CH. 9

6.3K 493 34
                                    

Jangan lupa tekan ⭐ ya!

.
.
.

Tangan Jungkook gemetar saat menutup surat tersebut. Dia mengemasi seluruh buku tabungan tersebut. Tak mungkin dia menyia-nyiakan usaha mereka untuk membahagiakannya.

Jungkook merangkak menuju ranjang mereka, ia menyembunyikan wajahnya di bantal mereka. Ia menghirup kuat bantal tersebut mencium aroma tubuh mereka. Jungkook meremat kuat bantal tersebut.

"Hiks——kalian jahat sekali meninggalkanku sendiri." Jungkook meringkuk sembari meremas dadanya sendiri.

Bagian dadanya terasa sangat sesak dan ngilu, semua bayangan mereka memenuhi kepalanya. Pertama kali dalam hidupnya dia merasakan sebuah kasih sayang itu dari mereka berdua.

"Hiks hiks aku sangat menyayangi kalian——ggahh jangan tinggalkan aku.." Jungkook menangis dengan pilu.

Suaranya terdengar parau dan tercekat, dia belum sempat memberikan kebahagiaan untuk mereka. Ia mendapatkan banyak hal dari mereka untuk pertama kalinya.

"S-seharusnya kalian berpamitan lebih dulu——hiks jangan seperti ini kumohon.." Jungkook menangis sesenggukan.

Di balik pintu Taehyung menatap nanar ke arah Jungkook yang sedang menangis sembari meringkuk seperti janin. Dia seakan tidak melihat Jeon Jungkook yang selalu terlihat kuat di hadapannya. Yang ia lihat saat ini hanya seorang bocah yang terlihat rapuh.

"B-bagaimana aku dapat melawan mereka tanpa kalian——ugh hiks hiks kembalilah kumohon. Hiks aku tidak bisa melakukannya sendirian. ARGHHH!!! BRENGSEK BRENGSEK!!" Jungkook berteriak keras.

BUGH! BUGH! BUGH!

Jungkook memukuli dinding kamar dengan brutal hingga dinding tersebut sedikit retak. Taehyung melihat darah di dinding tersebut, dengan cepat Taehyung memeluk tubuh dari belakang. Ia berusaha menghentikan Jungkook.

"LEPASKAN AKU!! ARGHHH LEPASKAN AKU!!" Jungkook menjerit histeris.

Dia ingin melampiaskan amarahnya, Taehyung tetap menahannya. Tak peduli Jungkook yang berulang kali meronta.

"Sshh.. hey hey it's okay." Bisik Taehyung sembari berusaha menjauhkan tubuh Jungkook dari dinding.

Tubuh Jungkook terasa lemas, dia bersandar di tubuh Taehyung sembari menangis lirih. Ia memejamkan matanya erat saat dadanya terasa semakin sakit.

"Hiks hiks.." Jungkook memeluk erat lengan Taehyung.

Ia menggigit lengannya sendiri untuk melampiaskan rasa sakitnya. Dengan cepat Taehyung menarik lengan Jungkook lalu menggantikannya dengan bisepnya.

"Nnghhkk!!!" Jungkook berteriak tertahan sembari menggigit kuat bisep Taehyung hingga berdarah.

Taehyung mengelus sayang kepala Jungkook, rasa sakit di bisepnya tak lebih sakir dari hatinya yang melihat keadaan Jungkook yang begitu hancur. Ia memeluk erat tubuh Jungkook, ia berusaha membuat Jungkook merasa nyaman dan dapat melampiaskan rasa sesak di dadanya.

Yang ia tahu saat ini——Jungkook menyimpan banyak rasa sakit dan luka di dalam hatinya hingga membentuk karakter yang terlihat kuat di luar. Namun melihat Jungkook yang seperti ini——dia sekaan melihat Jeon Jungkook yang sebenarnya.

"Kau dituntut dewasa oleh keadaan. Kau sangat kuat Sayang.." bisik Taehyung di telinga Jungkook.

Jungkook berhenti menangis sesaat ketika mendengar ucapan Taehyung. Dadanya semakin bergemuruh, dia mendongak menatap Taehyung dengan bibirnya yang memerah karena darah.

Tes tes tes

Air matanya berjatuhan begitu saja membasahi pipinya. Taehyung mengelus rahang tegas Jungkook dengan lembut.

BABY (Taekook/Vkook) END By : FujoHere8Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang