3. Pasrah.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Apakah Justin mengira bahwa Lezanna itu mama nya?"Shhhh aduhh." Ringis Lezanna.
Ia pun merasakan geli karena pertama kali nya ia di perlakukan seperti ini.
Devira bingung, di satu sisi ia senang karena Justin bisa tenang dan tidak menangis, tapi di satu sisi ia juga merasa tidak enak dengan Lezanna karena dengan tidak sopan Justin memegang area sensitif milik Lezzana.
"Justin astaga, sini kamu sama grandma." Ujar Devira.
Devira berusaha menjauhkan Justin dari Lezanna tetapi tidak bisa, bayi itu seperti mempunyai lem di tubuhnya sehingga Devira tak bisa menjauhkan nya.
"Lezanna, saya minta maaf sekali tapi sepertinya Justin nyaman dengan kamu."
"Jujur saja sebenernya saya sudah tidak mau mengurus mereka berdua, selain membuat saya cape dan stress, saya juga sangat pusing ketika mereka berdua rewel."
"Jika saya memberikan kedua cucu saya kepada mamah nya, sudah pasti mama nya itu akan menelantarkan anak nya." Jelas Devira.
"Saya tidak masalah bu, tapi saran saya sebaiknya ibu menyewa babysitter agar ibu tidak kecapean mengurus cucu ibu." Saran Lezanna.
"Tidak di izinkan oleh papa nya mereka, papa nya itu sedikit protektif dengan anak nya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa papa nya itu tidak ingin anak anak nya tersentuh sama orang yang tidak dekat dengan keluarga kami."
"Tapi berhubung Justin langsung nyaman sama kamu, saya izinkan tetapi tidak akan saya kasih tau ke papa nya karena sudah pasti ia akan marah besar." Jelas Devira.
"Bu tapi saya takut kalo ada yang membocorkan hal ini." Ucap Lezzana.
"Tidak akan Lezzana, lagipula ruangan kembar ini sengaja saya buat kedap suara agar saat mereka tidur, mereka tidak terganggu dengan suara berisik." Kata Devira.
"Baik bu."
Lezanna menurunkan wajah nya untuk melihat Justin dan ternyata Justin sudah tertidur pulas.
Wajah bayi itu sangat tenang dan sangat nyaman untuk dilihat.
Lezanna langsung menaruh Justin di kasur tepatnya di sebelah Jason.
Dan setelah itu ia menghampiri Devira yang sedang bermain handphone.
"Bu, apakah saya sudah boleh bekerja?" Tanya Lezanna.
"Sudah bisa Lezanna, silahkan kamu bekerja." jawab Devira.
"Baik bu, saya permisi ya Bu."
"Iyaa Lezzana."
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Pada saat Lezanna bekerja, Devira selalu memperhatikan Lezanna, dihari pertama nya Lezanna bekerja. Gadis itu sudah sangat mahir dalam membawa piring dan gelas.Juga sikap ramah dia ketika ada pelanggan yang ingin memesan makanan dan minuman.
Jika seperti ini sudah pasti Devira akan memberikan Lezanna bonus karena gadis itu sudah membantu banyak hari ini.
Dan saat Devira ingin membuka pintu ruangan kembar, ia sudah mendengar suara tangisan dari kedua bayi itu.
Devira mencoba menenangkan nya tetapi tidak berhasil. Kedua bayi tersebut semakin kejer menangis dan tentunya suara tangisan nya semakin besar.
Dengan cepat Devira menghampiri Lezanna yang sedang membawa piring dan juga gelas kotor.
"Lezanna, Jason sama Justin nangis. Sekarang kamu berhenti dulu kerja nya bantuin saya untuk menenangkan mereka." Perintah Devira.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH DUDA TAMPAN (END)
Novela Juvenil⚠️CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN SAYA⚠️ ⚠️ DON'T PLAGIARISM MY STORY⚠️ i hope you like my story and happy reading♡. [✔️] Sudah revisi. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Awal dari cerita ini adalah ketika perempua...