12. Kecemburuan Somi

108 18 1
                                    

! DISCLAMER !

90% diisi sama bagian Somi. Kalau kalian enggak suka boleh di skip dan nunggu beberapa hari lagi buat update-an cerita selanjutnya. Terimakasih

Jangan lupa vote dan follow, biar saya semangat update cerita baru.

***

Bukan Chenle namanya jika tidak ramai, kali ini ia beraksi bersama Somi. Mereka berdua menjadi pusat perhatian karena tak sengaja berurusan dengan murid yang 'katanya' adalah preman sekolah. Hyunjin namanya.

Singkat cerita, Somi secara tidak sengaja menginjak kaki Hyunjin dan membuat anak laki-laki itu menjerit. Sedikit lebay memang, tapi itulah yang terjadi. Hyunjin yang merasa tidak terima langsung memaki Somi, yang justru membuatnya kalang kabut karena mendapat serangan dari dua orang sekaligus, ditambah teman-temannya tidak berniat membantu.

"Lo lebay banget ah, cuma di injek doang kan? enggak di bunuh?" Sahut Chenle. "Katanya preman sekolah, diginiin aja udah ciut nyali lo!"

Hyunjin menatap sinis kearah Chenle. "Maksud lo apaan? coba lo ulang sekali lagi?"

"Jiahhh, udah alay budeg lagi Som" celetukan Chenle barusan mengundang gelak tawa. Hyunjin merasa dipermalukan.

Dia memukul kepala belakang Chenle. "Sembarangan lo, udah pokoknya lu berdua harus tanggung jawab!"

"Dih? tanggung jawab apaan anjir, lo jangan ngada-ngada, gue kagak hamilin lu!" Somi menimpali, ia menunjum Hyunjin dengan dagunya.

"Nih cewek sangar juga, gebet ah!" bisik Felix— teman Hyunjin— kepada Asahi.

"Gebet? siapa yang mau lo gebet? sini pala lo gue kepret!" Felix meringis kesakitan saat kepalanya terjepit diantara lengan Haechan.

Iya, Haechan datang bersamaan dengan Jeno, Jaemin, beserta Ryujin. Mereka memperhatikan kejadian tersebut dari jauh.

"Chan woyy pala gue anying!"

Ryujin mendekat kearah Somi. "Udah, sekarang lo mau apa?" dia bertanya kepada Hyunjin.

"Ganti rugi sepatu gue yang kotor, sama sekalian urutin kaki gue" menyombongkan wajahnya, Hyunjin menatap sombong kearah Somi dan Chenle.

"Tahan gue biar enggak ngakak" bisik Somi kepada Chenle. Sungguh, anak laki-laki di depannya ini sangat idiot.

"Ngakak aja, gue juga enggak tahan"

Ryujin mendecak sebal, lalu ia mengambil kecap di meja dan menumpahkannya di sepatu Hyunjin. "Nah kalau gini kan enak buat alasan" gumamnya.

Penghuni kantin tercengang melihat kejadian tersebut, tak terkecuali Somi, Chenle, dan kedua kakak kandung Ryujin. Mereka tidak menyangka Ryujin akan melakukan hal tersebut.

"Buset, Ryu kok lo hebat banget sih!" heboh Somi.

"Somi!" Haechan menegurnya.

Hyunjin terbengong melihat sepatunya yang berlumuran kecap. "Lo— anjingg!"

"Apa? mau marah? enggak ada gunanya" tantang Ryujin. "Gue enggak takut, cuma perkara enggak sengaja keinjek aja lo minta ganti rugi? padahal tadi kalau di lihat-lihat lo yang salah deh"

Memang sebenarnya Hyunjin yang salah. Ia menselonjorkan kakinya saat Somi lewat.

Ryujin lalu pergi dengan menarik tangan Somi dan Somi menarik tangan Chenle. Jadi mereka bertiga bersamaan keluar dari kantin.

"Kok lo ngikut sih?" Ryujin bertanya.

Chenle mengangkat tangannya yang di pegang oleh Somi. "Nih"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Different! [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang