WIA Featured With Aurumsulistyani

156 13 17
                                    

Q: Halo, pertama-tama kami ucapkan selamat sudah terpilih dalam WIA Featured Story! Bagaimana perasaanmu saat mengetahui ceritamu terpilih lagi pada periode ini?A: Ohh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Q: Halo, pertama-tama kami ucapkan selamat sudah terpilih dalam WIA Featured Story! Bagaimana perasaanmu saat mengetahui ceritamu terpilih lagi pada periode ini?
A: Ohh ... hai!! Wah terima kasih banyak untuk Tim WIAIndonesia yang sekali lagi memberikan kehormatan besar pada cerita R. Sejujurnya aku tidak terlalu berharap "A Girl Who Bargained" bisa menjadi salah satu dari lima Featured Story kali ini, mengingat banyaknya karya yang sangat memikat dan mempesona. Jadi ini benar-benar kejutan besar.

Dan bagaimana perasaanku? Yah, aku merasa bangga dan mungkin sedikit besar kepala. Tidak ada yang salah dengan sedikit sombong selama itu dalam dosis yang sehat-aku benar bukan? Umm ... aku juga merasa sangat senang karena gadisku, Yreva yang manis dan kurang menantang ternyata juga bisa dicintai dan diterima. Oh ... oh ... dan tahukah kalian bahwa aku menulis Yreva berdasarkan diriku sendiri? Dari sifat canggung dan rasa takut untuk mengambil keputusan serta paranoia terhadap hal baru.

Namun meskipun takut kita tetap membuat langkah di setiap pilihan, karena dunia memang kejam seperti itu. Kita didorong dan dipaksa tapi dari sanalah akhirnya kita tumbuh dan belajar. Jadi tidak apa-apa merasa takut, kamu tidak sendirian^^

Q: Ceritakan secara singkat dong tentang karyamu yang masuk ke dalam Featured Story periode 4 ini!
A: Ini adalah kisah tentang seorang gadis yang jatuh cinta pada seorang pangeran.
Sekali lagi klise yah? Kebanyakan cerita R memang memiliki premis yang klise karena R sendiri menikmati cerita klise tapi ... dengan sentuhan khas-nya sendiri.

A Girl Who Bargained bersetting di Mag Mall yang sebenarnya dalam mitologi Irlandia merupakan tanah surgawi yang menyenangkan, tapi di sini aku melukis Mag Mell sebagai tempat di mana manusia hidup berdampingan dengan fairy. Dan karena manusia tidak memiliki sihir, itu membuat kita menjadi makhluk yang rentan di sana. Jadi Mag Mell adalah tanah mimpi bagi kita tempat di mana sihir itu nyata dan segala kemungkinan bisa terjadi. Namun bagi manusia yang tinggal di Mag Mell tanah kita adalah mimpi, tempat di mana sihir dan fairy tidak akan menyentuh mereka, dan mereka menyebut tanah kita Beyond the Ground.

Fokus permasalahan di sini ada tiga. Pertama bagaimana Yreva bisa menyelamatkan ayahnya? Apakah Fairy mampu mencintai? Dan bagaimana cara mencapai Beyond the Ground? Dalam tawar menawarnya nanti Yreva akhirnya akan membuat langkah dan pilihan dalam perjalanan yang mengubah hidup.

Ingin tahu lebih banyak? Aku ingin menumpahkan semuanya tapi temanku yang membenci spoiler akan sangat kesal jadi baca saja sendiri ketika aku sudah mempublikasikan chapter berikutnya, oke :)

Q: Apa nilai-nilai yang selalu kamu sisipkan dalam cerita-ceritamu?
A: Ini rumit. Aku bukan orang baik jadi mungkin tidak semua hal yang aku sisipkan ke dalam ceritaku itu baik. Seperti misalnya aku lebih banyak menjunjung nilai tentang harga diri dan kepentingan pribadi yang jatuhnya terkesan egois. Aku sering membuat tokohku melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai tujuan bahkan jika itu merugikan orang lain seperti kasus Cassia dan Rose. Namun di "A Girl Who Bargained" Yreva tumbuh sebagai gadis yang rentan.

Featured Story WIA Indonesia [DITUTUP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang