam namun penuh kelembutan menatap ke arah Jungkook. Ia mengeraskan rahangnya dengan kuat saat merasakan perasaan yang menyakitkan mengingat bocah itu bukan miliknya lagi. Jungkook menahan napas saat Taehyung sudah di dekat mejanya, namun ia menghela napas saat Taehyung melewati mejanya.

Ctak!

Taehyung sengaja menjatuhkan jam tangannya di samping kursi Jungkook. Ia menunduk untuk mengambilnya namun menggenggam erat telapak tangan Jungkook.

Cup

Taehyung mengecup lembut punggung tangan Jungkook lalu ia kembali berdiri setelah mengambil jamnya.

"Maaf menganggu." Taehyung tersenyum kecil ke arah pria yang bersama Jungkook.

Pria itu mengangguk kecil dan Taehyung pun berjalan mengarah ke toilet. Diam-diam Taehyung mengintip mereka yang sedang berbincang, ia tersenyum kecil saat melihat Jungkook mengelus punggung tangannya bekas kecupan bibirnya.

"Aku sangat merindukanmu Sayang." Taehyung menghela napasnya panjang.

Ia tak tahu apa hubungan mereka berdua, namun mereka terlihat membahas sesuatu dengan serius. Ia mengambil ponselnya lalu mengambil potret mereka beberapa kali, dia segera mengirim ke anak buahnya untuk mencaritahu siapa pria yang bersama Jungkook.

"Kenapa aku melakukan ini? Tentu saja aku masih mencintainya. Namun aku bisa apa? Putriku lebih dari apapun walau aku ingin bersamanya." Gumam Taehyung memilih mengurungkan niatnya.

Ia pun kembali dengan kepala yang terlihat menunduk dan punggung meluruh. Jungkook menatap ke arah siluet Taehyung yang melewati mejanya begitu saja. Ia menggigit bibir bawahnya dengan gelisah.

"Aku merindukanmu Tae." Batin Jungkook merasa tidak nyaman.

END

Kisah mereka masih panjang, ada di ebook ya lanjutannya. Info di chapter terakhir 🥰

BABY (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang