Naufan berhenti tepat di depan gerbang rumah Alessa,Disana tampak mobil pajero milik ayah nya terpajang rapih.
Alessa fikir saat ini ayah nya sudah pulang dari rumah sakit."makasi udah nganterin gue sampe rumah"
"gue mau masuk dong"
"kemana?"
"yaa kerumah lo lah"
"mau gue bunuh lo?"
"kasar banget si jadi cewe"
"gausah nasehatin gue"alessa mendelik menatap naufan
"Ya lagian gue mau masuk doang masa ga boleh,gue tamu nih"
"Eeh panjul,gue kan udah bilang ga boleh ya ga boleh"
"emang kenapa?rumah lo berantakan?atau rumah lo ada narkoba?"
"Bang*at lo"
Alessa mengepalkan tangan nya,berharap orang yang saat ini di depan nya terjungkal dan terlentang karena dapat pukulan maut dari nya.
Tapi Alessa mengurungkan niat sebab Jika bukan karena naufan mungkin kemarin ia mati kelaparan di bawah pohon rindang."kenapa?Gajadi nonjok gue?"tanya naufan sambil menaikan satu alis nya.
Alessa menghembuskan nafasnya pelan,dilihat nya naufan dari atas sampai bawah.
"Ganteng juga lo"
Naufan tersenyum jail
"kan emang gue ganteng"ujarnya sambil merapihkan rambutnya."Kalo Ga rese"
"Anjir,gue ruqyah juga lo ya"
"Udah deh mending lo pulang terus sampein salam gue ke nyokap lo"
"Gamau intinya gue mau masuk"ujar naufan sambil menuruni motornya.
"eh panjul ga usah main"
naufan yang tidak menghiraukan alessa lantas berjalan mendahului Alessa masuk ke dalam gerbang.
"Naufan alex bramasta,batu banget lo ya"ujar alessa sambil menarik lengan Naufan.
Sekarang posisi mereka saling berhadapan,alessa mendongak melihat naufan yang tingginya sekitar 10Cm lebih tinggi darinya.
Naufan menatap alessa lekat hingga akhirnya ia tersenyum.
"Gamau di lepas tangan nya?apa lo nyaman kaya gini hmm?"
Alessa yang di buat bingung baru tersadar bahwa tangan nya masih menggenggam Tangan Naufan.
Spontan Alessa melepaskan cekalan."Eh sorry ga sengaja"Alessa menggaruk tengkuk nya yang tidak terasa gatal.
"Yaudah gue masuk ya"
"Eh Anjir susah banget si lo di bilangin,gue udah bilang ka...."
"Lessa,kenapa baru pulang?"
Suara bariton yang tidak asing baginya." A-Ayah,kemarin aku abis pingsan di jalan "
"halo om aku naufan"ujar naufan sambil meraih tangan dafid untuk bersalaman.
"Terus kamu kemana?mau jadi apa kamu semalaman ngga pulang hahh!!?"
Dafid menatap alessa tajam,saaangat tajam.
Bukan lagi tatapan sayang dan peduli terhadap seorang anak gadis pada umum nya."Tapi aku di tolong sama naufan yah,aku di rawat sama mama nya"
"Jangan boong kamu,bilang aja kamu abis ngelakuin macem-macem kan sama cowo ini"ujar dafid sambil menunjuk naufan.
"AYAH!!"Bentak Alessa
"Aku masih sangat menghormati ayah sebagai orang tua aku,tapi kalo ayah merendahkan aku dengan dalih aku wanita yang ngga bener aku ngga terima yah"ujar alessa dengan suara lantang
"jangan kurang ajar kamu"ujar Dafid sambil mengangkat tangan nya
"Tampar yah,cepeet tampar aku"
Alessa menatap dafid kalang kabut,matanya memerah dan hembusan nafasnya tidak teratur.
Dafid mengepalkan tangan nya.
Naufan yang melihat itu,merasa iba dengan Alessa."Om sebelum nya aku minta maaf,tapi apa sebaiknya..."
"Diam kamu!perlu kamu inget,jangan ikut campur urusan alessa dan kelurga nya paham?!"tanya dafid sarkastik
Naufan membelalakan matanya,ternyata ayah alessa se frontal ini terhadap Alessa.
"Kamu Alessa,udah ngga berguna ngga bisa bahagiain ayah di tambah malu-maluin terus kerjaannya, apa ngga cape lessa?"
"sekarang aku nanya balik sama Ayah,apa Ngga cape fitnah anak kandung nya setega itu?Apa ayah ngga cape Di jadiin robot sama Liona?ngga cape yah?"
Alessa sudah menitihkan air matanya,kini nafas nya memburu di tambah lagi kaki nya lemas untuk menopang badan nya.
"Terus kalo aku ngga bisa bahagiain ayah,apa kabar sama ayah yang ngga pernah bikin ibu bahagia?dari dulu ayah selalu boong sama ibu,padahal ibu tau kalo ayah menikah lagi dengan wanita itu semenjak aku berumur 8 tahun"
Spontan Naufan menggenggam tangan Alessa Agar ia bisa sedikit memberi kekuatan untuk nya.
Dafid tertegun,matanya mulai berkaca-kaca mendengar keluh kesah putri nya.
ia egois,selama ini dafid tidak pernah memberikan kasih sayangnya untuk alessa."lessa...maafkan ayah"akhirnya kata-kata itu terlontar begitu saja dari mulutnya.
"Ayah udah egois,ayah ga pernah mikirin perasaan kamu"dafid lantas memeluk putrinya itu dengan sangat erat.
naufan yang sedari tadi menggenggam tangan alessa spontan langsung melepaskan cekalan nya.
pertahan nya pun runtuh,kini bulir-bulir bening itu lolos membasahi pipinya.
Alessa tertegun Tatkala sang ayah memeluknya sangat erat dan dengan penuh kasih sayang.
di usap-usapnya kepala alessa,saat inikini dafid mengadahkan tangan pada kedua pipinya.
Alessa pun membalas pelukan sang ayah dengan erat.
"Ayah dulu pernah janji,bakal sayang lessa sampe kapan pun"
Alessa semakin terisak mengingat ucapan ayah nya tatkala ia masih berumur 7 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alessa
Romance"LO MILIH DIEM ATAU LO MAU GUE BUNUH?" "BUNUH AJA,PALING EFEKNYA LO BAKAL KEHILANGAN ORANG YANG TULUS SAMA LO" ~~~ Bahagia? Bagi nya dunia ini hampa semenjak kepergian sosok yang di sayanginya. Bukan nya ia malas mencari...