"Nyaman banget kita ngumpul gini~"
Memandang langit-langit dengan tenang, kedua wanita itu kemudian menghembuskan napas panjang.
"Iya, anak-anak juga masih pada sekolah. Jadi mereka gak rusuh,.."
Netra keduanya bertemu. Setelahnya mereka tertawa lepas. Yoona dan Irene memang sangat dekat.
Mereka sudah berteman sejak di sekolah menengah, lalu mereka berjanji akan tetap bersama sampai mereka menikah.
Dan benar saja, sekarang masing-masing sudah berumah tangga. Tetapi pertemanan mereka tetap berjalan.
Yoona sudah menganggap Irene seperti adiknya sendiri, begitu pula sebaliknya. Setiap ada masalah, Irene selalu pergi ke rumah Yoona untuk curhat.
"Kak,"
"Hm?"
"Kakak masih suka sakit kepalanya?"
Yoona tersenyum tipis dan masih memandang lurus ke arah depan, "Iya, rasa sakitnya muncul terus Rene.."
Irene tersenyum, sebelah tangannya terangkat untuk menepuk pelan bahu wanita yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri itu.
"Kakak harus semangat! Rene yakin kok, kakak pasti bisa sembuh." Ucap Irene sambil mengepalkan tangannya menyemangati.
Pandangan Yoona beralih kepada Irene, wanita bermarga Bae itu memang sangat pandai membuat orang tersenyum.
"Terima kasih ya Rene~ Kamu memang selalu bisa membuat kakak tersenyum.."
"Sama-sama kak. Rene sayang sama kakak~" Irene langsung memeluk Yoona dari samping sambil menyandarkan kepalanya di bahu Yoona.
Sebelah tangan Yoona merangkul wanita yang sedang memeluknya itu, kemudian ia mengusap surai panjang milik Irene.
Tanpa sadar keduanya meneteskan air mata. Moment seperti ini memang dapat membuat siapapun menangis.
Rasa sayang Irene terhadap Yoona memang sangat besar. Buktinya, Irene tidak ingin kehilangan Yoona.
Yoona juga pasti tidak akan meninggalkan orang-orang yang disayanginya. Tetapi ia juga pasrah dengan takdir. Karena Tuhan sudah menentukan yang terbaik.
Sebelah tangan Yoona masih setia mengusap surai panjang Irene. "Kakak juga sayang sama kamu Rene~"
Irene melepas pelukannya dan menghapus air mata yang sudah membanjiri pipinya.
Yoona juga melakukan hal yang sama, ia menghapus jejak air mata di pipinya, kemudian tertawa pelan.
"Sampai nangis gini ya.."
"Nangis sedih ya kak~"
Yoona membenarkan posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Irene. Wanita Im itu menepuk kedua bahu wanita di hadapannya.
"Sekarang jangan sedih-sedih lagi ah! Kita gak boleh sedih kayak gini, kita harusnya happy. Ya, 'kan?"
"Iya juga, kakak bener." Irene tertawa pelan setelahnya.
"Oh ya, Rene, nanti aku mau ngajak keluarga kamu makan malam bareng, gimana?"
Irene mengangguk setuju, "Iya boleh kak. Nanti aku bilangin ke Suho, Joy, dan Yeri."
"Sebelumnya terima kasih ya kak.."
"Sama-sama, Rene~"
.
.
.Setelah bel berbunyi, Umji segera menuju kelas kakaknya.
Kalau tidak ditunggu, pasti kakaknya itu akan pergi bermain kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family - Gfriend [✔]
DiversosSetiap kehidupan pasti ada hal yang indah, tapi ada juga masalah yang datang. Note : Jika dirasa cerita ini menarik, boleh dong follow juga supaya author makin semangat bikin karya lagi 🔥 [MAAF APABILA ALUR CERITANYA MASIH NGALOR NGIDUL SEBAB INI...