Setelah selesai mandi,Alessa langsung memainkan ponsel nya
"Udah hampir seminggu gue ngga pernah makan dirumah,sejak kejadian itu gue ngrasa ayah lebih sayang ke anak anak tirinya dibandingkan gue yang jelas2 anak kandung nya"ujar Alessa sambil mematikan kembali ponsel nya.Flashback on
"Alessa,apa kamu yang nampar istri saya?"tanya dafid,ayah Alessa
"Hah?engga ko yah,aku berani sumpah"jawab Alessa dengan yakin.
"Ini buktinya"dafid menarik tangan liona hingga badannya persis berhadapan dengan Alessa.
Liona menangis pura2 di hadapan suaminya itu,ia menempelkan telapak tangan nya di pipi yang tampak memerah.
"Aku ngga akan nglakuin hal konyol itu yah,dia tetap ibu aku meskipun bukan ibu kandung"
"dia bohong mas,waktu kamu belum pulang kerja dia slalu namparin wajah aku karna aku ngga ngasih uang ke dia"ujar liona sambil memasang wajah sedih.
"Apa uang yang selama ini ayah kasih kurang?kau gunakan untuk apa uang mu itu?"
"Setiap uang yang ayah kasih ke aku,uangnya selalu di ambil sama mamah"
"Sudahlah Lessa,ayah capek dengan kebohongan kamu sama ayah"
"Yah aku berani sumpah,aku ngga pernah balas kelakuan mereka sama aku.
apa ayah masih ngga percaya sama aku?"Alessa menahan matanya yang sudah berkaca2,tapi sayang pertahanan nya itu runtuh hingga air mata itu lolos begitu saja membasahi pipinya.
"Ayah udah ngga percaya lagi sama kamu"
"Tapi yah ..."
"Mulai sekarang,jangan pernah sakiti istri saya lagi atau kamu akan saya usir dari rumah ini"
Alessa membelalakan matanya tak percaya,apakah itu ayahnya yg sedang berbicara?
apakah dia hampir mengusirnya?Liona tersenyum sinis melihat Alessa sudah banjir airmata oleh nya.
"Mas pipi aku masih sakit"ujar liona
"Ayo mah,aku obatin dulu lukanya"
Liona dan dafid meninggalkan Alessa begitu saja.
"Ya Tuhan,bahkan orang satu satunya yang paling aku banggakan melukai hatiku hari ini.ayah lebih percaya dengan istrinya itu dibandingkan aku sebagai anaknya"batin Alessa
"Seburuk itukah aku di mata ayah"
Ujarnya sambil mengusap air matanya.Flashback off
Tanpa ia sadari,air matanya kembali menetes mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. semenjak hari itu,Alessa jarang sekali merasakan kasih sayang dari dafid.
Bahkan,dirinya seperti tidak di anggap ada di rumah ini."Ibuu..lessa butuh pelukan ibu"
"Cuma ibu yang sayang sama Lessa"
"Ibu jahat tinggalin lessa sendirian,lessa ngga punya siapa-siapa lagi Bu."
"Ibu tau?ayah adalah cinta pertama sekaligus patah hati pertama ku"
Kini tangisnya pun pecah,air matanya pun sudah tidak bisa terbendung lagi.
Hatinya sangat sakit menerima kenyataan ini."Lessa mau ikut ibu"ujar Alessa sebelum akhirnya ia memejamkan mata.
~~~
Jam menunjukan pukul 5 pagi,dengan kepala yang berat alessa berusaha berjalan ke kamar mandi.
Setelah selesai solat subuh Alessa langsung memakai seragamnya dan merapihkan buku yang akan ia bawa ke sekolah.Terlalu pagi untuknya berangkat ke sekolah,tapi Alessa senang.
setidaknya ia tidak melihat ayah ibu,dan kakak2 tirinya makan bersama tanpa dirinya.Alessa melewati tangga dan melihat meja makan yang masih kosong.
Sekali lagi Alessa tertawa pedih,betapa malang nasibnya.Belum sempat ia membuka pintu seseorang menepuk punggungnya dari belakang.
"Pagi pagi banget Lo,mau kemana?"tanya Dinda,adik tirinya yang berusia 17 tahun seumuran dengan nya.
"Sekolah"jawab Alessa sambil berusaha membuka kenop pintu.
"Tunggu-tunggu,di depan ada cowo ganteng.siapanya Lo?"
"Hah cowo ganteng?"tanya Alessa heran
"Iya,jangan-jangan Lo pacaran sama dia"tuding Dinda
"Apaasih Lo Gajelas banget,gue mau berangkat"
"Heh Alessa,gue belum selesai ngomong "
Alessa tidak menghiraukan ucapan dari kakak nya itu.
Yang menjadi pertanyaan nya saat ini,siapa cowo ganteng yang menunggunya pagi-pagi sekali.Tanpa buang-buang waktu Alessa mempercepat jalannya untuk mengetahui cowo tersebut.
"Gibran?ngapain Lo disini?"
"Ya jemput you lah"
"Lo bukan sopir,dan gue juga bukan penumpang Lo"
"Karna gue gabut yaudah gue jemput Lo aja"
"Gausah,gue naik angkot aja"
"Ngga bisa gitu dong,kan gue udah jemput masa pen nolak sih"
Alessa memutarkan bola matanya malas
"Oke gue ikut,awas aja kalo macem macem"ujar Alessa sambil menaiki motor Gibran.Gibran tertawa hambar
"Nih pake helm nya"ujarnya sambil menyerahkan helm pada AlessaAlessa langsung mengambil helm dan memakainya.
Gibran langsung menancapkan gas dan beranjak meninggalkan rumah Alessa.
"Otw ke sekolah Alessa"teriak Gibran
"Apaan sih gaje banget"
"Gue seneng aja,nanti pulang sekolah gue jemput lagi ya"
"Ih gausah,intinya ini pertama dan terakhir kalinya Lo jemput gue"
"Gue kan mau ngenalin Lo ke bunda"
Alessa memikir sejenak
"Mau kan?"tanya Gibran memastikan"Ck,yaudah iya gue ikut"
"Nah gitu dong"
meskipun Gibran sedikit menyebalkan karena terlalu boros ngomong,namun Gibran mampu menghilangkan rasa penat di hati dan fikirannya saat ini.
Gibran melirik spion motor yang menampakan wajah cantik Alessa.
matanya yang tajam,bibirnya yang ranum, ditambah lesung Pipit,dan senyuman manisnya yang jarang ia tunjukan.Tanpa di duga,Alessa pun melirik spion motor.
Lalu mata mereka bertemu dan saling menatap.
Karena terciduk yang kedua kalinya,akhirnya Gibran memutuskan kontak mata dengan Alessa dan kembali fokus ke jalanan.Jangan lupa kasih vote nya😊
Salam manis untuk para pembaca setia❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Alessa
Romance"LO MILIH DIEM ATAU LO MAU GUE BUNUH?" "BUNUH AJA,PALING EFEKNYA LO BAKAL KEHILANGAN ORANG YANG TULUS SAMA LO" ~~~ Bahagia? Bagi nya dunia ini hampa semenjak kepergian sosok yang di sayanginya. Bukan nya ia malas mencari...