Chapter 5: Peri Gila Takut Orang Gila?

21 6 4
                                    

Kalian bisa tinggalkan jejak berupa voment ★💬 sebagai dukungan, terimakasih ....

Happy Reading^^

*****

Dengan napas terengah-engah Dira masuk ke dalam kelasnya. Pagi ini dia benar-benar kesal, semua kejadian yang menimpanya benar-benar buruk.

Dira bisa naik bis karena untungnya dia menemukan uang 10 ribu di dalam tasnya. Sungguh keberuntungan bagi Dira ....

Sebelum masuk ke kelas, dia sudah harus berlari di koridor sekolah dengan selalu memegangi roknya. Tentu hal itu membuat para senior melihatnya heran.

Dira berjalan menuju bangkunya, dia benar-benar lelah. Dengan lesu cewek itu menjatuhkan dirinya di bangku yang tidak empuk.

"Kyak!!! Gue menang lagi nih Nal!!!" pekik Feno sangat LAKI!

"Assalamu'alaikum ..." ujar Airin masuk ke dalam kelas kemudian duduk di bangkunya, tepat di depan meja Dira.

Pandangan Feno sesekali tertuju pada Airin dan tiba-tiba Airin menoleh ke belakang, dengan cepat Feno mengalihkan pandangannya itu. Benar-benar mencurigakan bukan?

"Eh, kalian udah jadian belum???" tanya Airin penasaran.

"Cuih!!! Itu nggak akan pernah terjadi ya!!!" jawab Dira, padahal dia masih lesu.

"Tapi ula yakin, sumpahan ula terkabul–"

"Ah banyak omong nih cewek!!!" kesal Dira langsung mencomot bibir Airin dengan tangannya.

"Hump!!!"

"WOI JANGAN BERISIK!!! GUE LAGI MABAR NIH!!!"

"Nih lagi, sok ..." ujar Dira makin kesal, ingin menjotos kepalanya.

"GUE BILANG JANGAN BERISIK! GUE LAGI MABAR!"

◍◍◍

Bel masuk sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Feno menyeringai jahat di jam KBM kali ini, "Pinter juga nih si Dira Kimia nya. Ah, gue suruh aja dia ngerjain tugas Kimia gue."

"Ah itu sih kecil ..." gumam Dira sambil memperhatikan guru yang tengah mengajar. Dia tampak percaya pada kemampuan pikirannya dalam pelajaran KIMIA.

"Dir ajarin gue dong ...."

"Idih, ogah."

"Ayolah ...."

"Gak."

"Hmph!!! Dasar pelit."

"Emang, masalah? Inget kita musuh bro."

◍◍◍

Di jam istirahat, Akhila menemui Dira dan mengajaknya pergi ke kantin seperti hari lalu.

"Dir ke kantin yuk, aku teraktir."

"Wah, beneran Akhil–"

"Uso desu yo ..." sela Akhila.

"Apaan tuh artinya?"

𝐑𝐄-𝐌𝐀𝐉𝐀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang