Seokjin dan Jungkook sekarang berada di ruangan rahasia mereka—di tempat biasa. Dekat perpustakaan itu.
Sekarang mereka lagi dihadapkan sama satu orang lelaki berparas gembul bernama Park Jimin yang dari tadi nunduk mulu.
Bahkan Seokjin yang begah, malah sibuk mainin ponsel—sibuk chatting-an. Sedangkan Jungkook, sibuk main PS 5, mau main game baru namanya Genshin Impact.
Mumpung lagi viral.
Jimin yang ingin di notice sadar kalau kedua temennya gak ada yang mau nanyain keberadaan dia.
Sedih rasanya.
"Gak ada yang mau nanyain gitu ke aku?" Jimin memulai percakapan.
"Emangnya mau ditanyain apa?" Seokjin yang ngejawab. Jungkook ogah karena masih sibuk main game. Suka sama Zhongli katanya, pantatnya berisi. Padahal lebih semok Shenhe.
"Kabar gitu, udah makan belum, ngapain aja, kayak gitu, hyung—"
Seokjin langsung diem. Dia naruh ponselnya di meja, ngasih tunjuk ke arah Jimin.
"Nanti coba ngomong lagi ya—" ucap Seokjin setelah ngebuka suatu aplikasi. "Sok ngomong—"
Jimin bingung. "Ngomong apa?"
"Katanya mau ditanyain kabarnya, udah makan belum, ngapain aja—gitu aja pikun dini—" Seokjin bersidekap. Tapi kepalanya mulai nempel sama bantal di sofa. Siap-siap mau tidur.
TinG!!
Jimin langsung noleh k ponselnya Seokjin. Tiba-tiba ada suara perempuan seperti dari google berucap, "Apa kabar, Jimin?"
"Oh iya! Jangan lupa di tekan tombolnya ya, setidaknya ada yang mau kamu ajak ngobrol—hyung mau tidur dulu, ngantuk—"
Jimin gak bisa berucap apa-apa. Dia cuman bisa diam—geram. Karena ponsel yang dikasih Seokjin barusan, saat mencet sebuah aplikasi—dia baru sadar, kalau Seokjin menyuruhnya untuk bicara dengan—
Siri.
Masih geram, Jimin akhirnya memanfaatkan ponsel Seokjin dengan sebaik-baiknya. "Siri, bagaimana cara bunuh orang dari belakang tanpa diketahui?"
Jimin lagi kesel.
~~~
"Oke... sekarang aku bingung."
"Aku juga sama hyung."
Kedua insan yang sedang duduk bersebelahan di kosan Hoseok—tidak menyangka akan kedatangan seorang namja yang dengan seenaknya duduk di atas kasur.
Sedangkan si pemilik dan orang di sebelahnya memilih duduk di atas lantai.
Tidak sopan memang.
Si tamu yang duduk di atas kasur sibuk meminum boba. Wajahnya terlihat kusam dan datar. Gak seperti biasa suka menunjukkan raut jahil yang biasa ditunjukkan untuk menjahili para hyungdeul.
Termasuk Hoseok.
"Sekarang aku takut." Hoseok berucap dikala melihat si tamu cuman duduk sambil minum boba doang.
"Loh? Kenapa?" yang di sebelahnya—Woozi—kekasihnya bingung.
"Kamu harus tau kalau dia diem berarti kenapa."
Woozi makin penasaran. Si tamu masih diam—diam-diam meperhatikan dua curut yang duduk bersebelahan di atas lantai, dengan Woozi memegang lengan Hoseok erat.
"Kalau dia diem—tandanya doi lagi marah—"
"Tuh tau!" sebut saja, tamu yang tak diundang ini bernama Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Re:Verse -Pending-
HumorBTS YAOI / GAY / HOMO "Hyung manis seperti gula, imut seperti kucing lagi boker. Mau jadi pacarku ga?" - Park Jimin. "Mulut maju, bibir doer, pantat semok, bilang manly, tapi gak nyadar sering aegyo." - Min Yoongi. "Jadi bottom ya!" - Jimin dan Yoon...