[01] Family

441 43 6
                                    

"Belajar yang rajin ya.."

"Siap mama!"

Setelah mengantarkan ke-empat anaknya ke sekolah, Sang mama pun pulang naik taxi bersama kedua anak bungsunya. Mereka belum sekolah karena masih kecil.

Perkenalkan.

Choi Sowon, anak sulung keluarga Choi yang masih berumur 11 tahun. Sekarang ia kelas 5 sekolah dasar. Sowon merupakan sosok kakak yang sangat diidamkan semua orang. Sosok kakak yang cantik, sabar, baik, serta sangat sayang kepada adiknya. Sowon lahir disaat aniversary orang tuanya yang ke 2. Saat itu kedua orang tuanya tentu sangat bersyukur. Mereka merawat Sowon dengan penuh kasih sayang hingga Sowon tumbuh menjadi anak yang cantik.

Choi Yerin, anak kedua di keluarga Choi. Yerin adalah anak yang periang, hari-harinya selalu dia isi dengan senyuman. Yerin hanya 1 tahun lebih muda daripada Sowon. Sekarang ia berumur 10 tahun. Kelas 4 sekolah dasar. Yerin lebih suka dipanggil Yennie oleh keluarganya, karena menurutnya itu terdengar menggemaskan. Dia juga suka membantu membersihkan rumah. Yerin lahir saat kedua orang tuanya sedang berlibur ke Amerika.

Choi Eunha, anak ketiga keluarga Choi yang sangat suka dengan makanan. Dia selalu menyimpan banyak makanan di kamarnya. Banyak makan tapi tidak tumbuh. Bisa dibilang dia yang paling pendek. Tapi walaupun pendek Eunha sangat imut. Dia selalu menunjukkan wajah imutnya jika meminta sesuatu. Eunha dua tahun lebih muda dari Yerin. Sekarang umurnya 8 tahun. Kelas 2 sekolah dasar.

Choi Yuju, anak keempat di keluarga Choi. Yuju adalah anak yang suka lupa arah. Padahal sudah terpasang jelas dan besar di dinding yaitu denah rumah mereka. Dia pernah tidur di gudang karena habis menaruh barang dan lupa kemana jalan menuju kamar. Walaupun begitu, Yuju itu anak yang pandai dalam bernyayi. Dia bisa berlatih sendirian di kamarnya kalau sedang tidak ada tugas dari sekolah. Umurnya 7 tahun, kelas 1 sekolah dasar.

Choi Sinb, anak kelima di keluarga Choi. Satu-satunya anak yang paling tomboy. Raganya perempuan tapi jiwanya sudah seperti laki-laki. Maklum, saat masih di dalam kandungan, Sang papa selalu mengidamkan memiliki anak laki-laki. Waktu itu juga kedua orang tuanya sedang berlibur di Bogor, melokal. Dan jadilah Sinb, anak perempuan yang jiwa tomboy nya itu sudah mendarah daging. Sinb berumur 4 tahun. Belum sekolah tentunya, 1 tahun lagi barulah ia masuk sekolah ke taman kanak-kanak.

Choi Umji, anak keeman alias bungsu di keluarga Choi. Anak perempuan yang masih berumur 2 tahun. Paling dimanja di keluarga. Umji artinya ibu jari, dinamakan seperti itu karena saat lahir Umji sangat mungil seperti ibu jari. Karena masih kecil, jadi dia selalu digendong kemanapun. Tapi Umji juga sedang belajar berjalan. Sudah bisa walau baru beberapa langkah, tapi dia terus semangat berusaha untuk bisa berjalan.

.
.
.

Sekarang mama dari enam anak itu sedang sibuk memilih bumbu masak.

Dengan satu anak di dalam gendongannya, dan satu lagi sedang bermain dengan pistol mainan dan duduk di kursi yang tersedia di troli belanja.

Benar, mereka sedang pergi berbelanja kebutuhan di supermarket.

"Dor! Dor! Dor!"

Sinb sedang asik bermain dengan pistol mainan yang baru saja di belikan oleh mamanya. Supaya dia anteng dan tidak berbuat ulah, begitu kata Sang mama.

Umji yang tadinya tidur, kini terbangun karena mendengar suara Sang kakak. Mengerjap perlahan lalu tersenyum saat melihat kakaknya memegang mainan.

"Ma~" Panggil Umji mendongakkan kepalanya.

"Ya? Kenapa sayang?" Tanya mamanya yang masih sibuk memilih bumbu dan memasukannya kedalam troli.

"Tuu~" Umji menunjuk ke arah Sinb.

Family - Gfriend [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang