WIA Featured with Zuraida27thamrin

125 8 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Q: Halo, pertama kami ucapkan selamat sudah terpilih dalam WIA Featured Story! Sebelum tanya-tanya boleh perkenalkan diri dan ceritakan sedikit tentangmu?
A: Terima kasih banyak WIA Indonesia karena telah memilih Beauty and The Dragons sebagai salah satu Featured Story'! Hai, salam kenal semua, nama saya Zuraida, biasa dipanggil Zu. Saya berdomisili di Pontianak, Kalimantan Barat. Pada dasarnya, saya adalah seorang introvert pemilik golongan darah AB. Saya menulis di sela-sela kesibukan bekerja di salah satu perguruan tinggi negeri dan kesibukan  sebagai seorang ibu. Yes, I'm a proud mother, Baby, mungkin saya adalah satu-satunya mahmud yang ceritanya terpilih jadi featured story di WIAI muehehe.

Q: Halo, pertama-tama kami ucapkan selamat sudah terpilih dalam WIA Featured Story!  Bagaimana perasaanmu saat mengetahui ceritamu terpilih pada periode ini?
A: Rasanya senang sekali dan tentu saja tidak menyangka, mengingat banyaknya cerita-cerita keren yang terpilih dalam reading list periode ini. Bisa berada dalam reading list saja rasanya sudah sangat luar biasa, apalagi tiba-tiba mendapat pesan jika Beauty and The Dragons menjadi salah satu featured Story, rasanya benar-benar tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Q: Ceritakan secara singkat dong tentang karyamu yang masuk ke dalam Featured Story periode 4 ini!
A: Beauty and The Dragons bercerita tentang seorang remaja yang ingin menyelamatkan sepupunya dari penumbalan kepada naga iblis penghuni Kastel terkutuk. Secara simbolik, keinginan dan petualangan Wilhelmina Ares ini adalah bentuk pemberontakannya terhadap tradisi misoginis yang ada di dalam masyarakat Mundaneland. Misi penyelamatan ini tentunya akan menuntun Wilhelmina Ares mempelajari banyak hal dalam hidup, terutama mengenai kebaikan dan melihat sesuatu lebih dekat, melihat dengan hati, alih-alih melakukan justifikasi sepihak.

Beauty and the Dragons, sepenuhnya saya tulis secara pantser, tanpa outline, tetapi saya sudah memiliki gambaran umum bagaimana cerita ini akan berakhir. Yang teristimewa, cerita ini saya tulis menggunakan POV I dengan karakter Wilhelmina Ares yang keras kepala dan suka berkata sarkas wkwk, jadi hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi saya yang aslinya agak sedikit kalem uhuk.

Q: Apa nilai-nilai yang selalu kamu sisipkan dalam cerita-ceritamu?
A: Salah satu nilai yang hampir selalu saya sisipkan dalam cerita yang saya tulis adalah untuk tidak melihat sesuatu melalui wujudnya saja, tetapi juga melihat lebih dekat, melihat menggunakan hati agar kita tidak mudah menjustifikasi terhadap apa pun. Intinya, lihatlah segala sesuatu melampaui segenap simbolisasi dan stereotype, maka kau akan menemukan kebenaran.

Q: Apa saja isu-isu penting yang menurutmu perlu mendapatkan perhatian lebih dalam cerita ini?
A:  Dalam Beauty and the Dragons, saya mencoba untuk menyandingkan fantasi dan feminisme, yah walaupun sebenarnya tidak begitu kental, intinya saya ingin mengangkat sedikit tentang isu-isu keperempuanan, kesetaraan gender dalam cerita kali ini, melalui sosok Wilhelmina Ares yang keras kepala dan pantang menyerah. Semoga saya dapat menyampaikan pesan ini dengan baik dalam Beauty and The Dragons.

Q: Dari mana kamu mendapatkan inspirasi untuk menulis cerita ini?
A: Jujur saja, cerita ini saya tulis setelah menonton Beauty and The Beast yang diperankan oleh Emma Watson dan selagi menulis kolaborasi cerita berjudul Puer Draco (yang bertema naga) bersama Ravistara. Selain itu, ide cerita Beauty and The Dragons mulai mengerucut ketika saya membaca A Court of Thorns and Roses dan A Court of Mist and Fury-nya Sarah J. Maas. Saya benar-benar jatuh cinta karya Sarah J. Maas tersebut saat itu, tetapi saya sadar tidak dapat menulis yang seperti dia, terlebih karena saya agak payah ketika menulis dengan bumbu romansa. Alhasil, dengan menggunakan semesta yang telah saya bangun sebelumnya (Fairyverse), saya mulai menulis kisah Wilhelmina Ares.

Q: Apakah kamu memiliki kebiasaan menulis unik yang hanya berlaku untuk dirimu sendiri?
A: Well, apakah menulis di note ponsel setiap punya waktu luang termasuk hal unik? Sebagian besar naskah yang saya tamatkan, hanya saya ketik dan simpan di ponsel karena hanya dengan cara inilah saya dapat menulis. Saya juga tipikal penulis panser sejati yang selalu gagal jika harus dihadapkan dengan outline, jadi saya biarkan tokoh yang saya buat memutuskan jalan hidup (cerita) mereka masing-masing.

Q: Cerita macam apa yang menurutmu paling sulit untuk dibuat?
A: Menurut saya, cerita dengan genre Romansa dan komedi, apalagi jika kedua genre digabungkan sekaligus wkwk. Menurut saya, sangat tidak mudah menulis romansa yang menyentuh dan berkesan mengingat genre romance adalah genre yang paling banyak ditulis sekaligus diminati. Begitu pula halnya dengan komedi, terlihat sepele, tetapi membuat seorang pembaca terhibur sekaligus tertawa dengan lelucon yang cerdas dan wajar benar-benar sangat sulit.

Q: Siapa author favorit kamu di Wattpad? Kenapa?
A:   Cassigatha19 Beliaulah penulis fantasi Wattpad pertama yang karyanya saya baca dan meninggalkan kesan mendalam bagi saya. Dan, sampai saat ini, saya masih setia menanti kelanjutan beberapa ceritanya yang masih on-going.

Q: Apa tips-tips yang dapat kamu berikan agar dapat menulis dengan benar, bagus, dan tetap menarik?
A: Tips pertama adalah sering-seringlah menulis. Tips kedua, perbanyaklah membaca buku-buku bagus lintas genre. Karena penulis yang baik adalah pembaca yang baik.

Q: Menurutmu, apakah arti sebuah kesuksesan dalam dunia kepenulisan? Apakah dengan menerbitkan buku? Mendapatkan fan base?
A: Jika karya yang kita tulis dapat menyentuh hati pembacanya serta meninggalkan kesan mendalam dan bahkan mengubah mereka menjadi lebih baik. Semoga kelak, saya dapat menghasilkan karya yang seperti ini amiin.

Q: Last but not least, pertanyaan / saran apa  yang ingin kamu sampaikan kepada kami?
A: Semoga Written In Action Indonesia tetap dapat secara konsisten mendukung karya-karya fiksi bergenre minoritas melalui kegiatan-kegiatan yang variatif dan menarik, salah satunya adalah dengan reading list dan featured story. Semangat terus WIA Indonesia!

"If there is a Book you want to read, but it hasn't been written yet, then you must write it." —Toni Morrison

Terima kasih!

Featured Story WIA Indonesia [DITUTUP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang